Follow Us

Jarum Suntik Berceceran di Pantai, Risiko Tertular Penyakit Berbahaya Semakin Besar. Lihat Foto-foto yang Bikin Kita Bergidik

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 05 September 2019 | 12:42
Penyelidikan kasus ini menyoroti proses pembuangan limbah B3 yang melibatkan jaringan rumah sakit, layanan pembuang limbah, dan pengolah sampah.
KLHK

Penyelidikan kasus ini menyoroti proses pembuangan limbah B3 yang melibatkan jaringan rumah sakit, layanan pembuang limbah, dan pengolah sampah.

Fotokita.net - Limbah medis termasuk jarum suntik bekas, ampul darah, selang infus bekas, dan obat kadaluarsa berserakan di jalan Pangurangan-Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Beberapa kantung obat dan ampul bertuliskan nama-nama rumah sakit di Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan Jakarta.

Namun seorang pejabat dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi). mengatakan penanganan limbah B3 rumah sakit biasanya ditangani secara khusus menggunakan jasa pihak ketiga, dan pihak rumah sakit tidak tahu ke mana pihak ketiga membuang limbah tersebut.

Baca Juga: Warga Dayak di Perbatasan Malaysia Ini Mampu Bikin Garam Gunung dengan Kandungan Yodium Tinggi. Lalu, Mengapa Kita Masih Impor Garam?

Kejadian di negara kita itu terjadi pada dua tahun lalu. Kini, masalah serupa ditemukan di Pakistan.

Pantai Clifton populer di kalangan warga lokal dan turis.
Getty Images via BBC Indonesia

Pantai Clifton populer di kalangan warga lokal dan turis.

Shaniera Akram awalnya berencana untuk jalan-jalan pagi di salah satu pantai paling populer di Pakistan.

Namun rencana itu berubah menjadi upaya mencegah orang lain terluka oleh jarum suntik bekas, ampul darah, dan limbah medis lainnya yang berserakan di sepanjang garis pantai.

"Respons pertama saya ialah saya harus melindungi orang-orang yang datang ke pantai," kata Shaniera Akram kepada BBC. "Saya kaget sekali."

Baca Juga: Hari Ini Tragedi Pembantaian Atlet di Olimpiade Munich Picu Serangan Balas Dendam Israel yang Keji

Pantai Clifton, di selatan kota Karachi, adalah tempat favorit penduduk setempat. Tapi setelah hujan lebat, empat dari lima kilometer wilayah pantainya diselimuti sampah, termasuk limbah medis berbahaya yang tersembunyi di antara kantong-kantong plastik.

Shaniera Akram – istri legenda kriket Pakistan Wasim Akram – segera menyadari bahwa pantai sudah tidak aman.

"Saya berjalan-jalan di pantai itu setiap hari selama empat tahun terakhir dan saya tidak pernah merasa takut, sampai hari ini," katanya dalam sebuah twit sambil membagikan foto yang ia ambil di tepi laut pada Selasa pagi.

Baca Juga: Bikin Warga Terkejut, Bos Besar Transjakarta Ikut Turun ke Lapangan Demi Layani Pelanggan. Lihat Foto-foto Aksinya di Jalanan Jakarta yang Berpolusi

Foto-foto yang dibagikan di media sosial memantik kemarahan warganet.
Twitter/@iamShaniera

Foto-foto yang dibagikan di media sosial memantik kemarahan warganet.

Dalam waktu 10 menit, imbuhnya, ia telah menemukan "lebih dari empat lusin" jarum suntik di atas pasir: "Pantai Clifton, saat ini, sangat berbahaya dan harus ditutup."

"Seakan rumah sakit terdampar di pantai kami," kata perempuan kelahiran Australia itu kepada BBC. "Ini pertama kalinya selama saya di sini saya menemukan sesuatu seperti ini."

Baca Juga: Nasib Tragis Satwa Percobaan, Jadi Martir Demi Penelitian Kehidupan di Luar Angkasa

Bagaimanapun, penemuan limbah medis di pantai sangatlah tidak biasa. Tapi Karachi - kota dengan populasi lebih dari 14 juta orang - telah lama berjuang untuk menangani urusan sampah yang menumpuk.

Menurut surat kabar Dawn, sekitar sepertiga dari 13.000 ton sampah yang dibuang oleh penduduk kota Karachi setiap hari berakhir di saluran pembuangan.

Laporan lain, kali ini diterbitkan saluran berita Al Jazeera, menyoroti lokasi pembuangan sampah di dekat kota tempat limbah ditumpuk hingga setinggi "beberapa lantai gedung", seraya menunjukkan bahwa air lindi dari tumpukan sampah mengalir ke Laut Arab — laut yang menghadap pantai Clifton.

Baca Juga: Disertasi Mahasiswa Pasca Sarjana Ini Jadi Kontroversi, Apakah Ada Celah Halal dalam Islam Soal Hubungan Seks di Luar Nikah?

Foto-foto yang dibagikan di media sosial memantik kemarahan warganet.
Twitter/@iamShaniera

Foto-foto yang dibagikan di media sosial memantik kemarahan warganet.

Jamil Ahmed Khan, sekretaris parlemen untuk urusan maritim, bahkan sampai mengakui kepada Al Jazeera bahwa pemerintah provinsi telah "gagal" menangani masalah ini selama dekade terakhir.

Namun pencemaran oleh limbah medis belum pernah terjadi sebelumnya, kata Mohammad Moazzam Khan, yang bekerja sebagai penasihat teknis untuk World Wildlife Fund (WWF).

"Lebih dari 20 tahun yang lalu, ketika kesadaran tentang lingkungan belum tersebar luas, bukan hal yang tak biasa bila limbah rumah sakit ditemukan di tempat pembuangan limbah umum," kata Khan.

"Tapi kemudian ada peningkatan kontrol, dan pembuangan limbah rumah sakit menjadi lebih teratur."

Baca Juga: Berbekal Senjata Ini, Sekelompok Anak-anak Muda Ingin Bikin Maju Pelosok Papua. Foto-foto Aksi Mereka Bikin Kita Bangga

Dari mana tepatnya limbah medis yang berserakan di sepanjang Pantai Clifton berasal tidaklah jelas. Pihak berwenang mengatakan kepada BBC mereka tidak tahu asalnya. Tapi Khan yakin ia tahu bagaimana sampah-sampah itu berakhir di sana.

"Sepertinya limbah yang ditemukan di pantai berasal dari tempat pembuangan sampah yang tersapu ke laut karena hujan lebat yang melanda Karachi selama beberapa minggu terakhir," katanya kepada BBC.

Setidaknya untuk saat ini, limbah medis di Pantai Clifton ditangani dengan baik. Pemerintah kota menutup wilayah yang terdampak sampah beberapa jam setelah Akram meminta bantuan di Twitter.

Namun ia berharap gambar yang mengejutkan itu - dan rasa terkejut yang ditimbulkannya pada sesama penduduk Karachi - akan mendorong pihak berwenang untuk bertindak.

Baca Juga: Dipeluk Sang Ibu, Foto-foto Anak Korban Kecelakaan Fatal di Tol Cipularang Ini Bikin Kita Trenyuh...

"Orang-orang di sini hidup dalam ketegangan selama bertahun-tahun, dan kami melewatkan hal-hal yang sepele bagi orang-orang di barat — hal-hal seperti pengelolaan sampah," ujarnya.

"Tapi kita menuju ke sana, masalah demi masalah. Saya senang mendapat banyak tanggapan. Saya harap ini menjadi sesuatu yang positif." (Flora Drury/BBC Indonesia)

Source : BBC Indonesia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest