Follow Us

Papua Kembali Membara, Aksi Massa yang Beringas Sebabkan Jaringan Telkom Padam. Apa Penyebab Mereka Jadi Anarkis?

Mahmud Zulfikar - Jumat, 30 Agustus 2019 | 06:40
Suasana aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).
ANTARA FOTO/Dian Kandipi/pras

Suasana aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).

Fotokita.net – Massa di Kota Jayapura kembali menggelar unjuk rasa, Kamis, menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur. Namun, sebelum massa melakukan orasi, situasi malah memanas. Situasi berubah rusuh.

Massa membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) dan menjebol Lembaga Pemasyarakatan Abepura. Massa juga membakar kantor Telkom dan Grapari Telkomsel beserta sejumlah kantor pemerintahan.

“Untuk saat ini wilayah Kota Jayapura dipadamkan karena kabel ada yang terbakar, seperti di Kantor Telkomsel dan lainya,” jelas Juru Bicara PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat Septian Pudjiyanto, mengutip dari Antara.

Baca Juga: Fakta Lengkap Penangkapan Mahasiswa Papua, Cekcok Soal Pasang Bendera, Tiang Bendera Jatuh ke Tanah Hingga Makian Rasisme dari Oknum Berseragam Tentara

Sejak penangkapan 17 Agustus lalu, penghuni asrama Kamasan menutup diri. LBH Surabaya menyebut para mahasiswa Papua menghindari ancaman keselamatan diri mereka.
Antara Foto/Didik Suhartono

Sejak penangkapan 17 Agustus lalu, penghuni asrama Kamasan menutup diri. LBH Surabaya menyebut para mahasiswa Papua menghindari ancaman keselamatan diri mereka.

Septian mengatakan pemadaman ini tidak bisa dihindari agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan kondisi bisa kondusif seperti semula.

Pantauan kontributor Kompas.com John Roy Purba di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, listrik di sekitar Jalan Raya Kelapa Dua Entrop padam, sekitar pukul 18.11 WIT. Purba menjelaskan daerah tersebut terlihat gelap gulita dan jalan utama penghubung Abepura-Kota Jayapura tersebut terlihat sepi.

Baca Juga: Papua Rusuh Kembali, Sejumlah Fasilitas Umum Dibakar. Apakah Referendum Papua Jadi Solusi Terbaik?

Situasi di Jl. Ahmad Yani, Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (23/08/2019) siang.
KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI

Situasi di Jl. Ahmad Yani, Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (23/08/2019) siang.

Walau sebagian masyarakat di daerah tersebut terlihat berjaga-jaga.

Sejumlah kegiatan perniagaan ditutup sejak siang puku; 12.30 WIT.

Termasuk Mal Jayapura yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura.

Baca Juga: Jokowi Beri Titah, Akankah TNI Hukum Serdadu yang Diduga Berbuat Rasis Pada Mahasiswa Papua?

Melansir dari CNN Indonesia berbagai macam kegiatan publik tutup, diataranya Saga, Mega, Kantor Distrik Abepura, BPS Kota Jayapura, Kanwil Kantor Pos Maluku, serta sejumlah kafe dan hotel.

Setelah dikabarkan massa aksi membakar gedung Majelis Rakyat Papua, massa juga melempari hotel dan kisruh dengan aparat.

Dari pihak keamanan, 500 personel gabungan TNI-Polri diturunkan untuk mengamankan aksi tersebut.

Asap mengepul dari kawasan pertokoan di Entrop, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019)
(KOMPAS/JOHN ROY PURBA)

Asap mengepul dari kawasan pertokoan di Entrop, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019)

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kabel koneksi antar-base tranceiver station (BTS) di Jayapura, Papua, dibakar massa.

Ini, kata Semuel, berdasarkan laporan dari operator telekomunikasi. Situasi ini juga yang membuat jaringan telekomunikasi, termasuk telekomunikasi seluler, di Jayapura pada Kamis (29/8/2019) terputus.

Baca Juga: Jayapura Ricuh Soal Diskriminasi, Gedung Majelis Rakyat Papua Diamuk Massa. Apakah Papua Merdeka Makin Menguat?

Pecah kerusuhan di Jayapura Papua
(KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

Pecah kerusuhan di Jayapura Papua

"Tidak ada (kebijakan) pemutusan telekomunikasi. Dari laporan operator, kabel koneksi antar-BTS dibakar massa. Ini yang mengakibatkan jaring selular mati. Ada 313 BTS yg tidak berfungsi," ujar Samuel, Kamis malam.

Sebelumnya Menkominfo Rudiantara juga menyampaikan tidak ada kebijakan black out yang dilakukan pemerintah di Jayapura.

"Kebijakan pemerintah hanya melakukan pembatasan atas layanan data (tidak ada kebijakan black out). Sementara layanan suara (menelepon/ditelepon) serta SMS (mengirim/menerima) tetap difungsikan," ujar Rudiantara, Kamis malam.

Baca Juga: Akui Salah Tentang Hoaks Penculikan Mahasiswa Papua, Mengapa Kominfo Belum Rilis Ralat Secara Resmi?

Rudi mengatakan, ada yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel yang menyebabkan matinya seluruh layanan telekomunikasi di Jayapura, Papua.

Menurut Rudiantara, Telkomsel hingga kini sedang berusaha memperbaiki kabel yang diputus atau melakukan pengalihan trafik agar layanan suara dan SMS bisa segera difungsikan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, imbuh dia, juga sudah berkoordinasi dengan Polri/TNI untuk membantu pengamanan perbaikan di ruang terbuka. (Kompas.com)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest