Bolsonaro menepis data terbaru, mengatakan bahwa ini "musimnya queimada", ketika para petani menggunakan api untuk membuka lahan.
"Saya pernah dijuluki Captain Chainsaw (Kapten Gergaji Mesin). Sekarang saya Nero, mengobarkan api di Amazon," ujarnya seperti dikutip kantor berita Reuters.
Baca Juga: Punya Hobi Fotografi, Pilot Ini Berhasil Abadikan Panorama Angkasa yang Bikin Kita Bergidik
Bagaimanapun, Inpe menyoroti bahwa angka kebakaran tidak selaras dengan angka yang biasanya dilaporkan selama musim kering.
"Tidak ada yang abnormal dengan iklim tahun ini ataupun curah hujan di wilayah Amazon, yang hanya sedikit di bawah rata-rata," kata peneliti Inpe, Alberto Setzer, kepada Reuters.
"Musim kering menciptakan kondisi yang cocok untuk penggunaan dan persebaran api, tapi menyulut api adalah pekerjaan manusia, entah disengaja atau tidak disengaja."
Ricardo Mello, kepala program World Wide Fund for Nature (WWF) untuk Amazon, mengatakan kebakaran adalah "konsekuensi dari peningkatan deforestasi yang terlihat dalam data baru-baru ini."
Bolsonaro 'memperparah deforestasi'
Laporan tentang meningkatnya kebakaran hutan muncul di tengah kritik terhadap kebijakan lingkungan Presiden Bolsonaro.