Follow Us

Tangkuban Parahu Erupsi Mendadak, Ahli Gunung Api Bilang Alam Selalu Keluarkan Tanda-tandanya. Tukang Foto Wajib Tahu!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 27 Juli 2019 | 06:34
Gunung Tangkuban Parahu
Heni Tanseri - Pexels

Gunung Tangkuban Parahu

Fotokita.net - Gunung yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan itu meletus mendadak. Tentu saja, aktivitas alam itu membuat panik orang-orang yang sedang berwisata. Mereka seperti tak ada yang menyangka Gunung Tangkuban Parahu erupsi mendadak pada Jumat (26/07/2019). Letusan gunung itu terjadi pukul 15.48 WIB.

Warga seperti dikejutkan oleh gunung Tangkuban Parahu yang seolah erupsi mendadak. Lantas, apakah gunung api aktif memang tak memberikan tanda-tanda alaminya?

Surono, ahli gunung api Indonesia, menguraikan sejumlah catatan. "Alam itu setiap akan ada kejadian, ada tanda-tandanya," ungkap Surono melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Tukang Foto, Ayo Bantu Lawan Cerita Viral Pendaki yang Konyol Ini. Atasi Hipotermia di Gunung dengan Cara Begini!

"Banyak hal tanda-tanda alam yang dapat diamati, termasuk juga kalau akan ada letusan gunung api. Masyarakat bilang hewan akan turun dari puncak, kan itu semua tanda-tanda," imbuhnya.

Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi.
Twitter @BNPB_Indonesia

Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi.

Menurutnya, tanda-tanda inilah yang membuat gunung api dipantau. Badan yang bertanggung jawab atas gunung api akan memantau dan mengamati bagaimana perilaku gunung agar bisa menentukan aktivitas yang terjadi.

"Terakhir saya tangani 2013. Itu nggak normal juga," ujar Surono.

Baca Juga: Desa Tradisional yang Tersembunyi di Pegunungan Toraja Ini Punya Budaya Eksentrik. Lihatlah Foto-foto Indahnya!

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
Twitter/@vulkanologi_mbg

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

"Walaupun, saya sering tidak akur dengan pengelola wisata di situ. Tapi bagi saya tidak masalah, (karena) lebih baik kita sedia payung saat langit terlihat mendung," tambahnya menganalogikan keadaan Tangkuban Parahu.

Baginya, tanda-tanda letusan gunung itu seperti awan yang terlihat mendung. Dia mengingatkan agar masyarakat untuk selalu menyiapkan mitigasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lebih baik membawa payung meski tidak terjadi hujan, daripada tidak membawa payung begitu kehujanan menyalahkan orang tua atau teman tidak mengingatkan," paparnya masih menggunakan analogi mendung dan hujan.

Baca Juga: Bukan Perkara Mudah Padamkan Kebakaran di Lereng Gunung Panderman. Petugas Gabungan Beberkan Alasannya dari Lapangan!

Pemotor rekam video erupsi gunung Tangkuban Parahu
instagram.com/ijtijawabarat

Pemotor rekam video erupsi gunung Tangkuban Parahu

"Jadi, setiap gunung akan meletus, pasti ada tanda-tandanya. Mau jelas atau nggak jelas. Karena itu ada ahlinya untuk menjelaskan yang tidak jelas," tegas Surono. Catatan bagi Wisata di Tangkuban Parahu Surono juga menyoroti bagaimana Tangkuban Parahu menjadi destinasi wisata andalan di Jawa Barat, bahkan di Indonesia.

Dia menyayangkan, meski menjadi wisata andalan tapi mitigasi di gunung tersebut belum menjadi prioritas. "Tangkuban Perahu ini menjadi tujuan wisata andalan bagi Jawa Barat, bagi Indonesia juga. Ini harus ada jaminan mitigasi berjalan dengan baik," tutur Surono.

Baca Juga: Kemarau Sebabkan Fenomena Unik Di Gunung Rinjani. Lihat Foto dan Video Karya Warganet!

"Sebetulnya saya tidak takut, dari yang saya alami, paling hanya letusan-letusan freatik atau yang sifatnya dominan uap air," sambungnya.

Gunung Tangkuban Perahu meletus.
Twitter/Radio Elshinta

Gunung Tangkuban Perahu meletus.

Meski begitu, letusan freatik pun masih bisa membahayakan orang di sekitarnya. "Orang tidak akan mati terkena letusan freatik, kecuali kalau dekat sekali," kata Surono.

Baca Juga: Andong, Gunung Indah Sejuta Pendaki? Foto-foto Ini Beri Bukti

"Namun demikian, wisata untuk Tangkuban Perahu itu terlalu dekat dengan titik letusan, kawah ratu," imbuhnya menyayangkan. Bukan perkara letusannya yang dikhawatirkan Surono akan membahayakan para wisatawan, melainkan kepanikan orang saat erupsi itu sendiri.

"Andai ada letusan lalu terjadi kepanikan, orang bisa celaka bukan karena letusan gunung apinya tapi karena kepanikan itu sendiri," ujar Surono. "Sekarang orang lari tidak pakai kaki lagi, tapi mesin. Entah itu motor, mobil, dan sebagainya," tambahnya.

Gunung Tangkuban Perahu meletus.
BNPB

Gunung Tangkuban Perahu meletus.

Kepanikan dapat meicu orang ingin segera turun menggunakan moda tercepat. Ketika itu terjadi, hal paling buruk adalah masalah kecelakaan. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Surono terhadap erupsi mendadak Tangkuban Parahu.

"Sekarang yang bisa dipertanyakan, berapa jumlah pengelola wisata dan berapa jumlah pengunjung yang diperbolehkan," kata Surono.

"Jadi, ini rasio jumlah pengunjung atau wisatawan yang harus diperhitungkan dengan letusan yang tiba-tiba seperti hari ini," tegasnya. (Resa Eka Ayu Sartika/Kompas.com)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest