Fotokita.net - Sebagai penikmat boga bahari, pastinya Kamu pernah makan kerang hijau kan?
Dibalik sensasi menikmati aneka masakan kerang hijau, ternyata menyimpan berbagai kisah memilukan.
Baca Juga: Berjalan Mundur, Aktivis Protes Anies Baswedan Soal IMB Pulau Reklamasi. Lihat Foto-fotonya
Di pesisir Utara Jakarta, Muara Angke, terdapat belasan ibu-ibu pengupas kerang hijau yang terlihat serius mengupas kerang di atas tumpukan sampah kulit kerang.
Tanpa banyak bicara antara satu dengan yang lain, tangan mereka terus bergerak mengeluarkan daging-daging dari kerang bercangkang hijau. Daging itu dimasukkan ke dalam sebuah jeriken yang di buka bagian tengahnya.
Salah satunya adalah Sarinah (43) kepada wartawan Kompas.com menceritakan betapa seretnya penghasilan dari pekerjaannya itu.
Baca Juga: Apakah Sampah Plastik di Indonesia Bakal Seperti di India dan Filipina? Lihat Foto-fotonya Yuk
Sarinah sudah menggeluti pekerjaanya itu selama puluhan tahun, sejak anaknya masih kecil dan sekarang anaknya sudah berumur 19 tahun.
Namun, saat ini pengupas kerang hijau tidak lagi bisa dijadikan sebagai profesi. Fluktuasi penghasilannya dari buruh pengupas kerang menurun drastis.
Baca Juga: Lihat Asyiknya Presiden Jokowi Jalan-jalan ke Kepulauan Bunaken
Jumlah kerang hijau yang dipanen para nelayan saat ini jauh lebih sedikit dibanding dulu.
Bahkan dia pernah dua bulan tidak mengupas kerang. Saat ini nelayan tidak setiap hari panen kerang hijau, begitu ceritanya kepada wartawan Kompas.
Keseretan panen kerang hijau mulai mereka rasakan ketika ada proyek reklamasi.
Baca Juga: Ada 8 Kelompok Perusuh, Lihat Lagi Foto-foto TNI-Polri yang Beribadah Saat Aksi 21-22 Mei 2019
Limbah pun ikut mengganggu ekosistem budidaya kerang hijau, sehingga para nelayan harus memanen kerang sebelum waktunya. Simak kisah lengkapnya di Nasib Kampung Kerang Hijau, Berjuang di antara Limbah dan Reklamasi.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasib Pengupas Kerang Hijau di Muara Angke."