Bukan tanpa alasan Diana memilih memotret para tunawisma tersebut.
Menurutnya, proyek ini sangat mirip dengan kisahnya. Sebab, masa kecilnya juga dipenuhi kehidupan ‘kasar’.
Fakta inilah yang membuat dapat memotret dengan hati dan dapat memahami perasaan mereka dilupakan (perasaan para tunawisma tersebut).
Hingga hari itu tiba.
Ketika dia memotret di jalan-jalan Honolulu, Hawaii dia menyadari bahwa ia mengenal salah satu tunawisma yang dia ambil fotonya.
Dan dia adalah ayah kandungnya sendiri.
Diana yang masih kaget tetap mencoba berbicara dengan ayahnya. Tetapi sang ayah muncul dalam kondisi yang sangat buruk, secara fisik dan mental.
Sehingga dia menolak bahkan berbicara dengan fotografer muda yang adalah Diana sendiri.
Diana berusaha mendekatinya beberapa kali untuk mendapatkan perhatian. Namun itu semua ia lalu tanpa hasil.
Baca Juga: Lihatlah 10 Foto Kekejian Manusia Pada Satwa Ini. Apakah Manusia Pantas Jadi Pemimpin Alam Ini?