Main Potong Gaji, Bos Ayam Goreng Bekasi Sakiti Hati Karyawan Pakai Kata-kata Ini

Minggu, 19 Februari 2023 | 12:18
Istimewa

Bayi bos ayam goreng Bekasi jadi saksi pembunuhan ibunya.

Fotokita.net - Wanita bos ayam goreng di Bekasi tewas dibunuh oleh karyawan sendiri. Perempuan berusia 29 tahun ini disebut main potong gaji. Bahkan, menyakiti hati anak buah dengan kata-kata ini.

Saking dendamnya, kedua karyawan itu sampai tega membunuh bosnya di depan anak majikan yang masih berumur 1,5 tahun. Bayi A disebut melihat langsung saat ibunya dibunuh pelaku. Adik dari MIM, Erik Julianto, khawatir A akan alami trauma.

"(Kondisinya) trauma, masih anak-anak juga. Ini yang kita takuti. Dia bener-bener menyaksikan ibunya dipukuli hingga mati dengan elpiji," ucap Erik Julianto kepada awak media di Bekasi, Sabtu (18/2/2023).

"Takutnya trauma itu berlanjut sampai dewasa. Itu yang kita takutkan," paparnya.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga menjelaskan korban awalnya masuk ke dalam ruko pada pagi hari. Saat korban membuka rolling door, anak korban sempat main di depan ruko.

Istimewa

Anak korban pembunuhan karyawan toko ayam goreng tepung di Bekasi yang berhasil diselamatkan polisi.

Tak lama kemudian anak tersebut digendong dan dibawa ke dalam oleh salah satu tersangka. Saat itulah satu tersangka lainnya memukulkan tabung gas ke kepala korban.

"Pas sekali dipukul itu tabung gasnya jatuh, terus diambil lagi dan dipukulkan ke korban. (Saat ibunya dibunuh) anaknya digendong sama satu tersangka. Nggak nangis. Baru nangis setelah ibunya tewas," jelas Panji.

Bayi A sempat diculik dua tersangka pembunuh ibunya, HK (21) dan MA (14). Erik menyebut A sering menangis dan memanggil ibunya.

"Di rumah, nangis terus mengingat orang tuanya, manggil mamahnya," ungkap Erik.

Sebelum ditinggal ibunda, bayi A sudah ditinggal ayah kandungnya. Ayah A diketahui meninggal sejak ia berumur 3 bulan dalam kandungan sang ibu.

Baca Juga: Jadi Saksi Pembunuhan, Bayi Bos Ayam Goreng Bekasi Terus Panggil Mamanya, Kondisi Terkininya Terungkap

"Sebelumnya ditinggal orang tuanya laki-laki (ayah kandungnya), dia butuh kasih sayang di usia segitu," imbuh dia.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan ayah kandung korban meninggal pada 2019.

"Jadi bayi itu pada saat usia 3 bulan itu bapaknya meninggal karena COVID," ujarnya.

Adapun suami korban saat ini, Febri Noviana, merupakan ayah tiri anak A. Febri-lah yang menemukan istrinya tewas bersimbah darah di dalam ruko ayam goreng di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu, polisi mengungkap kata-kata bos ayam goreng Bekasi yang menyakiti hati karyawan. Bukan hanya itu, MIM juga disebut main potong gaji lantaran tak puas dengan hasil kerja kedua karyawan yang baru masuk itu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menuturkan pelaku membunuh MIM dengan cara memukul kepala korban menggunakan tabung gas. Hengki mengatakan ada perkataan MIM yang membuat pelaku sakit hati.

"Hari ketiga itu sudah mulai ada perencanaan. Karena itu, tadi keterangan Tersangka sakit hati, dikata-katain. Hari ketiga, keempat belum, hari kelima baru eksekusi," kata Hengki saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).

Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula menerangkan, pelaku sakit hati atas ucapan MIM terkait gaji.

Eko menuturkan para tersangka diberi uang makan masing-masing Rp 25 Ribu. Sementara itu, dalam satu bulan masing-masing dari mereka digaji Rp 1,25 juta.

Namun korban menilai kerja korban tidak sesuai dengan harapan sehingga korban menyinggung soal pemotongan gaji.

Baca Juga: Dikatain Gini, Karyawan Atur Strategi Habisi Bos Ayam Goreng Bekasi, Fotonya Ungkap Sikap Janggal

"Mungkin melihat kerjanya nggak bagus dan sebagainya sehingga korbannya ngomong bahwa 'kalau kerjanya kayak gini kamu saya gaji Rp 1 juta saja'," imbuhnya.

Kalimat itu yang membuat kedua tersangka sakit hati hingga akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Korban meninggal di tangan kedua pelaku setelah dipukul elpiji 3 kg sebanyak 10 kali.

Sementara itu, adik korban, bernama Erik, menuturkan kedua tersangka direkrut korban melalui media sosial (medsos). Keduanya diketahui baru bekerja lima hari.

"Awal mula dia (kakak saya) mencari karyawan di medsos, di beberapa grup Facebook dan WhatsApp, karena kakak saya mencari melalui kelompok ayam goreng.

Butuh cepet, tidak tanpa analisis, langsung rekrut sekaligus dua orang," kata Erik kepada awak media di Bekasi.

Ditambahkan oleh Erik, HK dan MA masih menjalani training. HK dan MA disebut belum mahir menggoreng ayam.

Baca Juga: Yah Namanya Tukang Ayam, Ini Jawaban Karyawan Saat Bos Ayam Goreng Bekasi Minta Bantuan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya