Bantai Ustaz Setelah Idul Adha, Ini Foto Tampang Egianus Kogoya Gembong KKB Papua, Ngaku Sandera Pilot Susi Air

Jumat, 10 Februari 2023 | 11:52
Istimewa

Egianus Kogoya gembong KKB Papua yang pernah membantai seorang ustaz asal Sulsel. Kini sandera pilot Susi Air.

Fotokita.net - Gembong kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali berulah. Kelompok teroris ini menebarkan ancaman terhadap15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

KKB yang dipimpin Egianus Kogoya itu juga membakar pesawat Pilatus PK-BPY milik maskapai Susi Air. Egianus mengaku menyandera pilot Susi Air, Phillips Max Marthin asal Selandia Baru.

Dalam foto yang beredar, tampang Egianus Kogoya terlihat jelas. Dia memiliki rambut hitamtebal. Laki-laki asal Papua Pegunungan ini juga tampak berewok dan berkumis dengan kulit berwarna gelap.

Pada foto tersebut, Egianus Kogoya juga memakai pengikat kepala dengan corak bendera Inggris. Dia terlihat membawa senjata api jenis Minimi yang merupakan senapan mesin ringan.

Egianus Kogoya tampak mengenakan kemeja dengan dalaman kaos berwarna hitam dan celana loreng. Selain itu, dia juga mengalungkan sejumlah amunisi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan sejak 2018-2023 Egianus Kogoya dan anak buahnya kerap melakukan kejahatan khususnya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Egianus dkk dinilai sebagai kelompok kriminal yang paling eksis dan aktif menebar teror.

"Dari data kami dia (Egianus Kogoya) sebagai KKB yang sangat eksis dan aktif membahayakan keselamatan warga masyarakat," ungkap Benny saat dikonfirmasi awak media, Kamis (9/2/2023).

Sebelum menyandera pilot Susi Air, Egianus Kogoya sempat membantai seorangustaz asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang bernama Daeang Marannu.

Ustaz Daeng Marannu sempat memberikan khotbah Idul Adha sebelum meregang nyawa.Daeng Marannu adalah seorang dai yang biasa berdakwah di Masjid Kenyam, Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga Papua.

Sebelum dibantai KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, Ustaz Daeng sempat memberikan khotbah saat salat Idul Adha di kampung itu.

Baca Juga: Khotbah Idul Adha Jadi Dakwah Terakhir, Begini Ucapan Ustaz Asal Sulsel yang Bikin KKB Papua Egianus Kogoya Murka, Foto Jenazahnya Bikin Nyesek

Istimewa

Foto tampang Egianus Kogoya pimpinan KKB Papua yang membantai seorang ustaz dan menyandera pilot Susi Air.

Takdir seperti tak dapat ditolak. Rupanya khotbah yang disampaikan sang ustaz di salat Idul Adha jadi dakwah terakhir. Ternyata begini ucapan ustaz asal Sulsel yang bikin murka KKB Papua Egianus Kogoya. Foto jenazahnya bikin nyesek.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan, penembakan itu terjadi pada Sabtu (16/7/2022) pukul 09.15 WIT. Ketika itu para korban disebut sedang berada di sekitar lokasi penembakan, ada yang sedang menumpang truk dan ada pula yang sedang berjualan di warung.

"Kejadian tersebut berawal dari salah satu korban yang merupakan seorang pedagang kelontongan, tujuh orang lainnya yang berada di dalam truk dan empat orang lainnya yang berada di sekitar TKP," ujar Kamal dalam keterangannya, Sabtu (16/7/2022).

Kamal menyebut tujuh orang korban yang sedang menumpang truk tengah menempuh perjalanan dari Kampung Kenyam menuju ke Batas Batu. Tiba-tiba laju truk korban dihadang oleh puluhan anggota KKB sambil menodongkan senjata api.

"Pada saat melintas di Kampung Nogolait, saat itu tiba tiba dihadang di tengah jalan kurang lebih berjarak 50 meter oleh KKB dengan jumlah sekitar 20 (dua puluh) orang dengan tiga orang membawa senjata api panjang dan satu orang terlihat membawa senjata pendek warna silver," ucap Kamal.

Sontak sopir truk langsung berhenti. Puluhan anggota KKB itu lalu melepaskan tembakan ke arah truk.

Istimewa

Egianus Kogoya bersama anggota KKB Papua yang kerap menebarkan teror kepada warga pegunungan.

"Saat mobil berhenti, kemudian langsung ditembak ke arah mobil dengan jarak kurang lebih 50 meter. Sopir berusaha memundurkan mobil dengan jarak kurang lebih 100 meter, kemudian tetap ditembak ke arah mobil yang mengenai sopir," jelas Kamal.

Jenazah korban ditemukan tersebar di empat lokasi berbeda. Ada yang ditemukan di sekitar warung dan di sisi jalan. Kamal juga menyebut Polres Nduga beserta Satgas Damai Cartenz tengah mengusut insiden penembakan itu. Para anggota KKB itu kini sedang diburu.

"Hingga saat ini anggota Polres Nduga yang di backup Satgas Damai Cartenz dan rekan-rekan TNI masih terus mendalami latar belakang dari perbuatan keji KKB tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya," katanya.

Baca Juga: Lengan Luka Parah, Foto Jasad Danpos Marinir di Papua Tersebar, Senjata KKB Egianus Kogoya Ternyata Berasal dari Sini

Istimewa

Egianus Kogoya memimpin KKB untuk membuat resah warga Papua Pegunungan sejak beberapa tahun belakangan.

Peristiwa berawal saat seorang anggota KKB Papua Egianus Kogoya memasuki kios milik salah seorang warga berinisial H Sabtu (16/7/2022). Polisi menduga pelaku penyerangan berjumlah 21 orang. Sambil membawa pisau, anggota KKB Papua itu memerintahkan orang dalam kios keluar.

"(Anggota KKB) menyuruh orang di dalam kiosuntuk keluar disertai dengan menghambur barang kios," kata Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan.

Beberapa saat kemudian, sekitar 20 orang anggota KKB lainnya juga tiba di lokasi. Sebagian besar dari mereka membawa senjata api laras panjang dengan jumlah kira-kira 15 senjata api.

Anggota kelompok teroris itu lalu meneriaki semua laki-laki yang ada di dalam kios untuk keluar. Saat itu, ada lima laki-laki dan dua perempuan keluar dari dalam kios.

Mereka lantas menyuruh dua perempuan itu masuk kembali ke dalam kios. Sementara lima pria tadi dibantai dan ditembak hingga tewas. "Selanjutnya 5 orang laki-laki tersebut dipukul dan ditembak mati," katanya.

Aparat gabungan TNI Polri yang menerima laporan penembakan itu langsung turun tangan ke lokasi. Hingga akhirnya ditemukan ada 10 orang korban meninggal dunia, dan dua orang lainnya luka-luka. "10 (Korban) meninggal dunia salah satunya seorang pendeta," ujar Arif Irawan.

Arif mengatakan jenazah pendeta itu sudah diserahkan ke pihak keluarganya. Sementara sembilan jenazah lainnya yang berasal dari luar Papua dievakuasi ke Bandara Moses Kilangin, Mimika, Papua. "Pendeta Eliaser diserahkan ke keluarganya di Kenyam untuk dimakamkan," katanya.

Arif mengutuk serangan KKB yang tidak pandang bulu dan sangat keji tersebut. "Sangat keji, tidak pandang bulu, seorang pendeta yang harusnya kita hargai dan kita hormati harus menjadi korban pembantaian KKB," katanya.

Baca Juga: Posisinya Makin Terjepit Pasukan Tempur Taktis, KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Kembali Kehilangan 2 Tokoh Penting Ini, TNI: Mereka Dihadang Tim Satgas Pamtas

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya