Profil Lieus Sungkharisma, Kena Labrak Gegara Salah Kutip Fakta Habib Rizieq, Ini Potretnya

Rabu, 25 Januari 2023 | 07:46
Instagram

Lieus Sungkharisma saat mengikuti acara bersama aktivis Islam. Pernah kena labrak karena salah kutip fakta Habib Rizieq.

Fotokita.net - Kabar duka dari dunia politik Tanah Air.Lieus Sungkharisma yang memiliki nama asli Li Xue Ciung meninggal karena serangan jantung mendadak.

Aktivis Tionghoa itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Selasa (24/1/2023), namun nyawanya tidak tertolong.Fadli Zon yang juga sahabat Lieus memberikan pernyataan ataskabar duka itu. "Selamat jalan bro Lieus Sungkharisma, aktivis yang berani bicara dan bersikap. Sungguh sedih dan merasa kehilangan. Saya mengenalnya sejak 1992, ketika almarhum menjadi ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus," kata Fadli melalui akun Twitter, @fadlizon dikutip, Rabu (25/1/2023).

Lantas, siapa Lieus Sungkharisma? Berikut profil singkat aktivis sosial yang pernah menjadi pendukung Jokowi pada Pemilu 2014.

Pada Pemilu 2019, Lieus tercatat sebagai salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Dia sempat ditahan Polda Metro Jaya dengan tuduhan melakukan perbuatan makar.Lieus tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti). Dia juga tercatat menjabat Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991, Ketua DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).

Lieus juga pernah kena labrak lantaran salah mengutip fakta mengenai Habib Rizieq Shihab. Hal ini terjadi ketika Lieus memberikan pernyataan pada Februari 2022.

Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya mengomentari pernyataan Lieus Sungkharisma. Ketika itu, warga keturunan Tionghoa ini menyebut organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI) pernah mati-matian membela warga keturunan Tionghoa di Indonesia ketika kerusuhan 1998 pecah.

Yunarto Wijaya lantas menyindir balik Lieus. Sebab kerusuhan 1998 terjadi sebelum FPI berdiri secara resmi. Dihimpun dari berbagai sumber, FPI baru resmi berdiri pada 17 Agustus 1998 sedang kerusuhan 1998 terjadi pada 4 Mei tahun itu.

Baca Juga: Diambil Sidik Jarinya, Habib Rizieq Shihab Foto Bareng di Rutan Bareskrim, Sang Ulama Keluar Bui dalam Kondisi Begini

Instagram

Profil Lieus Sungkharisma aktivis Tionghoa yang sempat memujii-muji Habib Rizieq.

“FPI berdirinya kapan, kerusuhan terjadi kapan. Coba aja browsing,” kata Yunarto di akun twitternya seraya membagikan pernyataan Lieus yang dimuat dalam sebuah berita media daring seperti dilihat pada Senin (28/2/2022).

Adapun Lieus mengatakan ketika kerusuhan 1998 pecah, pedagang - pedagang keturunan Tionghoa yang ada di Jakarta kerap mendapat diskriminasi dari berbagai pihak, beruntung kata dia saat itu ada FPI bentukan Rizieq Shihab yang siap pasang badan membela warga Tionghoa. Lieus mengaku kebaikan FPI itu selama ini tidak pernah dimuat media manapun.

“Bahkan 98 (kerusuhan 1998) juga ada yang bilang, ‘waduh, dulu kalau gak ada FPI sih kita punya gudang-gudang itu banyak preman-preman yang malakin ya’, jadi FPI justru yang belain (pedagang tionghoa Indonesia) saat kerusuhan 98,” ujar Lieus menceritakan.

Tidak hanya itu, Lieus bahkan mengaku pimpinan FPI, Rizieq Shihab di mata warga Tionghoa bukan sosok yang menakutkan. Pemuka agama dari Petamburan, Jakarta Pusat yang kini meringkuk di penjara itu disebutnya sangat baik kepada masyarakat Tionghoa ketika itu.

“Habib (Rizieq) itu bukan sesuatu yang menyeramkan bagi kita, bahkan kita selalu menjelaskan ke yang lain-lain (orang lain),” tuturnya.

Karena Rizieq itu baik, lanjut Lieus hubungan harmonis antara Rizieq dan warga keturunan Tionghoa bahkan terjalin hingga sekaran ini. Mereka bahkan beberapa kali terlibat perundingan serius yang membahas berbagai masalah.

“Saat pertama ketemu habib (Rizieq) kaget saya! Begitu sampai Petamburan, orangnya banyak, Munarman masih sekretaris umum, ada ustadz lengkap dah 70 orang ada kali. Kita kira-kira 15 orang lah (kelompok Tionghoa Indonesia), dialog tentang rohingya,” ujar Lieus.

“Dalam hati saya kok baik ya, bisa diajak bicara, menjelang mau pulang kita makan sama-sama, ini luar biasa, saya inget kurmanya gede-gede, di situ pertama kenal,” tutup Lieus.

Baca Juga: Foto Massa Reuni 212 Berjubel Bikin Khawatir Pakar, Habib Rizieq Shihab Beri Pesan Khusus untuk Kapolri

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya