Satu Keluarga Tewas di Kalideres Terlilit Utang, Anaknya Sampai Memelas Pinjam Uang, Foto Kondisi Rumah Jadi Sorotan

Jumat, 18 November 2022 | 09:33
Kompascom

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

Fotokita.net - Misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat terus dikulik. Informasi terkini, keluarga itu ternyata terlilit utang. Sebelum meninggal, anaknya sampai memelas pinjam uang.

Polisi terus bekerja keras mengungkap kematian satu keluarga di Kalideres. Sekalipun sudah mengumpulkan bukti yang membuat misteri semakin terkuak, polisi enggan bicara lebih rinci terkait temuan itu.

Foto kondisi rumah satu keluarga tewas di Kalideres jadi sorotan. Rumah yang tampak berukuran besar itu rupanya dalam kondisi mulai kosong. Tak banyak perabotan yang tersorot kamera. Fakta terkini, keluarga itu sempat terlilit utang ke sosok ini.

Kesaksian atas tabiat asli satu keluarga tewas di Kalideres terus bermunculan. Kali ini datang dari seorang tukang jamu yang menjadi langganan keluarga tersebut. Dia menceritakan gelagat aneh saat melihat Dian Febbyana, anak pasutri yang tewas.

Tukang jamu itu menyebut, bahwa anak dari pasutri yang turut tewas kondisinya terlihat berbeda. Bahkan, ia hanya diam saat berpapasan di jalan.

Tukang jamu berinisial R itu mengatakan bahwa Dian Febbyana, anak dari Rudyanto Gunawan dan K Margaretha Gunawan kerap membeli jamunya.

Menurutnya, Dian kerap membeli jamu kunyit sebanyak lima bungkus. Jamu itu, kata R, diminum untuk menyehatkan tubuh.

"Katanya buat sehat aja, seger badan," lanjutnya.

Namun, R mengatakan, tak setiap hari mereka memesan jamu. Terkadang sebulan sekali atau dua minggu baru memesan. Namun, semenjak pandemi Covid-19 mereka tak pernah memesan jamu.

"Iya masuk ke kompleknya. Security juga tahu. Nah semenjak Corona enggak pernah mesen jamu lagi sama saya," katanya.

Baca Juga: Foto Lantai Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditaburi Kopi Beredar, Dokter Forensik Curiga Sosok Ini Pembunuhnya

Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

Tukang jamu ini sempat melihat Dian dan ayahnya, berjalan kaki menenteng kresek hitam sekitar 2 bulan lalu.

"Terus tukang bubur ini nanya ke saya, "itu Dian kan mba?" "Iya kata saya". "Kok, diam aja ya." Iya ya," cerita R saat berbincang dengan tukang bubur.

Namun, R merasa ada sesuatu yang janggal lantaran biasanya Dian menyapanya. "Biasanya kan negor. Mba.., gitu," kata R lagi.

Rmenyebut, dirinyapangling melihat wajah Dian sudah pucat seperti orang sakit. Bahkan, badanya yang awalnya gemuk dan tinggi saat itu terlihat kurus.

"Pucat, pak. Pokoknya beda lah. Kayak orang sakit, orang yang tadinya gemuk, gede, tinggi, putih, cantik, badannya sampai kecil banget. Turun," katanya.

Kompascom

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

R berujar salah seorang dari keluarga tersebut sempat ingin meminjam uang Rp 50 juta kepadanya.

Kata R, uang tersebut akan digunakan untuk biaya operasi saudaranya. Namun, ia tak bisa meminjami karena tak memiliki uang sebanyak itu.

"Katanya, 'Mbak, aku minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta.' Waduh kata saya, duit segitu mana punya saya Bu. Saya ini tukang jamu. 'Kali kerabat Mbak punya," ujar R.

Kini, mobil yang disebut hilang juga terungkap. Ternyata mobil tersebut dijual kepada salah seorang pemilik showroom seharga Rp 160 juta pada (20/1/2022).

Dalam kesaksian lain, satu keluarga tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini.

Baca Juga: Sulit Dapat Foto Interior, Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditaburi Kopi Biar Tetangga Tak Rasakan Ini

Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

Berbagai informasi dari tetangga dan lingkungan sekitar belum juga memecahkan misteri kematian sekeluarga tersebut. Terkini, seorang tukang sampah mengungkapkan masalah iuran kebersihan sekeluarga tersebut.

Seorang petugas sampah bernama Wahridin (63) mengatakan dirinya sudah 30 tahun mengangkut sampah di kompleks Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat ini. Namun selama itu, ia jarang melihat sekeluarga tewas itu berinteraksi dengan warga.

"Masih hidup mah pernah (lihat), cuman ketemu aja, nggak ngobrol," kata Wahridin kepada wartawan di lokasi, Kamis (17/11/2022).

Adapun interaksi keduanya hanya sebatas ketika membayar iuran sampah. Sementara ketika Wahridin mengambil sampah ke rumah-rumah, sampah satu keluarga itu sudah diletakkan di depan rumah.

"Waktu itu, lagi masih idup nih ya nyangkut di situ aja tuh (depan pagar rumah), di besi disangkut," ucapnya.

Wahridin mengungkapkan sekeluarga tersebut sudah menunggak iuran sampah. Terhitung hingga saat ini satu keluarga tersebut sudah 6 bulan menunggak. "Sudah enam bulan enggak bayar dia," ucap Wahridin.

Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

Wahridin juga menyebutkan yang biasanya membayar iuran sampah kepadanya adalah Rudyanto Gunawan (71), salah satu korban yang juga tewas.

"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp 30 ribu, langsung masuk," jelas Wahridin.

Sama seperti warga lainnya Wahridin pun mengira satu keluarga itu sudah pindah. Sebab, ia mengaku tak pernah lagi melihat aktivitas dari rumah tersebut.

"Waktu kita bersihin belakang ya kan tiga bulan sekali, pertama dipanggil-panggil nggak nyahut. Saya juga bingung, apa pindah apa kagak," ucapnya.

Baca Juga: Foto Pagar Rumah Keluarga Tewas di Kalideres Digaris Polisi, Adik Korban Ingat Pesan Terakhir Sang Kakak

Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

Polisi mengungkap temuan baru di kasus sekeluarga tewas 'mengering' di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar). Polisi rupanya menemukan gunungan sampah di dalam rumah korban.

"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di TKP, Rabu (16/11/2022).

Dari hasil penyelidikan digital forensik, polisi kini menemukan titik terang terkait motif. Sejumlah spekulasi terkait motif kematian sekeluarga mengering di Kalideres sudah terpatahkan dengan adanya penelusuran digital forensic ini.

"Kemudian juga kita libatkan tim digital forensic, dan ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif. Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi," kata Hengki Haryadi di Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11).

Hanya, Hengki Haryadi belum mau menjelaskan secara detail motif apa saja yang sudah terpatahkan karena pihaknya belum sampai pada tahap kesimpulan. Akan tetapi Hengki Haryadi mengatakan dari pemeriksaan digital forensik ini pihaknya mendapatkan petunjuk yang sangat penting.

"Artinya banyak sekali temuan-temuan dari pada metoda penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensic untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik ya terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting," kata Hengki Haryadi.

Baca Juga: Penghuninya Tinggal Tulang Berbalut Kulit, Foto Desain Pagar Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres Jadi Sorotan

Istimewa

Satu keluarga yang tewas di Kalideres ternyata terlilit utang ke sosok ini. Anak sampai memelas pinjam uang.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya