Foto Lantai Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditaburi Kopi Beredar, Dokter Forensik Curiga Sosok Ini Pembunuhnya

Selasa, 15 November 2022 | 19:15
Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

Fotokita.net - Foto lantai rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat ditaburi bubuk kopi beredar. Sementara itu, dokter forensik curiga sosok ini menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga itu.

Polisi terus bekerja keras untuk mengungkap misteri kasus kematian satu keluarga di Kalideres. Sejak ditemukan jasad di dalam rumah, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Di tengah penyelidikan, polisi melakukan pembersihan terhadap rumah keluarga nahas itu. Salah satunya, menaburi lantai rumah satu keluarga tewas itu dengan bubuk kopi.

Menurut polisi, bubuk yang ditebarkan di seluruh lantai rumah itu agar tetangga tak lagi mencium bau anyir dari jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Selain menaburi bubuk kopi, petugas juga menyemprotkan desinfektan ke seluruh ruangan rumah keluarga nahas itu. Foto lantai rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi beredar di media online.

Terkini, polisi mengungkap ada titik terang dalam proses penyelidikan kasus kematian ayah, ibu, anak, dan bapak ini.

"Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat memperoleh perkembangan yang signifikan dalam penyelidikan berdasarkan metode penyelidikan induktif maupun deduktif," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan yang mengubunginya pada Selasa (15/11/2022).

Hengki Haryadi belum membeberkan titik terang yang telah didapat penyidik dalam kasus sekeluarga tewas di Kalideres ini. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan dari sejumlah ahli untuk membuat kasus semakin terang benderang.

"Dalam prosesnya butuh pendalaman lebih lanjut yang saat ini Polda Metro Jaya melaksanakan kolaborasi antar-profesi scientific crime investigation melibatkan berbagai disiplin keahlian antara lain forensik dan medikolegal, patologi anatomi, psikiatri dan psikologi forensik, toksikologi forensik dan ahli DNA," ujar Hengki Haryadi.

Hengki Haryadi juga menggandeng ahli dari Universitas Indonesia (UI). "Selain kedokteran forensik Polri juga melibatkan para ahli dari Universitas Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Sulit Dapat Foto Interior, Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditaburi Kopi Biar Tetangga Tak Rasakan Ini

Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

Polisi juga menyita sejumlah buku dari rumah keluarga yang tewas 'mengering' di Perum Citra Garden Extension I Kalideres, Jakarta Barat, terungkap. Kompolnas mengungkapkan buku-buku tersebut berisi ajaran beberapa agama.

"Berdasarkan informasi yang kami terima bahwa di TKP ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran dari beberapa agama," kata Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamotokepada wartawan padaSelasa (15/11/2022).

Benny tidak memerinci berapa banyak buku yang berkaitan dengan ajaran agama yang disita penyidik. Barang bukti itu tengah didalami pihak kepolisian.

Menurut Benny, temuan buku-buku itu bisa menjadi salah satu petunjuk penyidik dalam mengungkap kematian keluarga 'mengering' tersebut. Terlebih, latar belakang keluarga yang sampai saat ini masih misterius.

"Penyidik ketika menangani kasus selalu membuka ruang segala kemungkinan motif kasus tersebut. Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik dan tidak ada makanan di TKP, maka temuan buku-buku menjadi penting untuk didalami," kata Benny Mamoto.

Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

"Apakah mungkin ada kaitannya dengan peristiwa tersebut, hal ini tentunya perlu menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratoris terhadap beberapa barang bukti lainnya seperti handphone dan lain-lain," tambah Benny.

Dari hasil olah TKP, ditemukan adanya kapur barus, bedak bayi hingga lilin di sekitaran jenazah. Polisi juga menemukan buku-buku dan nota pembelian makanan di dalam rumah.

Namun belum bisa dipastikan kapan terakhir jenazah tersebut makan sebelum meninggal dunia.

Dokter Forensik, dr Ferryal Basbeth mengatakan bahwa ia yakin kasus kematian ini bukan karena kelaparan.

Ia pun menduga bahwa ada anggota keluarga yang sengaja membunuh saudaranya lalu akhirnya memilih mengakhiri hidup.

Baca Juga: Foto Pagar Rumah Keluarga Tewas di Kalideres Digaris Polisi, Adik Korban Ingat Pesan Terakhir Sang Kakak

Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

"Kalau kita lihat dari kasus ini, ini kan memang family sight, artinya memang pelaku pembunuhannya itu ada di dalam keluarga itu. Jadi bisa jadi setelah dia membunuh satu rumah, kemudian dia bunuh diri," ungkapnya dilansir dari Youtube tvOneNews, Selasa (15/11/2022).

Dirinya pun mengatakan, lambung keempat mayat itu kosong saat autopsi tidak serta merta menyimpulkan bahwa mereka matikelaparan.

"Kalau kita lihat kapan sih tetangga terakhir melihat orang-orang yang ada di keluarga itu, misalnya secara utuh tidak satu aja yang kelihatan tetapi beberapa juga ada yang melihat," jelas dia.

Sebab menurut dia, seseorang yang tewas karenakelaparanitu membutuhkan waktu.

"Nah orang untuk matikelaparanitu perlu waktu, karena ada orang yang koma saja dan tidak diberi apa-apa tanpa infus bisa meninggal dalam waktu 7 hari, tidak diberi makan dan minum, itu pun 7 hari mayat itu tidak busuk," urainya.

Ia menegaskan, perlu dilakukan investigasi mendalam termasuk kapan terakhir kali tetangga melihat para korban.

Soal penyebab kematian, ia pun menduga mereka bukankelaparantapi bisa jadi karena racun.

"Kemudian kalau dugaan saya bisa jadi racun,racunitu bisa masuk dari bermacam-macam, ini dugaan yang perlu kita lihat," tambahnya

Dirinya tak yakin jika para korban itu meninggal karenakelaparan. "Kalaukelaparanitu nggak mungkin,kelaparan kemudian meninggal sama-sama semua, itu nihil deh. Kalau saya melihatnya tidak seperti itu," tandasnya.

Kemudian ia juga mengurai soal pemeriksaan toksikologi dan hispatologi yang akan dilakukan kepada keempat mayat tersebut.

Baca Juga: Penghuninya Tinggal Tulang Berbalut Kulit, Foto Desain Pagar Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres Jadi Sorotan

Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

"Toksikologi forensik itu biasanya ahlinya dari apotek, biasanya dilihat maksudnyaracun-racun yang mematikan itu apa saja, dan masuknya lewat mana.

Saya sih enggak ngerti, karena golden standarnya itu dari olah TKP," kata dia.

Olah TKP ini, kata dia, sangat menentukan sekali karena mayat sudah busuk itu biasanya kalau diautopsi sebab matinya sulit ditentukan karena kondisinya sudah membusuk lanjut.

"Kalau hispatologi itu biasanya diambil jaringan kemudian dibawa ke lab patologi anatomi, kemudian diperiksa.

Tapi kalau mayat udah membusuk lanjut, sebab kematian itu sulit ditentukan karena kondisi mayatnya membusuk lanjut," kata dia.

"Yang ingin dicari biasanya apakan ada infeksi kronis, misalnya kurang gizi, itu bisa infeksi, untuk melihat sel-selnya, kemudian jaringan-jaringannya apakah ada perlemakan hati atau gangguan lambung. Tapi kalau mayatnya membusuk lanjut sulit dilakukan," tutup dia.

Baca Juga: Foto Tampang Pria yang Banting Kucing di Kalideres Viral, Kini Dicokok Polisi Gegara Cekcok dengan Tetangga Masalah Sepele Ini

Istimewa

Rumah satu keluarga tewas di Kalideres ditaburi bubuk kopi. Dokter forensik curiga sosok ini jadi pelaku pembunuhan.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya