Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Pemimpin Autopsi Ulang Korban Pembunuhan Subang Beri Jawaban Menohok, Foto Dokter Hastry Dibahas

Minggu, 18 September 2022 | 20:26
Instagram

Pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang beri jawaban menohok soal otak Brigadir J pindah ke perut. Foto dokter Hastry dibahas.

Fotokita.net - Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan, otak ajudan Irjen Ferdy Sambo ternyata sudah pindah ke bagian perut. Kamaruddin juga menyampaikan dugaan jeratantali di leher Brigadir J berdasarkan foto jenazah. Katanya, ada goresan di leher anak Samuel Hutabarat itu.

Kamaruddin mengatakan, sejumlah kejanggalan yang ditemukan di jenazah Brigadir J membuat pihaknya meminta autopsi ulang. Dia juga ingin mendapatkan penjelasan alasan mengapa otak Brigadir J bisa pindah ke perut.

Saat pelaksanaan autopsi ulangdi RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, pada Rabu, (27/7/2022), Kamaruddin menugaskan dokter yang ditunjuk pihak keluarga untuk mengawal proses itu. Dari situ, dia terkejut mendapatkan laporan otak Brigadir J sudah pindah ke perut. Terkait hal ini, pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang, Jawa Barat, beri jawaban menohok. Foto dokter Sumy Hastry Purwanti dibahas.

Permintaan autopsi ulang terhadap Brigadir J dikabulkan. Penyidik menunjuk dokter forensik Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah Sugiharto untuk memimpin autopsi ulang.

Tim forensik ini merupakan gabungan dari tim forensik Polri, TNI, Ikatan Dokter Forensik Indonesia (IDFI), dan perguruan tinggi. Hampir enam jam lamanya tim tersebut melakukan autopsi ulang. Kamaruddin Simanjuntak, sempat membocorkan hasilnya melaluilive streamingdi kanal YouTube Hendro Firlesso.

Kamaruddin mengatakan, otak Brigadir J sudah pindah ke perut. Sedangkan lidah, paru-paru, dan jantung bersatu menjadi satu bagian. Kamaruddin juga bilang terdapat retakan-retakan dari leher mengarah ke bibir. Tulang di jari kelingking dan jari manis patah. Ada pula memar di punggung dan di kaki sebelah kiri Brigadir J.

“Bagian kaki kanan Brigadir J ditemukan bengkok dan ini perlu kejelasan kenapa,” kata Kamaruddin seperti dikutip dari detikX.

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak mengklaim menemukan bukti baru dari foto jenazah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. "Kami mendapatkan bukti lain, ternyata ada luka semacam lilitan di leher," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri pada Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: Bekas Jerat Tali di Leher Brigadir J Dipatahkan Autopsi Ulang, Ahli Forensik Punya Jawaban Pamungkas, Foto Jenazah Anak Samuel Hutabarat Diunggah Lagi

Facebook

Pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang beri jawaban menohok soal otak Brigadir J pindah ke perut. Foto dokter Hastry dibahas.

Dia menduga Brigadir J sempat dijerat dari belakang. "Ada semacam goresan di leher dari kanan ke kiri, seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar," papar Kamaruddin Simanjuntak.

Protes Kamaruddin Simanjuntak rupanya didengar dokter Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik Polri yang memimpin autopsi ulang korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dokter Hastry, begitu dia akrab disapa, sudah malang melintang di dunia forensik yang bertujuan mengungkap fakta dan kebenaran atas sebuah tindak kejahatan. Bahkan, dokter yang senang membuat konten di YouTube ini bilang, "Jenazah bisa berbicara."

Dari hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J, dokter Hastry dengan yakin membantah adanya luka penganiayaan di tubuh ajunda eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Bahkan, dia memberi jawaban menohok mengenai protes Kamaruddin Simanjuntak mengenai otak Brigadir J yang sudah pindah ke perut.

Dokter Hastry secara tegas menyebut cuma ada luka tembakdi tubuh korban. Dia juga mengaku prihatin saat jenazahBrigadir Jdilakukanautopsiulang.

Sumy Hasrty Purwanti membeberkan alasan kenapa dia mengatakan hal itu. “Maksudnya prihatin gini loh kasian, maksudnya kita itu, saya sama kolega saya apalagi yang di RS Polri, kasus Duren Tiga ini junior-junior ya,” terang dr Hastry dikutip dari Youtube VIVACOID pada Sabtu (17/9/2022).

Dokter Hastry mengatakan, ahli forensik itu tidak bisa menunda autopsi, karena berburu dengan waktu kematian.

“Kalau semakin lama semakin susah, semakin busuk, nanti semakin bingung ini dipukulin kah, ada kekerasan kah, ada memar kah, adalukatembakapa, seperti itu, makanya segera dilakukan,” ungkapdrHastry.

Dia juga meyakini bahwa para junior-juniornya yang mengerjakanautopsiitu sudah bekerja dengan baik dan benar, karena dasarnya semua pemeriksaan itu difoto dan direkam dalam bentuk video.

Baca Juga: Ucapan Ferdy Sambo Terekspos, Cara Suami Putri Candrawathi Eksekusi Brigadir J Sesuai Hasil Autopsi Ulang, Foto Rekonstruksi Disebarkan

Facebook

Pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang beri jawaban menohok soal otak Brigadir J pindah ke perut. Foto dokter Hastry dibahas.

“Dan saya yakin waktu itu, kita diskusi bareng, tidak ada luka lain selainlukatembak. (Luka penganiayaan) enggak ada,” tegas dia.

Ia pun mengungkap, luka-luka yang beredar di publik itu merupakan luka saat proses autopsi dan pasca autopsi. “Karena ada tindakan untuk mengambil peluru yang di dalam tubuh, tindakan untuk memasukkan selangformalin, karena jenazah mau dibawa ke luar pulau harus diawetkan, itu aja,” urai dokter Hastry dengan tegas.

Lantas, dia juga mengakui sempat diminta pendapat mengenai apakah perlu adanyaautopsikedua. “Ya kalau untuk kebenaran, untuk memastikan karena memang tidak diragukan lagi ya gak apa-apaautopsikedua,” jelas dia.

Hastry meyakini bahwa sejak awal prosesautopsisudah dilakukan sesuai SOP. “Saya juga pernah lohautopsiulang waktu di Klaten sama timnya Komnas malah, yang teroris. Kita membuktikan ada tidaklukatembak, ternyata tidak ada. Waktu itu, kalau sekarang, ada gak penganiayaan, ternyata hanyalukatembak,” jelasnya.

Sebab kata dia, jika ada luka kekerasan karena penganiayaan maka bisa terlihat. “Karena kan nanti bisa dibuka videonya, fotonya, saya bisa menilai luka-luka ini. Kalau memang ada bisa tampak, misalnya ada kekerasan, bekas ikatan, bekas pukulan, bekas ditekan misalnya, pasti ada,” tuturnya.

Jika ada kekerasan dari benda tumpul atau benda tajam lainnya, kata dia, pasti akan dengan mudah diketahui. “Dan kita meyakinkan waktu itu memang hanya adaluka tembak, tidak ada luka-luka kekerasan sama sekali yang diduga proses penganiayaan kata masyarakat,” bebernya.

Lalu, jika ada luka perlawanan, maka akan bisa terlihat. “Itu keliatan, dan enggak ada juga,” lanjutnya. Selanjutnya, soal luka sayatan di tubuhBrigadirJ, kata dia, itu merupakan luka karena prosesautopsi.

“Autopsi kan diiris di sini (leher), dibuka semua, kepalanya semua dibuka,” jelasnya. Kemudian ia juga menegaskan bahwa semua organ tubuhBrigadirJmasih ada.

“Jadi memang kebiasaan dan di dunia forensik itu kalau kita udah buka kepala, kita awetkan kan, itu kan kalau orang timur, kita mikirnya pasti dibuka kan wajahnya. Kalau ditaruh di rongga kepala kan adaformalinpedes semua, makanya kita taruh di bagian dada atau dikembalikan di situ, yang penting ada,” bebernya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Cuma Luka Tembak, Komnas HAM Sebut Ada Dokter Forensik yang Sampai Lakukan Begini Saat Diperiksa, Foto Sosoknya Dirahasiakan

Instagram

Pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang beri jawaban menohok soal otak Brigadir J pindah ke perut. Foto dokter Hastry dibahas.

Hal itu dilakukan, kata dia, karena kepala akan dijahit lagi dan jika tidak bisa tertutup rapat bisa merembesformalinnya. “Itu kan direndem formalin.

Cuma untuk memudahkan keluarga untuk lihat. Karena yakin biasanya orang meninggal itu terakhir dibuka wajahnya,” jelas dia.

Ia pun mengatakan bahwa hasilautopsipertama dan kedua hasilnya sama.

“Adanyalukatembakaja sama, tapi mungkin yang kedua lebih susah karena udah dijahit kan, ditutup luka-lukanya yang bekaslukatembakmasuk dan keluar. Terus ada pembusukan, ada juga luka pascaautopsiuntuk mungkin memasukkanformalin,” ungkapnyaa.

Terakhir, soal perbedaan jumlahlukatembak, kata dia, yang penting kan bukan luka jumlahnya.

“Kan kalau yang pertama pasti bisa lihatlukatembakmasuk dan keluar. Yang kedua karena sudah ditutup kan pasti ada kerancuanlukatembakmasuknya yang mana, keluar yang mana. Yang penting ada lubanglukatembakdi situ. Pasti kan adalukatembakyang mematikan yang membuat dia meninggal dunia,” tandas dia.

Baca Juga: Dituding Rekayasa Hasil Autopsi, Ini Sosok Dokter Forensik yang Tandatangani Surat Pengawetan Jenazah Brigadir J, Foto Profilnya Ditelusuri

Facebook

Pemimpin autopsi ulang korban pembunuhan Subang beri jawaban menohok soal otak Brigadir J pindah ke perut. Foto dokter Hastry dibahas.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya