Ngaku Alat Vital Dipegang Brigadir J, Putri Candrawathi Bilang Kontak Fisik Terjadi Setelah Yosua di Posisi Begini, Foto Adegan Istri Ferdy Sambo Dibahas

Senin, 12 September 2022 | 20:24
Kompascom/Kristianto Purnomo

Putri Candrawathi bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua di posisi begini. Dia sebelumnya mengaku alat vitalnya dipegang Brigadir J.

Fotokita.net - Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sempat membuat laporan polisi terkait pelecehan seksual yang diterimanya. Dalam pengakuannya, Putri bilang alat vitalnya dipegang Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat setelah memasuki kamar pribadinya.

Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi masih menjadi perbincangan hangat. Awalnya peristiwa tak senonoh ini terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Namun, belakangan bergeser ke rumah Magelang, Jawa Tengah.

Putri Candrawathi yang membuat laporan polisi setelah penembakan Brigadir J di Duren Tiga mengaku payudara hingga alat vitalnya dipegang sang ajudan kesayangan. Namun, dalam pemeriksaan dengan Tim Khusus Polri, Putri bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua berada di posisi begini. Foto adegan rekonstruksi istri Ferdy Sambo disorot.

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengungkapkan asisten rumah tangga (ART) Susi mengaku mendengar rintihan dari Putri Candrawathi pada tanggal 7 Juli di Magelang.

“Susi mendengar PC diduga sedang menangis, merintih atau ekspresi lain. Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat). KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ungkap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Agus juga menepis isu perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan Kuat Maruf. "Kuat Maruf baru seminggu masuk (kerja) setelah hampir dua tahun (berhenti) karena pandemi Covid-19. Kuat Maruf kena Covid, hal itu terkonfirmasi dari saksi-saksi yang lainnya,” ujar Agus seperti dikutip dari Antara.

Dalam rekonstruksi peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, Kuat Maruf berada di dalam kamar Putri Candrawathi lebih dulu daripada Brigadir J. Hal inilah yang menimbulkan spekulasi di masyarakat. Foto adegan rekonstruksi istri Ferdy Sambo sampai ramai dibahas.

Namun Agus mengatakan, pada saat kejadian tersebut terdapat saksi lain di lokasi, yakni Susi, asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo. Susi ada di tangga dekat kamar dan Kuat Maruf yang berada di bawah sedang merokok melihat Brigadir Jmengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Baca Juga: Dengar Adegan Naik Turun Brigadir J, Bripka Ricky Sampai Pakai Cara Begini Demi Juniornya Mau Bicara ke Putri Candrawathi, Foto CCTV Tak Bisa Jadi Bukti

Polri TV

Putri Candrawathi bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua di posisi begini. Dia sebelumnya mengaku alat vitalnya dipegang Brigadir J.

Sementara itu, pengacara Brigadir J, Johnson Panjaitan melihat ada keanehan soal peristiwa pelecehan seksual di Magelang. “Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul diungkap Komnas HAM.” tegas Panjaitan.

Pengacara Brigadir J mengaku, telah memiliki SP3 laporanPutri Candrawathi. Isi SP# ataslaporan Putri Candrawathiyang dibacakan Johnson Panjaitan, seperti dilansir dari YouTube TvOnews 6 September 2022

Disebut Brigadir J secara detail melakukan banyak hal terhadap tubuh Putri Cadrawathi penuh ancaman.

"Pada hari jumat tanggal 8 juli 2022, sekita pukul 17.00 di kompleksDuren Tiga bermula ketika korban sedang berada di dalam kamar.

Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba-tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan langsung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.Kemudian korban kaget, dan langsung berteriakTolong..tolong..tolong…

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong..tolong..

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban."

Lantaran mengaku mendapatkan perlakuan tak senosoh dari Brigadir J, Putri Candrawathi melaporkan kepada suaminya, Ferdy Sambo. Namun, apa yang diadukan wanita empat anak ini juga masih menjadi misteri. Pastinya, Ferdy Sambo murka.

Baca Juga: Bareskrim Sengaja Tutupi Hasil Lie Detector Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Curiga Istrinya Main Api dengan Sosok Ini, Foto Sang Jenderal Disorot

Polri TV

Putri Candrawathi bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua di posisi begini. Dia sebelumnya mengaku alat vitalnya dipegang Brigadir J.

Saat berada di rumah pribadi Saguling, Jakarta Selatan, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR dipanggil Irjen Ferdy Sambo. Pengakuan ini disampaikan Erman Usman, pengacara Bripka Ricky.

Di sana mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu menanyakan kejadian yang menimpa sang istri, Putri Candrawathi di kediaman pribadi di Magelang, Jawa Tengah.

“Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?,’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.

Kliennya tentu menjawab tidak tahu. Apalagi, bosnya itu terlihat menangis dan marah besar. “‘Ini Ibu dilecehkan (Putri Candrawathi), pelecehan terhadap ibu’” ucap Erman terkait pernyataan Irjen Sambo.

“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi. ‘Saya enggak tahu Pak’,” ujarnya kepada wartawan di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Dalam kondisi yang sangat emosi itu Irjen Sambo memerintahkan menembak mati Brigadir J. Tapi ditolak oleh Bripka RR “Kamu (Bripka RR) berani nembak? Nembak Yosua?,” kata Irjen Sambo seperti diceritakan Bripka RR kepada Erman.

Namun, Bripka RR tetap mengatakan tidak berani dan kemudian untuk eksekutor diserahkan ke Bharada E.

Apa yang sesungguhnya terjadi di rumah Magelang sudah memantik rasa penasaran publik. Namun, sebelum peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinasnya terjadi, Ferdy Sambo sempat menaruh curiga istrinya main api dengan sosok ini. Foto sang jenderal disorot di media sosial.

Kepada polisi, sebagaimana majalah Tempo melaporkan, Putri Candrawathi mengubah keterangan sebanyak tiga kali.Pada pemeriksaan pertama, ia mengklaim dilecehkan Brigadir J di kamarnya. Saat diperiksa untuk kedua kali, istri Ferdy Sambo mengatakan Yosua mendadak masuk ke kamar, lalu melucuti pakaiannya.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Masih Tanya Begini ke Kuat Maruf, Pelecehan Putri Candrawathi Bikin LPSK Ragu, Foto Adegan Rekonstruksi Disinggung

Polri TV

Putri Candrawathi bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua di posisi begini. Dia sebelumnya mengaku alat vitalnya dipegang Brigadir J.

Keterangan Putri Candrawathi berubah lagi pada pemeriksaan ketiga. Saat menjawab pertanyaan nomor sebelas dari penyidik, Putri mengatakan ia sedang berbaring di kasur ketika Yosua masuk ke kamar dan duduk di ujung tempat tidur, tepat di bawah kakinya. Setelah itu keduanya berkontak fisik. Keterangan mana yang benar, polisi belum bisa memastikannya.

Sebelum heboh kamar istrinya dimasuki Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sempat mengeluh begini kepada sahabatnya. Informasi ini didapatkan penyidik Tim Khusus Polri.

Sekitar enam bulan lalu Ferdy Sambo mengeluh kepada seorang sahabat tentang hubungannya dengan Putri Candrawathi yang kurang harmonis.

Ferdy menduga istrinya berselingkuh. Majalah Tempo meminta konfirmasi atas informasi ini kepada sahabat Ferdy Sambo itu. Dia membenarkan informasi tersebut, tapi menolak identitasnya dibuka.

Seusai kehebohan pada malam 7 Juli 2022 itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Putri menelepon Ferdy yang sudah ada di Jakarta.

Sambil menangis, Putri mengaku merasa tertekan dan takut kepada Brigadir J. Namun, Putri belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada suaminya di telepon itu.

"Nanti di Jakarta saya jelaskan semua," kata Putri seperti dituturkan pemeriksanya. "Tapi tolong jangan tanya Kuat dan para ajudan," sebut Putri seperti dilansir dari Tempo.

Baca Juga: Hasil Lie Detector ART Ferdy Sambo Ditutupi, Susi Lihat Putri Candrawathi Digendong Sosok Ini di Kamar Mandi, Foto Terkininya Lenyap

Antara

Putri Candrawathi bilang kontak fisik terjadi setelah Yosua di posisi begini. Dia sebelumnya mengaku alat vitalnya dipegang Brigadir J.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya