Dicek KNKT Layak Jalan, Sopir Truk Trailer Ngaku Lakukan Kesalahan Fatal Sebelum Kecelakaan Maut di Bekasi Terjadi, Foto Tersangka Sengaja Disimpan

Jumat, 02 September 2022 | 09:43
Istimewa

Sopir truk trailer mengaku lakukan kesalahan fatal sebelum kecelakaan maut di Bekasi terjadi. Foto tersangka masih disimpan polisi.

Fotokita.net - Sopir truk trailer akhirnya mengaku melakukan kesalahan fatal ini sebelum terjadi kecelakaan maut didepan SD Negeri Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi.

PihakKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mengecek truk trailer yang membawa muatan berupa besi beton setelah kecelakaan maut terjadi. Hasilnya, truk trailer dinyatakan layak jalan.

Usai peristiwa nahas itu terjadi, sopir truk trailer mengaku melakukan fatal sebelum menabrak halte dan sebuah tower pemancar sinyal di depan sekolah. Akibatnya, sejumlah warga dan kendaraan di lokasi tersebut tertimpan tower. Foto sopir yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka sengaja disimpan oleh kepolisian.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyatakan korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut berjumlah 10 orang. Empat di antaranya berusia 8-13 tahun. Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (31/8/2022) juga menyebabkan 23 orang mengalami luka-luka.

"Ada empat siswa yang meninggal dunia dan 18 luka-luka. Sementara yang dewasa ada enam orang (meninggal), luka-luka ada lima orang. Itu udah valid datanya," kata Hengki.

Sopir yang mengendarai truk saat peristiwa nahas itu telah ditetapkan sebagai tersangka. Sopir berinisial AS (30) itu langsung ditahan.

"Statusnya sudah jadi tersangka. Posisi sekarang sudah ditahan di Polres," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki saat dihubungi, Kamis (1/9/2022).

Hengki menyebut kasus kecelakaan maut itu saat ini sudah diproses oleh polisi. Sang sopir dijerat Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas.

"Kasus dari awal sudah ditangani kita. (Dijerat) pasal 310 ayat 4," urai Hengki.

Baca Juga: Bukan Ngantuk, Penyebab Kecelakaan Maut Truk Trailer di Bekasi Ternyata Karena Masalah Sepele, Foto Sopirnya Dicari

Istimewa

Sopir truk trailer mengaku lakukan kesalahan fatal sebelum kecelakaan maut di Bekasi terjadi. Foto tersangka masih disimpan polisi.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan truk trailer yang terlibat kecelakaan maut di Bekasi layak jalan. KNKT yang sudah memeriksa semua sistem, memastikan truk trailer aman dan bisa bekerja dengan baik termasuk rem.

KKNT mengungkapkan hal itu setelah pihaknya melaksanakan investigasi terhadap kendaraan truk trailer tersebut.

"Tadi kami melakukan pemeriksaan kendaraan. Dari hasil pemeriksaan, semua sistem rem bekerja bagus tidak ada kerusakan sama sekali," urai senior investigator KNKT Ahmad Wildan kepada wartawan pada Kamis (1/9/2022).

Menurut penuturan Ahmad, truk trailer yang dikemudikan sopir bernama AS (30) secara keseluruhan layak jalan. "Secara keseluruhan layak jalan dan tidak ada masalah dalam pengereman," ujarnya.

Dicek KNKT layak jalan, sopir truk trailer mengaku lakukan kesalahan fatal sebelum kecelakaan maut terjadi. Foto tersangka sengaja disimpan pihak kepolisian.

Sopir truk trailer yang terlibat kecelakaan maut di Bekasi rupanya sempat bingung lantaran salah jalan.Ahmad Wildan menjelaskan bahwa sopir trailer berencana ke Surabaya, Jawa Timur dari arah Narogong. Sopir mestinya masuk ke Tol Bekasi Barat namun justru masuk ke Kranji.

"Akhirnya (sopir) mengaku tidak mengantuk tapi bingung, salah jalan, bawa muatan berat, melalui jalan yang ramai, mau cari tempat putar enggak paham jalan, pada akhirnya dia mengalami penurunan kewaspadaan (lost of situation awareness)," urai Ahmad.

Kata Ahmad, menurunnya kewaspadaan sopir truk trailer itu menjadi penyebab kecelakaan maut pada Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Sempat Bohong ke Polisi, Sopir Truk Maut di Bekasi Ternyata Minum Obat Ini, Foto Tampang Tersangka Belum Dirilis

Antara Foto

Sopir truk trailer mengaku lakukan kesalahan fatal sebelum kecelakaan maut di Bekasi terjadi. Foto tersangka masih disimpan polisi.

Alih-alih menggunakan gigi rendah saat melintasi jalan menurun, sopir malah menggunakan gigi tujuh. "Dia posisi lagi cari tempat berputar, mau gigi tiga malah masuk gigi tujuh. Salah pindahin gigi kata dia," ujarnya.

Ahmad mengatakan hal tersebut membuat sopir sulit mengerem sementara muatan yang dibawa mencapai 55 ton.

Menurutnya, pengereman tidak mampu mengakomodasi besarnya energi kinetik yang dihasilkan dari muatan sebesar 55 ton dengan menggunakan gigi tujuh di jalan menurun.

"Hasil pemeriksaan pengemudi, dia mengatakan pengemudi menggunakan gigi 7 saat turunan, sedangkan muatannya besi seberat 55 ton, sehingga dengan muatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan pengereman. Gaya pengereman tidak bisa mengakomodasi muatan tersebut," jelasnya.

"Saya tanya ada masalah di dalam pengereman, dia bilang bisa ngerem. Tapi enggak pakem karena beratnya terlalu berlebihan terus pakai gigi tujuh," kata Ahmad.

Baca Juga: Pantas Diduga Mengantuk, Ternyata Sopir Truk Trailer Maut di Bekasi Tempuh Perjalanan Jauh dari Sini, Foto CCTV Bikin Merinding

Istimewa

Sopir truk trailer mengaku lakukan kesalahan fatal sebelum kecelakaan maut di Bekasi terjadi. Foto tersangka masih disimpan polisi.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya