Jatuh di Blora, Pilot Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Ternyata Pemilik Gelar Mentereng, Foto Lawasnya Beredar

Selasa, 19 Juli 2022 | 11:26
Facebook

Pilot pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi ernyata pemilik gelar mentereng ini. Foto lawasnya beredar.

Fotokita.net - Pilot pesawat tempurT-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi dilaporkan meninggal dunia. Allan dikabarkan gugur dalam tugas setelah pesawat tempur yang dipilotinya jatuh di wilayah Blora, Jawa Tengah.

Sebelum ditemukan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 dilaporkan hilang kontak pukul 19.25 WIB. Sebelumnya,pesawat ini sempat terbang latihan malam selama 1 jam bersama 3 skuadron Lanud Iswahjudi.

Pilot pesawat tempurT-50i Golden Eagle TT-5009 yang ditemukan meninggal dunia sudah membuat TNI AU berduka. Sebab, pilotAllan Syafitra Indra Wahyudi ternyata pemilik gelar mentereng ini. Foto lawasnya beredar di media sosial.

Pada Senin (18/7/2022) malam, warga melaporkan sebuah pesawat jatuh di area hutan yang masuk Desa Nginggil, Kradenan, Blora. Tak berapa lama kemudian, Polda Jateng membenarkan peristiwa jatuhnya pesawat tersebut, namun tidak memberikan keterangan rinci.

"Benar ada pesawat jatuh di Desa Nggil (Nginggil, red) Kecamatan Kradenan. Selanjutnya dari TNI AU yang akan memberikan statemen ya," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Senin malam.

Setelah itu, pihak TNI AU memberikan konfirmasi bahwa pesawat tempur T-50i Golden Eagle milik TNI AU hilang kontak saat melakukan latihan penerbangan dari Lanud Iswahjudi Madiun.

Pesawat tersebut jatuh di area kawasan hutan di Kradenan, Blora. Lokasi jatuhnya pesawat berada di area hutan yang jauh dari pemukiman warga.

Baca Juga: Bukan Cuma di Blora, Pesawat Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle Pernah Jatuh Saat Solo Aerobatik, Warga Unggah Foto Puing-puingnya

Pada Selasa (19/7/2022), puing-puing bekas pesawat masih terlihat di lokasi jatuhnya pesawat. Di lokasi kejadian terdapat dua zona yang terbatasi garis polisi.

Zona pertama yakni terbentang garis polisi dengan luasan sekitar 150 meter persegi dan hanya petugas SAR gabungan yang boleh masuk. Sedangkan zona dua yakni wilayah dengan luasan sekitar 100.000 meter persegi yang bisa dimasuki tim SAR, tim relawan dan jurnalis.

"Warga tidak boleh masuk ke zona terlingkari garis polisi. Warga hanya bisa menyaksikan dari jauh," ujar Babinkamtibmas setempat, Maskin, yang mengamankan zona dua.

Sementara itu warga di lokasi menceritakan bahwa semalam hingga pagi ini sejumlah petugas telah melakukan evakuasi korban dan memastikan puing-puing pesawat tersebut.

"Ada yang tidur di lokasi kejadian dan sebagian menunggu di balai desa. Karena lokasi jauh jadi harus ada tim penyuplai kebutuhan dan tim pencari sepihan," katanya.

Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Madiun, di Magetan, Kapten Sus Yudha Pramono sudah memberikan keterangan resmi kepada wartawan."Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, S.T (Han) meninggal dunia saat mengalami kecelakaan dalam menjalani latihan terbang malam," ujar Yudha.

Jenazah Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, masih berada di RS Efram Harsana kompleks Lanud Iswahjudi. Almarhum meninggalkan seorang istri, Dianka Firsta Brestianti. "Jenazah masih berada di RS Efram Harsana untuk dilakukan identifikasi," ujarnya.

Baca Juga: Dibenci Warganya Sendiri, Ternyata Indonesia Kembali Belanja Senjata dari Israel, Dulu Soeharto Sampai Kirim Misi Rahasia ke Negara Yahudi Itu

Facebook

Pilot pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi ernyata pemilik gelar mentereng ini. Foto lawasnya beredar.

Jatuh di Blora, pilot Allan Syafitra adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2015. Sebelum masuk AAU, Allan tercatat sebagai pelajar di SMA Taruna Nusantara. Ia lalu melanjutkan pendidikannya sebagai taruna AAU.

Mungkin pilihannya menjadi tentara tak lepas dari peran orang tuanya yang diketahui ayahnya adalah seorang kolonel dari Korps Perbekalan TNI AU bernama Mujianto.

Lulus dari AAU tahun 2015, Allan Syafitra menjadi mengikuti Sekolah Penerbang TNI AU angkatan 91. Tahun 2017, ia dikukuhkan sebagai penerbang di Lanud Iswahjudi, Jawa Timur.

Pada pengukuhannya pada Jumat (8/9/2017), Allan mendapatkan siraman air kembang dariKomandan Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Samsul Rizal. Ketika itu, dia tak sendirian. Ada tiga penerbang lainnya yang ikut dikukuhkan, yaituLetda Pnb Laksamana Hasnan, Letda Pnb Sulistyo dan Letda Pnb M Fahry Nosar,

Allan bersama ketiga penerbang baru itu ditempatkan di Skadron Udara 3 yang mengoperasikan pesawat F-16 dan Skadron Udara 15 yang mengoperasikan pesawat T-50 Golden Eagle, setelah menjalani pendidikan transisi.

“Empat penerbang tempur baru kami terima setelah lulus mengikuti sekolah penerbang (sekbang) TNI AU di Yogyakarta. Empat penerbang tempur akan memperkuat skadron 15 dan skadron 3,” ujar Komandan Lanud Iswahjudi Magetan, Kolonel Pnb Samsul Rizal kepada wartawan usai mengukuhkan keempatnya sebagai warga baru penerbang tempur di Lanud Iswahjudi.

Usai mengikuti masa orientasi empat penerbang tempur baru dikukuhkan dengan penyiraman air kembang serta penempelan kapas sebagai simbol kelahiran para penerbang pesawat tempur.

Baca Juga: Bak Sultan yang Banyak Uang, Pantas Saja Prabowo Subianto Siap Borong Pesawat Tempur Paling Mahal Ini, Ternyata Kemenhan Punya Anggaran Belanja Tertinggi di Kabinet Jokowi

Facebook

Pilot pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi ernyata pemilik gelar mentereng ini. Foto lawasnya beredar.

Samsul mengatakan, hadirnya empat penerbang tempur baru menambah jumlah penerbang tempur di Lanud Iswahjudi. Empat penerbang tempur baru masing-masing dua penerbang mengawaki pesawat tempur F16 dan dua lainnya mengawaki pesawat T-50i Golden Eagle.

Pada Oktober 2018, Allan Syafitra lulus sebagai penerbang tempur TNI AU dimana di hari itu ia dinyatakan lulus terbang dengan menggunakan pesawat T-50i Golden Eagle.

Pada Agustus 2021, Allan menikah dengan seorang wanita bernama Dianka Fisrta Brestianti, anak seorang jenderal Angkatan Laut Laksda Budi Setiawan. Pesta pernikahannya digelar di salah satu hotel mewah di Jakarta.

Ternyata pilotpesawat tempurT-50i Golden Eagle itu pemilik gelar mentereng ini. Sebagai lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2015, Allan berhak menyandang gelarSarjana Terapan Pertahanan atau S.T.Han.

Foto lawas pilotpesawat tempurT-50i Golden Eagle itu beredar di media sosial. Allan memiliki akun Facebook atas namanya. Sayangnya, dia membatasi pemilik akun yang ingin melihat status dan profil dirinya. Allan hanya mengunggah foto lawasnya saat baru lulus dari sekolah penerbang tempur TNI AU.

Gelar sarjana itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 244/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang penyelenggaraan program studi Akmil di Magelang; Nomor 245/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang penyelenggaraan program studi AAL di Surabaya; Nomor 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010, tentang penyelenggaraan program studi AAU di Yogyakarta.

Lulusan AAU tahun 2015 adalahlulusan kelima yang berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan atau S.S.T HAN, yang merupakan capaian hasil proses pendidikan yang telah ditempuh Taruna Akademi TNI selama empat tahun dan selaras dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

Baca Juga: Tangan Kanan Soeharto Akali Pembelian Pesawat Tempur dari Israel, Komandan Teknisi TNI AU Ternyata Bikin Keputusan Aneh Saat Jet Bekas Itu Tak Juga Berhasil Diperbaiki: 'Tanam Kepala Kerbau'

Facebook

Pilot pesawat tempur T-50i Golden Eagle TT-5009 Lettu Pnb Allan Syafitra Indra Wahyudi ernyata pemilik gelar mentereng ini. Foto lawasnya beredar.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya