Foto Harun Al Rasyid, Penyelidik KPK yang Paling Diwaspadai Firli Bahuri, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 31 Mei 2021 | 09:54
Kolase

Foto Harun Al Rasyid Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi pegawai paling diwaspadai oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Fotokita.net - Berikut foto Harun Al Rasyid PenyelidikKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi pegawai paling diwaspadai oleh Firli Bahuri, ketua lembaga antirasuah ini. Ternyata, begini fakta sebenarnya.

Nama Harun Al Rasyid belakangan ini terus menjadi sorotan. Penyelidik senior KPK ini mengaku secara terang-terangan bahwa dia mendudukiperingkat pertama dalam daftar pegawai paling diwaspadai yang dibuat pimpinan KPK.

Pengakuan Harun Al Rasyid itu terungkap dalamacara Mata Najwa episode KPK Riwayatmu Kini.

Pernyataan Harun Al Rasyid itu melengkapi ramainya pemberitaan mengenai isu kepegawaian di tubuh KPK.

Baca Juga: Dulu Tersenyum Bangga Terima Piala Anti Korupsi, Ini Sepak Terjang Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang Diborgol Usai Terjaring OTT KPK

Seperti kita ketahui,dalam hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK 75 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat, 51 di antaranya diberhentikan dan 24 lainnya dibina kembali.

KPK pun belum merilis nama-nama yang diberhentikan dan siapa saja yang akan dibina kembali.

Nama-nama pegawai KPK seperti Novel Baswedan dan Harun Al Rasyid pun masuk daftar pegawai KPK yang tidak lolos TWK.

Baca Juga: Tertawa Terbahak Dengar Jawaban Rocky Gerung Bila Jadi Presiden, Ustaz Abdul Somad Mendadak Buka Peci Saat Bertemu Kiai Sepuh NU, Terungkap Tujuannya

Bermula dari masalah kelulusan TWK untuk 75 pegawai KPK itu, isu kepegawaian komisi antirasuah makin membesar.

Harun Al Rasyid adalah satu dari 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK.

Selain Harun, ada pula nama Novel Baswedan, Yudi Purnomo, Praswad Nugraha, Giri Suprapdiono, serta Rizka Anungnata.

Pada tahun 2018 lalu, Ketua KPK Firli Bahuri pernah memberikan penghargaan kepada Harun karena kerap melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Baca Juga: Sudah Bangkrut Sebelum Pandemi, Partner Bisnis Batu Bara Suami Pertama Jennifer Jill Kini Ditangkap KPK, Ini Kasusnya

Menurut Firli, penghargaan tersebut diberikan karena memang pada saat Harun lah OTT banyak dilakukan.

Baru-baru ini Harun Al Rasyid juga membongkar posisi Harun Masiku, kader PDI Perjuangan yang terlibat kasus korupsi. Ia mengungkap buronan tersangka kasus korupsi itu berada di Indonesia.

Pernyataan Harun Al Rasyid diungkapkan dalam akun YouTube Najwa Shihab yang berjudul "Kesaksian Eksklusif Penyidik KPK soal Posisi Harun Masiku: Di Balik Layar Mata Najwa | Catatan Najwa". Video ini diunggah pada Jumat (28/5/2021).

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Ditahan KPK Karena Kasus Korupsi Proyek Covid-19, Aktor Tampan Ini Siap-siap Jadi Penggantinya

Istimewa

Foto Harun Al Rasyid (kiri) Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi pegawai paling diwaspadai oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Awalnya, Najwa Shihab bertanya kepada penyidik KPK mengenai keberadaan Harun Masiku yang sedang dicari-cari se Indonesia.

"Kembali ke tadi, jadi Harun Masiku sebenarnya masih ada di sini? Di sekitar sini?," tanya Najwa Shihab seperti dikutip dalam video itu.

Dengan tegas, Harun Al Rasyid menyebut sinyal keberadaan Harun Masiku di Indonesia sudah sangat kuat.

"Ada Sinyal itu ada," tegas Harun Al Rasyid.

Baca Juga: Transfer Banyak Uang Hingga Hobi Party Tiap Malam, Bisnis Batu Bara Suami Pertama Jennifer Jill Sudah Bangkrut Sejak Sebelum Pandemi, Ini Penyebabnya

Dalam episode yang berbeda, Harun Al Rasyid kembali menjadi narasumber Mata Najwa.

Saat menjadi narasumber, Harun Al Rasyid menyebutkanbahwa dia pernah disebut ada di dalam daftar pegawai yang patut diwaspadai.

Hal itu diketahui saat dirinya dipanggil oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang menanyakan langsung perihal daftar nama pegawai yang patut diwaspadai tersebut.

Harun Al Rasyid mengatakan bahwa panggilan Ghufron saat itu yakni untuk menanyakan penyebab namanya masuk daftar yang diberikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Juga: Terus Pamer Foto Mesra, Tangan Ustaz Abdul Somad ke Fatimah Az Zahra Jadi Sorotan

YouTube Mata Najwa

Foto Harun Al Rasyid Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi pegawai paling diwaspadai oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

"Nah, saya tanya, ada apa, Bos? Beliau bilang, saya enggak mengerti nama Anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan Pak Firli kepada saya," ucap Harun, Rabu (26/5/2021).

"Apa kesalahan saudara selama ini? Saya kan orang baru, tolonglah saya dikasih tahu," kata Harun Al Rasyid, menirukan pertanyaan Ghufron.

Mendengar hal yang disampaikan Ghufron, Harun Al Rasyid mengaku heran. Dia pun meminta urutan nama-nama yang patut diwaspadai tersebut kepada Ghufron.

Ghufron, kata Harun, hanya menyebutkan bahwa ada sekitar 20 hingga 30 pegawai yang patut untuk diwaspadai.

Baca Juga: Foto Tampang Pembunuh Wanita di Kamar Hotel Menteng, Ternyata Miliki Profesi Ini

"Saya tanya berapa orang kira-kira yang menjadi catatan Pak Firli itu? Ya kira-kira ada 20-30-an orang nama dan nama Antum (Harun) ada di nomor satu," kata dia.

Harun Al Rasyid pun mengaku heran atas daftar yang diberikan Firli kepada pimpinan KPK yang lain terkait nama-nama pegawai yang perlu diwaspadai itu.

Pasalnya, menurut Harun Al Rasyid, dirinya termasuk teman dekat dengan Ketua KPK tersebut saat menjadi Deputi Penindakan KPK.

Bahkan, pada tahun 2018, Firli pernah memberikan penghargaan kepada Harun karena kerap melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Juga: Terlanjur Koar-koar Harga Pecel Lele Malioboro, Pedagang Bongkar Fakta Sebenarnya: Mbaknya yang Pengen Viral

Jitunews/Latiko Aldilla Dirga

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kanan), Mantan Ketua KPK Abraham Samad (kedua kanan), Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid (kedua kiri) dan Penasehat Hukum Novel Baswedan Saor Situmorang (kiri) memberikan ke

"Saya ini secara pribadi tidak punya masalah dengan Pak Firli ini, bahkan teman ngobrol Pak Firli ketika jadi deputi adalah saya. Setiap sore kalau lagi santai, saya dipanggillah ke ruangannya, cerita segala macam," kata Harun Al Rasyid.

"Saya tidak mengerti, tahun 2018 Pak Firli memberikan penghargaan kepada saya dengan julukan raja OTT, karena memang pada saat beliaulah OTT itu terbanyak dilakukan," tutur Harun Al Rasyid.

Dalam kesempatan yang sama, Ghufron pun membantah bahwa dirinya pernah memberikan daftar nama-nama pegawai yang patut diwaspadai kepada Harun. Menurut Ghufron, dia hanya bertanya isu mengenai Taliban di tubuh KPK yang menyasar kepada nama Harun Al Rasyid.

Baca Juga: Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq

"Bahwa memang saya sering dengan Mas Harun dan juga beberapa teman yang lain. Memang saya kadang mengeluhkan harus bagaimana menyikapi isu-isu tersebut.

Tapi tentang nama, saya tidak pernah menyebutkan nama secara langsung, tetapi memang kami tidak mendapat nama-nama itu secara tegas," kata Ghufron.

"Bahwa di KPK ada Taliban-Taliban dan salah satunya yang dianggap Taliban itu adalah Mas Harun, saya sampaikan," ucap dia.

Baca Juga: Eks Prajurit TNI Membelot ke OPM, Pasukan Macan Kumbang Keluar Kandang

Jitunews/Latiko Aldilla Dirga

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kedua kanan ) didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kanan) dan Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid (kedua kiri) tiba di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Mendengar bantahan Ghufron tersebut, Harun pun menambahkan bahwa informasi mengenai pegawai-pegawai KPK yang harus diwaspadai itu juga didapatkan dari Wakil Ketua KPK lain, yakni Nawawi Pamolango.

Nawawi, kata dia, juga memanggil Harun untuk mengonfirmasi dan bertanya mengapa dirinya masuk daftar Firli Bahuri terkait pegawai yang harus diwaspadai.

"Dan sekali lagi Pak Namawi juga bilang, 'Mas Harun itu ada di urutan pertama'," kata Harun Al Rasyid.

"Loh, saya ini siapa? Saya bilang gitu, kok saya dibilang jadi orang yang paling berbahaya di situ," ucap dia.

Baca Juga: Diragukan Jadi Komisaris Telkom, Ini Jawaban Kiprah Bisnis Abdee Slank Sulit Ditemukan di Google

Mengutip Kompas.com, Harun Al Rasyid yang menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas Penyelidik, memimpin operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, pada Senin (10/5/2021).

"Iya memang, Kasatgasnya dia," ujar seorang sumber di KPK, Senin.

Sumber itu melanjutkan, Harun adalah satu diantara pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Selain sebagai penyidik, Harun dikenal aktif sebagai Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK.Ia mendampingi Yudi Purnomo Harahap.

Baca Juga: Profil Abdee Slank yang Diangkat Jadi Komisaris Telkom, Foto Mesranya dengan Sophia Latjuba Bikin Heboh

Masih mengutip Kompas.com, Harun Al Rasyid pernah mengikuti seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.Kala itu, ia lolos seleksi tahap pertama.

Dikutip dari situs UIN Jakarta, Harun pernah membuat buku berjudul Fikih Korupsi: Analisis Politik Uang di Indonesia dalam Perspektif Maqasid Al-Shari'ah.

Buku tersebut dibuat sebagai syarat Harun lulus S3 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca Juga: Profil Suparman Nyompa, Hakim yang Ringankan Hukuman Habib Rizieq, Ternyata Pemilik Pesantren

Dalam acara Mata Najwa, Harun Al Rasyid menilai ada kekuatan besar yang menekan Ketua KPK, Firli Bahuri.

Hal ini terkait nasib 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK, yang mana 50 di antaranya diberhentikan.

"Ada kekuatan besar di luar dia itu yang sedang juga mem-pressure dia," ungkap Harun, dilansir KompasTV.

Baca Juga: Ramai Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Ahmad Dhani Cium Skenario Besar di Baliknya

Jitunews/Latiko Aldilla Dirga

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) didampingi Mantan Ketua KPK Abraham Samad (kanan), Wakil Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Harun Al Rasyid (kiri) memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Mengaku dekat dengan Firli, Harun mengatakan pernah menagih utang budi pada Ketua KPK tersebut.

Karena pernah membantu Firli saat menjabat Direktur Penindakan KPK, Harun pun meminta supaya ia dan teman-temannya yang tak lulus TWK, lebih diperhatikan.

"Saya cuma minta nama saya dan kawan-kawan saya diperhatikan," kata Harun Al Rasyid.

Namun, Firli mengaku tak bisa melakukan apa-apa.Kepada Harun Al Rasyid, Firli mengatakan apa yang terjadi pada 75 pegawai KPK adalah kehendak Tuhan.

Baca Juga: Bebas dari Bui di Bulan Juli, Habib Rizieq Disebut Bakal Punya Peran Ini

"Dijawab dia saya sudah berusaha tapi semua itu Allah yang berkehendak."

"Lho, Allah itu tergantung niat, tergantung niat dari Anda dan apa yang Anda lakukan," pungkasnya.

Baca Juga: Bikin Nagita Slavina Minder, Intip Foto Rumah Mewah Crazy Rich Malang yang Pernah Digaji di Bawah UMR

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya