Sentil Sosok Ahok, Zakiah Aini Penyerang Mabes Polri Tak Pernah Bergaul dengan Tetangga Hingga Dipecat dari Kampus Karena Alasan Ini

Kamis, 01 April 2021 | 13:45
Ist.

Zakiah Aini, pelaku penyerangan Mabes Polri Rabu (31/3/2021) yang tewas ditembak aparat.

Fotokita.net - Sentil sosok Ahok, Zakiah Aini penyerang Mabes Polri tak pernah bergaul dengan tetangga hingga dipecat dari kampus karena alasan ini.

Pada Rabu(31/3/2021) sore seorang tak dikenal menyerang Mabes Polri di kawasan Jakarta Selatan dengan senjata api.

Dari hasil rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV tampak seorang perempuan berpakaian hitam dan kerudung biru mengacungkan senjata.

Dia lalu melepaskan beberapa tembakan di area kompleks Mabes Polri.

Tak lama berselang, pelaku penyerangan berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi.

Baca Juga: Nekat Serang Mabes Polri, Perempuan Berkerudung Gelap Ingin Terobos Ruang Kapolri, Begini Faktanya

Peluru yang menembus jantungnya mengakibatkan pelaku tewas di tempat.

Dari hasil penyelidikan Polri menunjukkan bahwa pelaku adalah seorang perempuan muda bernama Zakiah Aini yang berumur 25 tahun.

Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pelaku terpapar idiologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan sejumlah unggahan pelaku di media sosial.

"Tersangka ini mantan Mahasiswa di salah satu kampus dan drop out di semester 5," ujar Listyo.

Baca Juga: Ditembak Dekat Ruang Kapolri, Jenazah Penyerang Mabes Polri Diamankan Pasukan Penjinak Bom

Polisi telah mengevakuasi jenazah pelaku teror Mabes Polri ke RS Polri Kramat Jati. Pelaku tewas di tempat setelah mendapat tindakan tegas terukur oleh petugas.

Polri telah melakukan pengeledahan di rumah pelaku dan mendatangkan orang tua tersangka teroris ke RS Polri untuk mengkonfirmasi identitas pelaku.

Bawa Map Kuning

Dari hasil olah TKP, Kapolri mengatakan Zakiah Aini membawa map kuning saat masuk dan melancarkan aksinya di Mabes Polri.

"Ditemukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," kata Listyo di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Diserang Perempuan Berkerudung Hitam dengan Tembakan Senjata, Begini Kondisi Terkini Mabes Polri, Pelaku Diduga Teroris

Selain itu, Listyo menyebut Zakiah Aini merupakan lone wolf dengan ideologi ISIS yang dibuktikan melalui postingan di akun Instagramnya.

"Memiliki Instagram yang baru dibuat pada 21 jam lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan tulisan bagaimana perjuangan jihad," kata Listyo.

Mendapat kabar penyerangan Mabes Polri, anggota keluarga terduga teroris Zakiah Aini mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pantauan TribunJakarta.com, anggota keluarga terduga merupakan seorang pria dan perempuan paruh baya tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 19.47 WIB.

Baca Juga: Bongkar Tabiat Asli Anang Hermansyah yang Bikin Muak, Krisdayanti Akui Berutang Budi Pada Suami Ashanty Saat Jalani Masa Kelam dalam Hidupnya

Menaiki mobil dinas anggota Polri, mereka tiba di didampingi Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono.

Setibanya di lokasi, mereka diarahkan menuju ruang Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Keduanya masuk ke ruang Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati dengan pengawalan sejumlah anggota Polri.

Mereka di antaranya Kapolsek Kramat Jati Kompol Tuti Aini dan Jupriono.

Sekitar 5 menit mereka menjawab pernyataan petugas Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Keduanya belum bisa memberi keterangan karena berduka, sementara Tuti dan Jupriono yang berada di lokasi enggan memberi keterangan.

Baca Juga: Dilaporkan Atas Kasus Pencucian Uang, Teddy Pardiyana Langsung Tantang Balik Rizky Febian: Jangan Hanya Asal Bicara

Sama seperti kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pelaku teroris di Mabes Polri juga tinggalkan surat wasiat buat keluarga.

Dalam surat yang ditulis tangan itu, terduga teroris ini menyinggung pula nama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Komisaris Pertamina.

Hal ini terungkap, setelah polisi menggeledah rumah pelaku, beberapa saat setelah terduga teroris itu ditembak mati di dekat ruangan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sosok Penyabar, Tabiat Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Berubah Usai Sering Pulang Malam: Dia Selalu Marah Pada Ibunya

Youtube/Tribunnews.com
Youtube/Tribunnews.com

ZA terduga teroris sempat mondar mandir di Mabes Polri.

Surat wasiat tersebut diduga ditulis langsung oleh terduga teroris yang diketahui Zakiah.

Dalam surat wasiat tersebut, Zakiah menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua dan keluarganya.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, polisi menemukan surat wasiat dari pelaku setelah menggeledah rumah yang bersangkutan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu 31 Maret 2021.

Baca Juga: Terlanjur Koar-koar Soal Kesetiaan dalam Rumah Tangga, Hotman Paris Mendadak Kicep Usai Aib Desiree Tarigan Dibongkar 2 Anak Kandung Hotma Sitompul

"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.

Begini isi surat wasiat Zakiah kepada keluarga:

"Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama mama. Tapi Allah lebih menyanyangi hamba-Nya.

Baca Juga: Kabar Duka dari Raffi Ahmad, Pamer Beli Klub Cilegon United, Suami Nagita Slavina Mendadak Ucapkan Salam Perpisahan: Mohon Maaf Kalau Ada Kesalahan

Makanya Zakiah tempuh jalan ini, sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat.

Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi allah.

Tribun Jakarta/Annas Furqon
Tribun Jakarta/Annas Furqon

Surat wasiat terduga teroris Mabes Polri Jakarta Selatan

Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi dawis (cek lagi) yang membantu kepentingan pemerintah thagut.

Pesan berikutnya untuk kaka agar di rumah cibubur juga dede dan mama ibadah kepada allah dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai ajaran islam.

Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku punya ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak.

Allah yang akan menjamin rizki kak . Maaf ya kak , Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kaka.

Untuk mba leli agar memperhatikan jaga mama ya mba . Untuk bapa jangan tinggalkan ibadah shalat lima waktu. Maafin ya mba, pa kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama ayah, dede baik-baik.

Baca Juga: Kalah Telak dari Hotman Paris di Pengadilan, Hotma Sitompul Kembalikan Uang E-KTP 400.000 Dollar AS Hingga Akui Bertemu Setya Novanto

Mama, ayah semua .... di samping itu adalah tingkatan amalan. Insya allah dengan karunia allah amalan jihad zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah amalan tertinggi dalam islam.

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Al-Quran As-Sunnah.

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu, dan tidak murtad tanpa sadar.

Baca Juga: Beri Hadiah Paling Indah Buat Krisdayanti, Raul Lemos Malah Larang Darah Dagingnya Datang ke Acara Pernikahan Aurel, Ada Apa?

Sekali maafkan Zakiah ma, ayah, kaka, mba leli, ka effa, dede, baim, kevin semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya. Amin. Zakiah Aini,"

Kapolri mengatakan dari hasil olah TKP ditemukan identitas yang bersangkutan beralamat di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur.

"Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari ternyata identitasnya sesuai," imbuhnya.

Baca Juga: Baru Sebulan Jabat Wali Kota Solo, Gibran Beri Sanksi 3 Guru SMA Saat Sidak Bareng Ganjar Pranowo: Ini Tidak Bercanda Loh!

Polri telah melakukan pengeledahan di rumah pelaku dan mendatangkan orang tua tersangka teroris ke RS Polri untuk mengkonfirmasi identitas pelaku.

Sebelumnya orang tidak dikenal yang diduga teroris masuk ke Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu petang (31/3/2021).

Terduga teroris yang berjenis kelamin perempuan tersebut tampak mengacungkan senjata sebelum kemudian dilumpuhkan.

Pelaku Masih Lajang

Berdasarkan informasi dari tetangga, Zakiah Aini adalah pemudi kelahiran 1995 dengan pendidikan terakhir SMA dan belum menikah.

Warga sekitar tidak mengetahui apa kegiatan Zakiah Aini setelah ia lulus sekolah.

Baca Juga: Bantah Mentah-mentah Minta Mahar Gede Hingga Batal Nikah, Respons Ibunda Ayu Ting Ting Saat Sang Biduan Keceplosan Sebut Mas Kawin Rp 5 Miliar Disorot: Dia Bisa Dapat yang Lebih Baik

Ist.

Tangkapan layar video amatir atas peristiwa penembakan Mabes Polri Rabu (31/03/2021)

Sementara Kapolri mengatakan tersangka merupakan mantan mahasiswa di salah satu kampus dan dikeluarkan (drop out) dari kampus tersebut pada semester 5.

Zakiah Sosok Pendiam

Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah mengatakan Zakiah Aini adalah sosok yang tertutup.

Zakiah Aini dijelaskannya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

"Keseharian? Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," katanya di lokasi, Rabu (31/3/2021) malam.

Meski sudah tinggal sedari kecil, Bambang menjelaskan jarang sekali melihat Zakiah keluar rumah.

Baca Juga: Foto-foto Bom Bunuh Diri Makassar Beredar, Bagian Tubuh Ditemukan di Lokasi Ledakan, Warga Bergidik Ceritakan Kronologinya

"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini. Ini dia anak bungsu. Tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," jelasnya.

Wanita muda itu tinggal bersama orangtua dan kakak-kakanya di Kelapa Dua Wetan. Zakiah merupakan bungsu dari enam bersaudara.

Setelah putus sekolah, Zakiah banyak menghabiskan waktu di rumah dan tidak bergaul dengan warga sekitar, seperti yang disampaikan Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah.

"(Zakiah) tidak berinteraksi dengan warga sekitar," ujar Sandy kepada Kompas.com Rabu malam.

Baca Juga: Pemilik Motor Bom Bunuh Diri Terungkap, Ternyata Dalang Aksi Keji di Makassar Kirim Uang dari Afghanistan dengan Cara Ini: Donaturnya dari 5 Negara

Fakta lain yang ditemukan polisi adalah berkaitan dengan perkuliahan Zakiah yang tidak selesai.

Zakiah Aini drop out dari salah satu kampus ketika sedang duduk di semester 5 bangku perkuliahan.

Zakiah Aini diduga pernah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan penelusuran di laman pddikti.kemdikbud.go.id, Zakiah Aini diketahui merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2013 di Universitas Gunadarma dengan nomor induk mahasiswa 29213660.

Baca Juga: Terungkap, Pemilik Sepeda Motor yang Dipakai Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Dalam riwayat status kuliahnya, dia terdaftar sebagai mahasiswa aktif hanya selama 3 semester dan sudah mengambil 57 SKS.

Kemudian pada semester 4 (genap) tahun 2014, Zakiah Aini tercatat mengambil cuti kuliah, lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.

Keterangan ini selaras dengan pernyataan pers Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut Zakiah Aini telah dikeluarkan dari kampus pada semester 5.

"Tersangka (Zakiah Aini) ini mantan mahasiswa di salah satu kampus, dan drop out pada saat di semester 5," kata Jenderal Listyo di Mabes Polri, Rabu malam.

Baca Juga: Bikin Malu, WNI Ikut Rencana Pembunuhan Mahathir Mohamad Karena Alasan Ini, Begini Nasibnya Sekarang

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya