Mulai Ditinggal, WhatsApp Mendadak Bagikan Info di Status Pengguna, Warganet Malah Tertawa: Panik!

Jumat, 29 Januari 2021 | 10:11
Gambar oleh Thomas Ulrich dari Pixabay

Ilustrasi Whatsapp.

Fotokita.net - Mulai ditinggal, WhatsApp mendadak bagikan info di status pengguna, warganet malah tertawa: panik!

Pada awal 2021, WhatsApp mengumumkan bahwa mereka akan memperbarui Ketentuan dan Kebijakan Privasi, yang berkaitan dengan pengelolaan data pengguna.

Salah satu poin dari kebijakan baru tersebut adalah mengintegrasikan data pengguna WhatsApp dengan Facebook, yang merupakan induk perusahaan.

Baca Juga: Jadi Primadona di Indonesia, Ternyata Ini Alasan Orang Amerika Jarang Pakai WhatsApp

Rencana pembaruan kebijakan ini menuai beragam reaksi dari pengguna aplikasi chat itu.

Sebagian menilai, privasi mereka akan semakin berkurang dengan adanya kebijakan baru ini.

Eksodus pengguna WhatsApp

Imbas rencana kebijakan baru itu, banyak pengguna mulai melirik aplikasi chat dari pesaing-pesaing WhatsApp, seperti Telegram dan Signal, yang dirasa lebih serius menjamin keamanan privasi penggunanya.

Baca Juga: Begini Cara Simpel Menyadap WhatsApp Pasangan Kita Tanpa Aplikasi, Cukup Pakai Browser Hape Saja, Awas Jangan Sampai Ketahuan!

Tidak ingin ditinggalkan oleh jutaan penggunanya, WhatsApp kemudian menempuh sederet cara agar para pengguna masih mau bertahan menggunakan aplikasi berlogo hijau itu.

Berikut upaya WhatsApp meyakinkan penggunanya:

1. Klarifikasi dari bos WhatsApp

Dalam sebuah wawancara dengan Campaign Asia, Senin (18/1/2021) Bos WhatsApp, Will Cathcart memastikan bahwa perusahaan menjamin privasi percakapan yang dilakukan para penggunanya.

"Obrolan pribadi Anda dengan teman dan keluarga, termasuk grup, dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Kami tidak bisa melihat percakapan itu," kata Will.

Baca Juga: WhatsApp Kita Disadap Orang Lain? Begini 5 Tanda Akun WA Lagi Dipantau Tanpa Izin

Dia mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi perhatian dan masukan dari pengguna tentang privasi dan kemanan WhatsApp.

Namun, Will kembali menegaskan bahwa pembaruan kebijakan ini tidak akan memengaruhi percakapan pribadi yang dilakukan oleh pelanggan.

"Sebagai gantinya, pembaruan ini mencakup perubahan yang terkait dengan pengiriman pesan bisnis di WhatsApp, yang bersifat opsional dan memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara kami mengumpulkan dan menggunakan data," ujar dia.

Baca Juga: Hore! Cukup Bawa Surat Pemberitahuan Ini, Bansos Tunai Bisa Diambil di Kantor Pos Atau Kelurahan, Simak Langkahnya

Will juga menjawab kekhawatiran pengguna, bahwa data pribadi mereka, seperti percakapan dan kontak, tidak akan dibagikan dengan Facebook, atau aplikasi lain dari Facebook.

Dia juga mengakui bahwa kalimat dalam notifikasi pembaruan kebijakan privasi yang diterima pengguna telah menyebabkan kebingungan dan kekhawatiran.

"Kami menyadari pembaruan telah menyebabkan kebingungan dan kami ingin melakukan segala yang kami bisa untuk meyakinkan pengguna kami," kata Will.

"Kami ingin menjelaskan kepada pengguna tentang komitmen mendalam kami terhadap privasi, dan kami tidak ingin bermaksud membuat orang-orang kebingungan," imbuhnya.

Baca Juga: Dapat Warisan Kakek, Ternyata Wakil Ridwan Kamil Sering Diusir dari Parkir VIP Karena Nekat Pakai Mobil Jadul Ini

2. Tunda pemberlakuan kebijakan baru

Menyusul banyaknya sentimen negatif karena rencana pemberlakuan kebijakan privasi baru, WhatsApp memutuskan untuk menunda pemberlakuan kebijakan tersebut.

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (17/1/2021) sebelumnya, WhatsApp menyatakan pengguna yang tidak mau menyetujui kebijakan privasi baru, tidak akan bisa menggunakan aplikasi itu mulai 8 Februari 2021.

Pemberlakuan kebijakan itu akhirnya ditunda hingga 15 Mei 2021. WhatsApp juga mengatakan, tidak akan menangguhkan atau menghapus akun pengguna pada 8 Februari.

Baca Juga: Ramai Surat Komplain Review Produk ke Youtuber, Dokter Tirta Ikut Buka Suara Hingga Eiger Beri Penjelasan Ini

Penundaan itu karena "kebingungan" dan "kesalahan informasi" seputar kebijakan baru tersebut, menurut keterangan di blog Whatsapp.

Dikatakan pembaruan kebijakan baru hanya mencakup opsi baru bagi orang-orang untuk mengelola bisnis mereka di WhatsApp dan "tidak memperluas kemampuan kami (Whatsapp) untuk berbagi data dengan Facebook."

Baca Juga: Hidup Sederhana Tanpa Harta Benda, Sosok Ini Disebut Mirip Syekh Ali Jaber, Mohon Doa Jadi Penerus Dakwah Sang Ulama

3. Pasang iklan di koran

India adalah salah satu negara dengan populasi terbesar pengguna WhatsApp. Kontroversi tentang kebijakan baru ini pun juga terjadi di sana.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (20/1/2021) pengguna WhatsApp India dilaporkan banyak yang mulai menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya dan pindah ke aplikasi pesan instan lain, seperti Signal dan Telegram.

Melihat fenomena ini, WhatsApp tidak tinggal diam. Anak perusahaan Facebook itu mencoba meyakinkan penggunanya di India dengan memasang iklan di beberapa media cetak.

Baca Juga: Disebut Kena Sindir Orang Nomor 1 Indonesia, Raffi Ahmad Malah Ungkap Respons Jokowi Usai Divaksin Dosis Kedua

WhatsApp

WhatsApp menghabiskan sekitar 10 juta rupee atau sekitar Rp 1,9 miliar (kurs rupiah Rp 192) untuk memasang iklan di setidaknya 10 media cetak berbahasa Inggris dan Hindi.

"WhatsApp menghormati dan melindungi privasimu," begitu tulisan iklan WhatsApp yang terpampang di salah satu koran India dengan warna hijau khas WhatsApp dan warna hitam.

Iklan tersebut juga menuliskan bahwa "menghormati privasi Anda tertanam di DNA kami".

Baca Juga: Disebut Gila Karena Gagal Nyaleg, Aldi Taher Malah Sentil Deddy Corbuzier dan Dinar Candy, Respons Sang Mentalist Disorot

WhatsApp juga kembali menegaskan bahwa perubahan kebijakan tidak memengaruhi privasi pesan pengguna.

Sejumlah pengguna telah mulai mendapatkan status yang dikirim oleh pihak WhatsApp.

Status dari WhatsApp ini keluar setelah WhatsApp sebelumnya mengatakan dalam blog resminya, akan berupaya menjernihakan informasi yang salah terkait kebijakan privasi baru miliknya.

Baca Juga: Dikenal Sosok Non Muslim, Ulama Kharismatik Ini Berani Pasang Badan Buat Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Begini Alasannya

Kompas.com pada Jumat pagi (29/1/2021) juga telah mendapatkan pembaruan status yang dikirimkan oleh WhatsApp.

Membagikan informasi

Adapun isi status pertama WhatsApp tersebut diawali dengan pemberitahuan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi kepada publik jika terdapat fitur baru pada aplikasinya.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status. Di sini Anda dapat mengetahui informasi dan fitur baru," tulis WhatsApp pada status pertamanya.

Baca Juga: Disebut Pahlawan Hingga Karyanya Diakui Dunia, Ini Alasan Sosok Peracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Jarang Tersorot Kamera

Di status selanjutnya WhatsApp mengumumkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga privasi.

"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy" ujarnya pada status selanjutnya.

Status ketiga WhatsApp menjelaskan bahwa ia tak dapat mendegarkan atau "menguping" percakapan pengguna.

Baca Juga: Dicopot dari Posisi Menteri Hingga Bikin Kaget Anggota DPR, Wishnutama Mendadak Disebut Jabat Komisaris Utama BUMN Mentereng Ini

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy" tulisnya pada status ketiga

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," tulis status terakhir WhatsApp.

Tanggapan warganet

Terkait status WhatsApp yang dikirimkan tersebut mendapatkan beragam tanggapan warganet.

Berikut di antaranya:

Baca Juga: Bukan Karena Pilpres 2024, Faktor Ini Bikin Risma Pede Jadi Lawan Berat Anies Baswedan di Pilkada DKI 2022

Baca Juga: Disebut Beri Senpi ke Gatot Brajamusti, Jenderal Wismoyo Arismunandar Punya Kebiasaan Unik Saat Berpidato di Depan Anak Buahnya

Tanda pagar atau tagar #WhatsApp juga memuncaki daftar trending topik Twitter pada Jumat (29/1/2021) pagi dengan 19,100 twit.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya