Fotokita.net - Disebut positif Covid-19 usai kunjungi Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan, ternyata sumber kekayaan Kepala BNPB Doni Monardo berasal dari sini.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengumumkan dirinya positif tertular virus corona menyusul aktivitas padat dalam sepekan terakhir memimpin penanggulangan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan.
“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT Value 25.
Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8 kilometer,” tutur Doni Monardo dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (23/1/2021)
Doni Monardo pun menceritakan bagaimana kejadiannya sampai dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) tersebut, kini tengah melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah.
Doni yang baru kembali dari Mamuju, Sulbar, Jumat sore, menuturkan dirinya selama ini begitu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan.
Pada Jumat sore, Doni Monardo dan seluruh staf yang mendampinginya selama kunjungan kerja di Sulbar dan Kalimantan Barat juga menjalani tes PCR.
Hasilnya, salah satu stafnya juga dinyatakan positif.
“Covid-19 ini begitu dekat di sekitar kita. Selama ini saya berusaha sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalan protokol kesehatan dan tetap bisa tertular.
Baca Juga: Minggu Lalu Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Penyebab Bupati Sleman Positif Covid-19
Dengan kejadian ini saya meminta masyarakat agar jangan kendor dalam memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tuturnya.
Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga staf khusus Doni Monardo, mendapatkan hasil tes PCR-nya negatif.
Dia mengatakan selalu berada didekat Doni Monardo dalam seminggu terakhir, termasuk selalu satu mobil ketika aktivitas penanganan bencana di Mamuju, Majene dan Banjarmasin.
Menurut Egy, Doni telah berada di Mamuju pada Jumat Sore (15/1/2021) kurang dari 12 jam dari saat gempa di Sulawesi Barat terjadi.
Selanjutnya Kepala BNBP bergeser ke Banjarmasin pada Minggu (17/1/2021) dan kembali ke Mamuju pada Selasa pagi sebelum kembali ke Jakarta, kemarin.
Siapa tak kenal Doni Monardo, namanya saat ini lebih sering wara-wiri di pemberitaan media nasional sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB).
Jabatan yang diembannya membuat sosoknya jadi salah satu pejabat tinggi yang berada di garis depan penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
Doni Monardo merupakan perjabat tinggi negara berlatar belakang militer.
Kariernya cukup cemerlang di TNI AD. Ia berasal dari kesatuan elit Baret Merah.
Bahkan Ia sempat menjabat sebagai Danjen Kopassus di periode 2014-2015.
Pria asal Cimahi ini merupakan jebolan Akmil tahun 1985.
Baca Juga: Disebut Vaksinasi Jokowi Gagal, Ini Penjelasan Ahli Kenapa Lengan Presiden Tidak Disuntik 90 Derajat
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo meninjau lokasi banjir di Deli Serdang, Sumatera Utara
Doni juga merupakan tentara yang berpengalaman di medan perang, ia pernah terjun ke daerah konflik Aceh dan Timor Leste.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain Komandan Grup A Paspampres, Wadanjen Kopassus, Komandan Paspampres, hingga Sekjen Wantannas.
Doni juga tercatat beberapa menjabat komandan militer teritorial seperti Danrem 061/Surya Kencana, Pangdam XVI/Pattimura, hingga Pangdam III/ Siliwangi.
Sebagai jenderal bintang tiga di pundaknya, Doni Monardo sempat digadang-gadang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), hingga dirinya kemudian ditarikPresiden Joko Widodo untuk mengepalai BNPB, lembaga negara yang berfokus pada penanganan bencana alam.
Lalu berapa harta kekayaan Doni Monardo?
Doni terakhir kali melaporkan harta kekayaannya sebagai pejabat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHPKN pada Desember 2019.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Total harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 10,01 miliar atau tepatnya Rp 10.015.673.833.
Harta yang dilaporkan Doni Monardo mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Saat masih menjabat sebagai Komandan Paspampres pada tahun 2012, harta kekayaannya sebesar Rp 7,58 miliar.
Masih dikutip dari LHKPN, kekayaan Doni Monardo tercatat sebesar Rp 9,35 miliar di tahun 2016 atau saat menjabat sebagai Pangdam Pattimura.
Berikutnya saat awal masa jabatannya sebagai Kepala BNPB tahun 2018, harta yang dilaporkannya pada Desember 2018 yakni sebesar Rp 9,36 miliar.
Dalam laporan LHPN terakhirnya, harta terbesarnya disumbang dari kepemilikan aset berupa bidang tanah dan bangunan dengan taksiran nilai Rp 6,73 miliar.
Ia diketahui memiliki 27 bidang tanah dan bangunan yang paling banyak tersebar di kawasan Tangerang. Sisanya berada di Bandung Barat, Bogor, dan Seram Bagian Timur.
Seluruh aset propertinya berasal dari hasil sendiri, kecuali dua bidang tanah di Bogor yang tercatat sebagai hibah tanpa akta.
Untuk aset berupa kendaraan, Doni Monardo hanya melaporkan kepemilikan 1 unit mobil berupa Volkswagen Caravelle tahun 2007 senilai Rp 200 juta.
Ia juga melaporkan kepemilikan aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 307,42 juta, lalu surat berharga senilai Rp 200 juta.
Harta kekayaan lain yang nilainya cukup besar yakni berupa kas dan setara kas dengan nilai Rp 2,58 miliar.
Doni Monardo melaporkan tak memiliki hutang sama sekali dalam laporan LHKPN terakhirnya.
(*)