Kerap Dijadikan Lauk, 5 Makanan Enak Ini Jadi Pemicu Stroke yang Renggut Nyawa Gatot Brajamusti di Dalam Penjara

Senin, 09 November 2020 | 07:18
Sarah/Grid.ID

Gatot Brajamusti saat di pengadilan beberapa tahun silam.

Fotokita.net - Kerap dijadikan lauk, 5 makanan enak ini jadi pemicu stroke yang renggut nyawa Gatot Brajamusti di dalam penjara.

Guru spiritual sekaligus pemain film Gatot Brajamusti (58) dikabarkan meninggal dunia di dalam penjara, Minggu (8/11/2020).

Sebelum meninggal dunia Gatot Brajamusti mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur.

Baca Juga: Jauh Sebelum Video Syur Mirip Gisel Heboh, Sosok Ini Beri Pesan Menohok Buat Gading Marten: Jangan Pilih Wanita Bodoh

Gatot Brajamusti sebagai terpidana kasus narkoba, kepemilikan satwa langka, dan senjata api ilegal.

Kabar Gatot Brajamusti meninggal dunia di penjaran dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti.

"Iya betul, pukul 16.11 WIB tadi di Rumah Sakit Pengayoman, Jakarta," kata Rika Aprianti ketika dihubungi awak media, Minggu (8/11/2020) petang.

Baca Juga: Akui Minum Soju, Tabiat Asli Ayu Intan Sholekha Dibongkar Sosok Ini Usai Mantan Perwira Kopassus Dicopot dari Jabatan Menterengnya di TNI

Rika Aprianti mengatakan bahwa Gatot Brajamusti meninggal duniakarena sakit yang diidapnya selama ini sebagai penderita stroke dan darah tinggi.

"Yang bersangkutan sudah mempunyai riwayat penyakit ya, sudah kena stroke juga, memang tadi keluhannya kan hipertensi dan juga gula darahnya tinggi," ucapnya.

Rika menambahkan, saat ini pihak Lapas Cipinang sedang melakukan serah terima jenazah Gatot Brajamusti kepada keluarga.

"Kalau katanya sih mau dibawa ke Sukabumi," ujar Rika Aprianti.

Baca Juga: Disebut Orang Amerika Palsu, Ternyata Kamala Harris Telat Nikah Karena Sibuk Urus Ini Hingga Bungkam Nyiyiran Wapres AS

WARTA KOTA/ARIE PUJI WALUYO

Guru spiritual dan bintang film Gatot Brajamusti dikabarkan meninggal dunia, di dalam penjara pada Minggu (8/11/2020)

Perkembangan jumlah penderita penyakit tidak menular kini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Salah satu jenis penyakit tak menular yang kini menjadi sorotan adalah stroke.

Penyakit yang menyerang sistem pembuluh darah saraf otak ini sangat mematikan, dan menjadi penyebab utama kelumpuhan.

Baca Juga: Link Download Video Full Jedar dan Gisel Jadi Buruan, Mbah Mijan Malah Bilang Terima Kasih: Terlalu Offside

Stroke dapat menyerang tanpa memberikan gejala atau peringatan alias tiba-tiba.

Gaya hidup tak sehat seperti mengonsumsi makanan berlemak jahat merupakan salah satu faktor yang memicu terjadinya kerusakan pembuluh darah yang pada akhirnya akan memicu serangan stroke.

Oleh sebab itu, pemilihan makanan dalam menu keseharian menjadi penting artinya.

Baca Juga: Tak Pintar Tutupi Bangkai, Sosok Ini Mendadak Bongkar Masalah Calon Istri Sule, Terawangan Mbak You Kembali Terbukti?

Makanan penyebab stroke ini tak pernah kita sadari.

Makanan penyebab stroke ini bisa jadi pemicu stroke sejak dini.

Makanan penyebab stroke sebaiknya mulai kita jauhi.

Ada beberapa jenis makanan yang harus Anda waspadai dan batasi konsumsinya sedini mungkin.

Baca Juga: Link Download Video Full Jedar dan Gisel Jadi Buruan, Mbah Mijan Malah Bilang Terima Kasih: Terlalu Offside

Kolase/Tribun, Instagram
Kolase/Tribun, Instagram

Reza Artamevia dan Gatot Brajamusti.

1. Kerupuk, keripik dan gorengan

Muffin, donat, keripik, crackers, atau makanan dipanggang yang tinggi kandungan lemak trans, menggunakan minyak terhidrogen dalam pembuatannya.

Konsumsi makanan ini harus dibatasi karen lemak trans memiliki sifat yang berbahaya karena mampu mengeblok atau menyumbat saluran pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) dan kolesterol jahat dalam darah dan menurunkan kolesterol baik.

Baca Juga: Akui Siap Hadapi Kasus Terbarunya, Mantan Gading Marten Titip Pesan Ini Saat Link Download Video Full Gisel Terus Diburu Netizen

Sebuah riset di University of North Carolina Amerika Serikat menemukan, wanita yang mengasup 7 gram lemak trans setiap hari (dua porsi donat atau setengah porsi kentang goreng) memiliki risiko terserang stroke 30 persen lebih tinggi ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 1 gram lemak trans per hari.

2. Daging olahan dan rokok

Daging olahan dan rokok merupakan kontributor jahat untuk faktor risiko pencetus stroke.

Daging olahan umumnya memiliki kandungan natrium yang tinggi dan bahan pengawet.

Baca Juga: Resesi di Tanah Air! Alihkan Uang Kita Ke 5 Investasi Ini, Dijamin Bisa Bikin Hunting Foto Ke Mana Aja

Freepik/racool_studio

Ilustrasi daging olahan.

Para ahli berkesimpulan, natrium nitrat dan nitrit secara langsung dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras dan menyempit.

Banyak penelitian telah menghubungkan antara konsumsi daging olahan dengan penyakit arteri koroner (CAD).

Sebuah riset meta-analisis dalam jurnal Circulation memperkirakan bahwa terjadi kenaikan sebesar 42 persen terkait risiko penyakit jantung koroner bagi mereka yang makan satu porsi daging olahan per hari.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bansos Tunai Rp 300 Ribu Cair di Bulan Ini, Cek Penerima BST di cekbansos.siks.kemsos.go.id

3. Soda

Keputusan mengganti minuman bergula dengan diet soda tampaknya seperti solusi cerdas untuk menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.

Tetapi pada kenyataannya, konsumsi soda dapat memicu datangnya stroke.

Mereka yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari memiliki risiko menderita stroke sebesar 48 persen.

Baca Juga: Sukses Gulingkan Donald Trump, Joe Biden Cetak 4 Rekor di Pilpres AS 2020, Tapi Sosok Ini Malah Ingatkan Dampak Buruknya Buat Indonesia

kompas.com

ilustrasi minuman bersoda

Sebuah riset di Columbia University melibatkan 2.500 orang usia 40 tahun atau lebih tua dan menemukan bahwa peminum soda harian memiliki 60 persen lebih tinggi terserang stroke, mengalami serangan jantung, dan penyakit arteri koroner dibandingkan mereka yang tidak konsumsi soda.

4. Daging merah

Para ahli menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi daging merah dalam porsi besar setiap hari memiliki peluang lebih tinggi terkena stroke sebesar 42 persen.

Baca Juga: Bongkar Alasan Ogah Minta Bantuan Pemerintah, Habib Rizieq Segera Nikahkan Syarifah Najwa Shihab, Ini Sosok Putri Cantik Imam Besar FPI

Temuan ini berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terhadap 35.000 para peserta yang semuanya adalah wanita.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa lemak jenuh dalam daging merah meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung, dengan cara menyumbat arteri lewat penumpukan plak protein secara bertahap.

Peneliti mengimbau untuk mengganti konsumsi daging merah dengan ikan.

Juga, memilih sumber protein lain seperti kacang, tumbuhan polong, tahu, dan susu tanpa lemak.

Baca Juga: BLT BPJS Rp 1,2 Juta Ditransfer Hari Ini, Cukup Isi NIK dan Nama Orangtua Buat Cek Penerima Subsidi Gaji, Buruan Pantau Saldo ATM

crowdcow.com

Daging merah

5. Makanan kaleng dan fast food

Para ahli nutrisi menilai, sejumlah makanan kaleng yang didalamnya mengandung kadar sodium dan garam (natrium) kelewat tinggi tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.

Pasalnya, garam atau sodium secara langsung dapat memengaruhi risiko terkena stroke.

Baca Juga: Buruan Pantau Saldo ATM, Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta Sudah Ditransfer, Tapi 5 Rekening Ini Bikin Gagal Terima BLT BPJS

Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat merekomendasikan, asupan sodium tidak boleh lebih dari 1.500 mg setiap hari.

Sebuah riset teranyar menyebutkan, orang yang mengonsumsi lebih dari 4.000 mg sodium sehari, berisiko dua kali lipat terkena stroke ketimbang mereka yang mengasup 2.000 mg atau kurang.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Diburu Para Pria, Ternyata Mantan Gading Marten Lagi Asyik Lakukan Ini Bareng Gempi dan Sang Kekasih

Oleh sebab itu, para ahli mengajurkan untuk selalu membaca label makanan dengan hati-hati.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya