Renggut Nyawa 5 Prajurit Terbaik Jenderal Andika Perkasa, TNI AD Ungkap Penyebab Jatuhnya Helikopter MI-17 di Kendal

Senin, 26 Oktober 2020 | 20:03
Istimewa

Sebuah Helikopter Mi-17 milik Penerbad jatuh di lahan proyek Kawasan Industri Kendal (KiK), Sabtu (6/6/2020)

Fotokita.net - Renggut nyawa 5 prajurit terbaik Jenderal Andika Perkasa, TNI AD ungkap penyebab jatuhnya helikopter MI-17 di Kendal.

PadaSabtu 6 Juni 2020 laluterjadi kecelakaan Helikopter MI-17 milik Puspenerbad di Kawasan Industri Kendal, Semarang, Jawa Tengah.

Helikopter tersebut mengalami kecelakaan pada saat misi latihan endurance kedua dengan materi tactical manuver tersebut.

Baca Juga: Video Habib Rizieq Pulang Ke Tanah Air Bikin Gembira FPI, Pemerintah Malah Ungkap Fakta Sang Ulama Belum Bisa Keluar Arab Saudi

Kecelakaan tersebut menewaskan lima prajurit TNI yakni Kapten CPN Kadek, Kapten CPN Fredi, Kapten CPN Y Hendro, Lettu CPN Wisnu, Lettu CPN Vira Yudha.

Lettu CPN Vira Yudha meninggal dunia ketika menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (13/6/2020).

Sedangkan empat prajurit yang selamat dalam kecelakaan tersebut antara lain Praka Supriyanto, Praka Nanang, Praka Rofiq, dan Praka Andi.

Baca Juga: Terlahir Kidal Hingga Jago Tinju, Foto Tampan Keponakan Jenderal Andika Perkasa Tuai Perhatian, Remaja Blasteran 3 Daerah Ini

Libatkan KNKT

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pihaknya melibatkan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi jatuhnya helikopter MI-17 di Kendal Semarang beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan saat ini KNKT tengah menganalisa data lapangan terkait kecelakaan tersebut.

Andika mengatakan pihaknya juga sejak awal membuka diri terkait proses investigasi jatuhnya helikopter buatan Rusia tersebut.

Baca Juga: Dipilih Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Wanita Papua Ini Ditinggal Pergi Sang Ibu Sejak Kecil, Punya Prestasi Tak Sembarangan,

Hal itu disampaikan Andika usai acara Coffee Morning dan Olahraga bersama Pimpinan Media Massa di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta pada Rabu (24/6/2020).

"Kemarin saya sudah cek. Lebih baik kita tunggu sampai tuntas karena dari KNKT sedang menganalisa. Analisa ini butuh waktu tapi data dari lapangan sudah diambil semua dan kami dari awal membuka diri.

KNKT terlibat. Kalau kami sendiri nanti takutnya ada kecurigaan. Justru kita ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Andika.

Baca Juga: Jadi Sorotan Karena Foto Bareng KSAD, Ternyata Ayah Perwira Muda TNI Ini Teman Dekat Jenderal Andika Perkasa, Mantan Orang Penting Kopassus

Diberitakan sebelumnya Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) TNI AD masih butuh waktu beberapa hari ke depan untuk mengetahui penyebab jatuhnya Helikopter jenis MI-17 di Kendal, Sabtu (6/6/2020).

Hal itu disampaikan Komandan Puspenerbad Mayjend TNI Teguh Pudjo Rumekso, Minggu (7/6/2020).

Menurutnya, hingga Minggu (7/6/2020) kotak hitam atau black box dari helikopter nahas tersebut sudah diambil.

Langkah investigasi berupa pengumpulan Flight Data Recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan pun sudah didapatkan.

Baca Juga: Biarpun NIK KTP Tak Masuk Daftar di eform.bri.co.id/bpum, Dana BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tetap Cair, Kok Bisa?

"Dari Kadispenad masih belum merilis perkembangan terbaru. Karena kejadian baru kemarin sore. Namun FDR dan CVR dari heli tersebut sudah kami temukan," katanya seusai melepas jenazah Kapten CPN Freedy Febrianto Nugroho, di TPU Sasonoloyo Colombo, Sleman pada Minggu (7/6/2020).

Begitu juga dengan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit.

Baca Juga: Kabar Gembira, Banpres Rp 2,4 Juta Tetap Cair Meskpun Tempat Usaha Beda dengan Alamat KTP, Ini Syaratnya

Secara umum kedua data tersebut tidak dapat dipisahkan dalam menganalisa penyebab jatuhnya sebuah pesawat atau helikopter.

Ia menambahkan, FDR dan CVR tersebut akan dianalisa oleh teknisi berasal dari Rusia.

Hal itu dilakukan lantaran keterbatasan alat yang dimiliki oleh TNI AD.

Sehingga membutuhkan bantuan teknisi dari Rusia.

Baca Juga: Batal Pulang ke Tanah Air Karena Masih Punya Masalah, Habib Rizieq Malah Minta Ulama Hingga Aktivis Lakukan Hal Ini

"Di sini kan belum ada alatnya. Black box akan dikirim ke Rusia untuk investigasi selanjutnya. Kita juga datangkan teknisi Rusia untuk memeriksa," tegas dia.

Secara tegas Teguh mengatakan, pengecekan rutin selalu dilakukan terhadap pesawat maupun helikopter milik kesatuannya.

Ia juga menyampaikan, sebelum terbang, proses uji coba sebanyak dua kali sudah dilakukan.

Baca Juga: Pandemi Belum Juga Berakhir, Jokowi Potong Gaji Abdi Negara 2 Bulan Lagi, Berikut Besarannya

army-technology.com

Dua Mi-17MD

"Pengecekan selalu rutin dilakukan. Sebelum terbang pun pesawat juga menjalani pengecekan. Pengecekan pertama tidak ada masalah, kedua pun sama," ujarnya.

TNI Angkatan Darat telah merampungkan proses investigasi kecelakaan Helikopter MI-17V5 No. Reg HA 5141 Skadron 31/ Serbu Puspenerbad di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) lalu.

Ketua Investigasi Brigjen TNI Sudarji mengungkapkan faktor cuaca dan medan pada saat latihan tersebut tidak berkontribusi terhadap kecelakaan.

Baca Juga: Baru 3 Hari Sah Jadi Istri Pewaris Perusahaan Taksi, Nikita Willy Sudah Kena Teguran Keras, Tak Sanggup Penuhi Aturan Ini?

Sudarji juga mengatakan faktor personel juga tidak berkontribusi dalam kecelakaan tersebut karena seluruh personel yang terlibat dalam latihan terbang secara umum dalam kondisi yang baik.

Hal itu disampaikan Sudarji dalam laporannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Baca Juga: Pantas KKB Papua Makin Beringas, Berikut Anggota TNI yang Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup Karena Jual Senjata ke Kelompok Separatis

"Untuk aspek manajemen, mulai dari pemeliharaan, kemudian penyelenggaraan pendidikan, sampai dengan latihan terbang ini tidak dilaksanakan dengan manajemen yang baik sehingga berpengaruh pada performa pesawat."

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penyebab Jatuhnya Helikopter MI-17 di Kendal Terungkap, Berikut Hasil Investigasi TNI AD

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya