Pendaki Gunung Gede Nekat Sebar Foto Tanpa Busana Hingga Bikin Geger, Pengelola Taman Nasional Ungkap Fakta Sebenarnya

Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:12
Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia

Alun-alun Suryakencana, terletak di antara puncak Gunung Gede (2.958 mdpl) dan puncak Gumuruh.

Fotokita.net - Pendaki Gunung Gede nekat sebar foto tanpa busana hingga bikin geger, pengelola taman nasional ungkap fakta sebenarnya.

Jagat maya dihebohkan dengan unggahan foto dua orang pendaki yang berpose bugil di alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Tak ayal, ulah kedua pria dewasa yang tidak diketahui identitasnya itu menuai reaksi warganet.

Baca Juga: Sok-sokan Buang Sampah ke Kalimalang, Pelaku Akhirnya Akui Perbuatannya Pada Polisi Karena Takut Hal Ini

Publik mengecam perbuatan keduanya yang dinilai sangat tidak pantas dan norak.

Akan tetapi, berdasarkan penelurusan di lini masa Instagram dan Twitter, beberapa akun yang sempat mengunggah foto tersebut memutuskan untuk take down atau menghapusnya.

Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat mengecam ulah dua oknum pendaki yang berpose dan foto bugil di kawasan Alun-alun Suryakancana.

Baca Juga: Terungkap, 5 Fakta Nasib Tragis Sepupu Jokowi, Dihabisi di Kandang Ayam Hingga Pelaku Punya Hubungan Bisnis

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto pun meminta kedua orang yang ada di dalam foto tersebut menyampaikan permohonan maaf.

Apalagi, foto tak senonoh itu sempat diunggah ke lini masa dan kini tengah viral.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju seperti dikutip dari rilis tertulis, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Kerap Pamer Foto Mesra, Sule Meradang Disebut Sudah Nikah Diam-diam, Nenek Nathalie Holscher Malah Ungkap Fakta Mengejutkan

Pasalnya, kata Wahju, Alun-alun Surken atau Suryakancana selama ini dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.

"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Foto Jadul Mulan Jameela Bikin Geger, Benarkah Wajah Cantik Istri Ahmad Dhani Karena Operasi Plastik? Sosok Ini Ungkap Fakta Sebenarnya

(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Heboh pendaki foto bugil di Gunung Gede.

Warganet dibuat heboh dengan beredarnya foto bugil dua pendaki di Alun-alun Suryakencana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Pihak pengelola pun telah melaporkan kejadian itu ke polisi.

Selain itu, Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto meminta kedua pendaki gunung tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

Baca Juga: Selain Banpres Rp 2,4 Juta dengan Modal NIK KTP, Facebook Ikut Beri Dana Bantuan UKM, Ternyata Gampang Cara Daftarnya

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Melanggar aturan

Wahju menjelaskan, kawasan alun-alun tersebut dianggap sakral bagi masyarakat di sekitar TNGGP.

Aksi kedua pendaki tersebut juga tidak sesuai dengan peraturan pendakian di Gunung Gede.

Baca Juga: Gampang Banget, Tinggal Isi NIK KTP dan Alamat Lengkap Banpres Bisa Langsung Cair, Cek Penerima BLT Rp 2,4 Juta Di Sini

Tangkapan layar di Instagram
Tangkapan layar di Instagram

Dua orang pria berpose telanjang di alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

"Dalam SOP pendakian, pendaki dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis," tutur Wahju seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).

2. Lokasi sakral

Selain itu, menurut Wahju, kawasan alun-alun Suryakencana dianggap sakral bagi warga Jawa Barat, apalagi Cianjur.

Baca Juga: Unggah Foto Kelahiran Anak Ketiga, Istri Presenter Tampan Ini Bantah Pindah Agama Karena Nikahi Pria Idaman Hingga Sang Ayah Cuma Bisa Pasrah

"Lokasi tersebut dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur," ujar dia.

Sementara itu, pihak pengelola memastikan telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.

"Hari ini kami sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Reskim Polres Cianjur. Selanjutnya sedang diselidik lebih lanjut," kataPetugas Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNGGP, Poppy Octadiyani, kepada Kompas.com via pesan WhatsApp, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Sukses Buat Merana Mantan Istri Faisal Harris, Siapa Sangka Jennifer Dunn Pernah Tinggal di Rumah Sempit Ini, Foto-fotonya Bikin Syok

3. Tuntut permintaan maaf

Foto-foto aksi kedua pendaki itu sempat viral di media sosial. Hal itu membuat Wahju prihatin.

Wahju pun meminta para pendaki tersebut untuk meminta maaf atas perbuatan mereka.

Baca Juga: Dapat Izin Main Media Sosial, Betrand Peto Langsung Unggah Foto Bareng Sarwendah, Perubahan Anak Bujang Ruben Onsu Jadi Sorotan

Wahju Rudianto pun meminta kedua orang yang ada di dalam foto tersebut menyampaikan permohonan maaf.

Apalagi, foto tak senonoh itu sempat diunggah ke lini masa dan kini tengah viral.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju, dikutip dari rilis tertulis, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Heboh Pria Hijrah dari Penyuka Sesama Jenis, Pensiunan Jenderal Blak-blakan Bilang Ada Kelompok LGBT di TNI dan Polri Hingga Bikin Syok

4. Viral di media sosial

Dari penelusuran Kompas.com, foto-foto tersebut sempat menjadi sorotan warganet.

Sejumlah komentar dilontarkan kepada kedua pendaki di sejumlah lini media sosial.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Mbak You Terawang Ada Bencana Besar Landa Indonesia Pada Hari Khusus Ini: Banyak Doa...

Namun, di Instagram dan Twitter, beberapa akun yang sempat mengunggah foto tersebut memutuskan untuk take down atau menghapusnya.

Baca Juga: Suaminya Kecewa Nita Thalia Pakai Baju Terbuka, Istri Pertama Nurdin Rudythia Banjir Air Mata di Depan Kamera: Dulu Nggak Gitu

(Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma