Gagal Bujuk Plt Bupati Sidoarjo Swab Test Hingga Akhirnya Meninggal, Dinkes Lakukan Hal Ini Usai Sang Istri Pejabat Positif Covid-19

Minggu, 23 Agustus 2020 | 10:14
Antara Jatim/IS/IS

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syarifuddin

Fotokita.net -Sebelum meninggal dunia karena Covid-19, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin menolak permintaan Dinkes Sidorajo untuk lakukan swab test. Kini, istrinya positif terinfeksi Covid-19.

Almarhum yang akrab disapa Cak Nur meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, Cak Nur meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

"Benar, (almarhum meninggal dunia) karena COVID-19," ujar dokter Syaf.

Sebelum menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo sejak Sabtu (22/8/2020) pagi, ia sempat menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: Pelaku Sempat Foto Selfie Bareng, Pak RW Bongkar Kondisi Ibu Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo

"Hasil diagnosa memang demikian, menunjukkan bahwa beliau terpapar ( COVID-19).

Dirujuk ke rumah sakit Sabtu pagi tadi," lanjutnya.

Cak Nur meninggalkan istri bernama Turidatus Salimah dan tiga orang anak bernama Chulliyatul Murodah, Muhammad Abdul Aziz, dan Muhammad Hanif Mubarok.

Baca Juga: Teman Baik Korban Sejak SD, Begini Sepak Terjang Pelaku Pembunuhan Keji Satu Keluarga di Sukoharjo

Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menceritakan proses perawatan Cak Nur. Bahkan, sejak beberapa waktu lalu, ketika almarhum mengeluh sakit batuk, sesak napas dan suhu tubuhnya panas.

“Hari Rabu kemarin, pas pulang dari Jakarta beliau (almarhum Nur Ahmad) menghubungi saya. Kemudian minta diperiksa kesehatannya karena mengeluh badannya panas, sesak napas dan batuk,” ungkap dokter Atok, Sabtu (22/8/2020) sore.

Kemudian dirontgen dan dilakukan beberapa pemeriksaan, hasilnya ada pneumonia di sebelah kiri.

Baca Juga: Jadi Bangunan Heritage, Inilah Fakta Gedung Utama Kejaksaan Agung yang Terbakar, Dibangun Era Soekarno Dinikmati Saat Soeharto Berkuasa

“Saya sarankan agar dirawat inap, tapi beliau minta rawat jalan saja karena masih ada beberapa kesibukan penting, termasuk rapat paripurna di DPRD Sidoarjo,” urai Atok.

Permintaan itu pun dituruti. Cak Nur diperbolehkan rawat jalan dan diberi sejumlah obat. Termasuk antivirus, obat batuk dan sebagainya.

Surya.co.id/Febrianto Ramadani

Ribuan masyarakat mengikuti Salat Jenazah Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Masjid Besar Nurul Huda, Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020) malam.

Ya, Rabu kemarin memang Cak Nur hadir di Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Sidoarjo. Dan beberapa peserta rapat sempat melihat wajah Cak Nur yang agak pucat, seperti sedang sakit.

Sampai pada Sabtu pagi tadi, dokter Atok dihubungi oleh istri Cak Nur. Dibilang bahwa Nur Ahmad hendak opname. Petugas RSUD Sidoarjo pun langsung menjemput Cak Nur di rumah dinas, dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di sana.

Baca Juga: Detik-detik Kamera Video Rekam Trotoar Ambles, 21 Mobil Langsung Tertelan ke Bawah Tanah

“Kami rawat mulai pukul 09.00 WIB. Dikasih infus dan langsung tes PCR atau swab test. Hasilnya memang begitu, positif Covid-19. Kemudian dokter spesialis paru, jantung dan anastesi langsung bergerak cepat menangani beliu,” lanjut Atok.

Sabtu siang, diceritakannya, Cak Nur sempat memaksa untuk turun dari ranjang.

“Ambil wudhu dan Salat Zuhur,” ungkap dr Atok.

Ketua gugus tugas penanganan Covid-19 Sidoarjo dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin atau Cak Nur

Setelah itu, kondisinya semakin memburuk. Sempat dipasang ventilator juga. Terdeteksi, ada penumbatan di pembuluh darah di jantung, dan jantungnya berhenti mendadak. Sekitar pukul 15.10 WIB, Nur Ahmad berpulang.

Ratusan pelayat berdatangan ke rumah duka Plt BUpati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin di Jalan Brigjen Katamso, Njanti, Waru, Sidoarjo, Sabtu (22/8/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Syaf Satyawarman mengatakan, sebelum meninggal itu almarhum diketahui mengeluhkan sakit selama sepekan terakhir.

Adapun gejala klinis yang dialaminya yaitu merasakan demam, batuk, dan sesak napas.

Baca Juga: IPW Sengaja Bocorkan Reshuffle Menteri ke Media, 2 Anak Buah Jokowi Kompak Kirim Sinyal Begini, Ikut Tergeser?

Ketika mengetahui gejala yang dialami Cak Nur tersebut, Syaf mengaku awalnya sudah curiga mengarah kepada Covid-19.

Saat itu, pihaknya sempat menyarankan almarhum untuk melakukan tes swab. Namun, tawaran yang disampaikannya itu ternyata ditolak.

dok. Surya.co.id

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syarifuddin atau Cak Nur yang meninggal dunia karena penyakit Covid-19.

"Kami sudah curiga saat beliau sakit. Namun, beliau menolak saat kami tawarkan tes swab," kata dr Syaf Satyawarman saat dikonfirmasi, Sabtu (22/8/2020).

Karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, akhirnya pada Sabtu siang almarhum dirujuk ke RSUD Sidoarjo.

Baca Juga: Gelagapan Ladeni Nikita Mirzani Bahas Topik Sensual, Ivan Gunawan Malah Bentak Deddy Corbuzier Saat Ngobrol Soal Ini: Diem, Kampret Lu Orang!

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata dugaannya itu benar bahwa positif Covid-19.

"Siang tadi dibawa ke RSUD Sidoarjo dan diswab ternyata positif," jelasnya. Meski sempat mendapat perawatan medis, namun kondisi kesehatan yang dialami Cak Nur saat itu diketahui terus menurun.

Hingga akhirnya pada Sabtu sore dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Sidoarjo Kusdianto dilansir dari Antara mengatakan, jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

"Saya sedang dalam perjalanan menuju ke Pendopo Kabupaten Sidoarjo. Informasinya jenazah disemayamkan di pendopo kabupaten kemudian dimakamkan di Janti, Waru, Sidoarjo," ujarnya.

Plt Bupati SidoarjoNur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia karena terpapar Covid-19,Sabtu (22/8/2020). Istrinya, Hj Turidatus Salimah juga dinyatakan positif covid-19 oleh Satgas Penanganan covid-19 Sidoarjo.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo, Syaf Satriawarman, istri almarhum Plt Bupati Sidoarjo,yang akrab disapa Cak Nur itu sudah menjalani swab dan dinyatakan positif COVID-19.

Baca Juga: Hati-hati! 4 Negara ASEAN Laporkan Infeksi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular, Indonesia?

“Sekarang yang bersangkutan juga menjalani isolasi mandiri,” kata dokter Syaf, Sabtu sore.

Namun untuk anak-anak dan anggota keluarga lain, sejauh ini belum dipastikan.

“Yang jelas, semua akan kami swab test. Termasuk anak-anak beliau, ajudan, sopir, juru masak dan semua orang yang beberapa waktu terakhir berhubungan dengan almarhum dan istrinya,” ujarnya.

Para pejabat Pemkab Sidoarjo yang sempat berangkat ke Jakarta bersama almarhum Cak Nur beberapa hari lalu juga akan di-swab.

Kemudian, pejabat-pejabat lain yang sempat kontak dengan Cak Nur juga, termasuk sejumlah anggota DPRD Sidoarjo yang hadir dalam Paripurna di gedung dewan Rabu lalu.

Pihak yang sempat kontak dengan Ny Turidatus Salimah juga akan ditracing, kemudian di-swab. Seperti ibu-ibu PKK yang sempat bertemu dan kontak langsung, serta berbagai pihak yang sempat berhubungan.

“Semua kami tracing dan kita swab. Ini untuk pencegahan,” tandas Syaf.

Baca Juga: Ogah Terima Sogokan Rp 25 Miliar dari Pemerintah, Keluarga Petani Ini Pilih Tinggal di Dalam Bandara Lebih dari 20 Tahun

Melihat dari riwayat sakit yang diderita almarhum Cak Nur, menurut Syaf, kemungkinan Cak Nur sudah terpapar sejak beberapa waktu lalu.

Hanya saja karena kesibukan dan kerja kerasnya, Cak Nur hanya minum obat dan terus beraktivitas.

Baru pada Sabtu pagi, Cak Nur dibawa ke RSUD Sidoarjo. Hasil swab menyatakan dia positifif covid-19.

Dan setelah beberapa jam menjalani perawatan, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia, Sabtu (22/8/2020) sore, sekitar pukul 15.10 WIB.

(Kompas.com/Tribunnews.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma