Fotokita.net- PosisiKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin terjepit. Ruang gerak dan daya jelajah Gerombolan pengacau keamanan itu pun kian sempit.
Aparat keamanan kita yang terdiri dari unsur TNI Polri tak mau kompromi untuk terus mengikis habis jaringan KKB Papua, yang selalu berbuat onar tanpa belas kasihan.
Dengan strategi yang terukur, keberadaan KKB Papua terus dipukul mundur oleh pasukan bersenjata lengkap TNI-Polri.
Dengan kegigihan dan strategi jitu, TNI-Polri berhasil membongkar para aktor kunci di balik KKB Papua yang senang berbuat kerusuhan di tengah masyarakat.
Terungkap sejumlah fakta tak terduga tentang kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
KKB Papua ternyata bukanlah aksi spontanitas melainkan sudah dipersiapkan dan dikendalikan oleh sekelompok orang.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw yang dilansir dari Kompas.
Menurut Paulus, sekelompok orang inilah yang menciptakan konflik antara KKB Papua dan aparat penegak hukum.
Di samping itu, Paulus juga mengapresiasi keberhasilan pasukan gabungan TNI-Polri menangkap pemasok sembako untuk KKB Papua.
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (17/4/2020), TNI-Polri berhasil menembak mati seorang anggotaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen.
Dilaporkan seorang anggota KKB itu teridentifikasi sebagai Menderita Walia dan merupakan seorang sniper atau penembak jitu.
KKB Papua menyerang Freeport.
Menderita Walia tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020).
Tak hanya itu, pasukan gabunganTNI-Polri juga menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.
Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.
Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini. Paulus mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.
"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda.
TNI tembak mati sniper KKB.
Dua anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya berinisial EK dan SK tewas diterjang peluruTim Satgas Pamtas PR 330/TD di Distrik Kenyam, pada Sabtu (18/7/2020) pukul 15.00 WIT.
Penembakan terhadap ayah dan anakwarga Kabupaten Nduga, Papua, itu bermula ketikatim Satgas Pamtas melakukan pengintaian menggunakan teropong.
Dalam pengintaian tersebut, tim melihat keduanya membawa senjata SPR 1 AW.
"Terlihat dua orang KKB Papua sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol,
kedua anggota KKB Papua tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit,
kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis,Selasa (21/7/2020).
Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam. Namun, ayah dan anak itu terduga anggota KKB tersebut tidak ikut naik.
Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.
"Tewasnya dua anggota KKB tersebut pada Sabtu sekira pukul 15.00 WIT, akibat dilakukan penghadangan oleh Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD terhadap 2 orang KKB Papua kelompok Egianus Kogoya di Kenyam," ujar Nyoman.
Setelah diperiksa, didapat barang bukti berupa senjata pistol jenis revolver dengan nomor senjata S 896209 dan barang bukti lainnya.
Ilustrasi: KKB Papua Kelompok Egianus Kogoya
“Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk,
HP milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan,” kata Nyoman.
Setelah terbunuhnya dua terduga KKB itu, seluruh personel Satgas Pamtas penyangga Yonif PR 330/TD diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di titik kuat masing-masing dan melaksanakan siaga tempur.
Sebab, pergerakan KKB bergabung dengan masyarakat sebagai tameng. (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)