Teriak Lantang di Depan Pendemo, Habib Rizieq Shihab Tiba-tiba Minta MPR Segera Gulingkan Presiden Jokowi, Alasannya Mengejutkan

Minggu, 19 Juli 2020 | 08:26
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar terkait dugaan penghinaan Pancasila Kamis (12/1/2017).

Fotokita.net - Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah ormas berunjuk rasa di depan Gedung DPR RO Senayan menemui pimpinan DPR RI pada Kamis (16/7/2020).

PA 212 dan beberapa perwakilan ormas islam masuk ke gedung DPR sekitar pukul 12.45 WIB.

"Tuntutan kita sama, ingin dapat kepastian dari DPR RI bahwa RUU HIPatau PIP tidak akan dilanjutkan.

Dicabut, dibatalkan dari Prolegnas lewat sidang Paripurna hari ini," kata Ketua PA 212 Slamet Ma'arif.

Baca Juga: Heboh Video Artis FTV Hana Hanifah Goyang TikTok di Ruangan Berlogo BIN, Pejabat Badan Intelijen Negara Buru-buru Buka Suara, Begini Fakta Sebenarnya

Keributan sempat terjadi di depan gedung DPR, Jakarta saat aksi unjuk rasa menentang RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Mendadak datang massa dari arah Slipi.

Terlihat polisi membentuk barikade. Massa datang sekitar pukul 17.44 WIB, massa tersebut mendadak muncul dari arah Slipi tampak membuat keributan. Sempat terdengar letusan kembang api.

Polisi tampak membuat barikade berlapis. Mobil barikade tampak dikerahkan.

Massa mulai mundur sejauh 300 meter dari depan gerbang gedung DPR.

Baca Juga: Terlanjur Viral di Media Sosial, Video Artis FTV Hana Hanifah Disebut Joget TikTok di Kantor BIN Jadi Sorotan, Akhirnya Lembaga Rahasia Negara Buka Suara

Massa sempat melempar batu ke arah polisi.

Satu provokator tampak diamankan polisi. Dia terlihat hendak lari ke arah jalan tol.

Ada dua demo di depan gedung DPR, yaitu massa menolak RUU HIPdan massa menolak omnibus law.

Massa penolak RUU HIPsudah bubar sekitar pukul 16.30 WIB, sementara massa penolak omnibus law masih ada yang bertahan di depan gedung DPR.

Pada malam hari massa yang menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja mulai membubarkan diri, dari depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Kepergok Tatap Mesra Aktor Ganteng, Engku Emran Malah Ketahuan Semangat Datang ke Indonesia Gegara Sosok Ini, Dapat Gandengan Baru?

Pantauan Tribun di lokasi sekira pukul 19.30 WIB, massa yang tergabung diri Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) tolak Omnibus Law berangsur meninggalkan DPR.

Sempat terjadi aksi lempar botol yang berasal dari kerumunan massa aksi ke arah aparat kepolisian yang mengamankan aksi tersebut.

Massa juga sempat membakar ban di depan Gedung DPR atau Jalan Gatot Subroto arah Slipi.

(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Beruntung, aksi lempar botol ini tak berlangsung lama dan massa pun mulai membubarkan diri ke arah TVRI.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih berjaga-jaga mensterilkan area titik demonstrasi.

Lalu lintas di depan Gedung DPR, atau tepatnya Jalan Gatot Subroto arah Slipi akhirnya dibuka kembali usai massa aksi tolak Omnibus Law dan RUU HIPmembubarkan diri.

Baca Juga: Kabar Buruk, Sempat Girang Istana Cinere Bakal Dibeli Sultan, Ashanty Tiba-tiba Malah Umumkan Nyaris Tertipu Saat Transaksi Rumah Mewahnya: Tolong Hati-hati Banget Ya

Sekira pukul 20.00 WIB, kendaraan hanya bisa melintas menggunakan jalur TransJakarta.

Hal itu dikarenakan sampah plastik dan batu berserakan di jalur protokol Jalan Gatot Subroto.

Sementara itu nampak pasukan oranye menyapu jalanan yang dipenuhi sampak plastik.

fotokita.net

Habib Rizieq mengisi kajian via daring

DPR dan pemerintah sepakat untuk tidak terburu-buru membahas RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Hal itu dikatakan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima Surat Presiden(Surpres) tentang konsep RUU BPIP yang diserahkan Menko Polhukam Mahfud MD.

"DPR dan pemrintah sudah bersepakat bahwa konsep RUU BPIP ini tdk akan segera dibahas," kata Puan.

Puan memastikan DPR dan pemerintah akan menyerap aspirasi masyarakat sebelum memulai pembahasan RUU BPIP.

Baca Juga: Anak Tiri Pendiri Sinar Mas Rebutan Warisan Keluarga Eka Tjipta Widjaja, Putra Bungsu Orang Terkaya Indonesia Malah Jalani Gaya Hidup Sederhana: Panas-panas Dikit Tak Apalah

Hal itu untuk menghindari pertentangan di masyarakat yang muncul akibat RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

"DPR akan lebih dahulu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut mempelajari, memberi saran, masukan, kritik terhadap RUU BPIP itu," ujarnya.

"DPR bersama pemeritah akan membahas RUU BPIP itu apabila DPR dan epmerintah sudah mendapatkan elemen masyarakat yang cukup sehingga hadirnya RUU BPIP ini menjadi kebutuhan hukum yang kokoh pada upaya pembinaan Pancasila lewat BPIP," tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan pemerintah menyerahkan surat presiden (supres) yang berisi tiga dokumen.

"Saya membawa surat presiden yang berisi tiga dokumen, satu dokumen surat resmi dari Presidenkepada ibu Ketua DPR dan dua lampiran lain terkait rancangan undang-undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," kata Mahfud.

Mahfud menyebut RUU ini berbeda dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang banyak ditentang masyarakat.

Baca Juga: Nekat Terbitkan Surat Jalan Buat Buronan Djoko Tjandra Tanpa Koordinasi, Inilah Sepak Terjang Jenderal Polisi yang Dicopot dari Jabatannya di Bareskrim Polri

RUU BPIP disebut Mahfud untuk merespon perkembangan yang ada di masyarakat tentang ideologi Pancasila, di mana TAP MPRSNomor 25 Tahun 1966 menjadi pijakan dalam pembahasan RUU BPIP.

"Itu ada di dalam RUU ini, menimbang butir 2 sesudah Undang-Undang Dasar 1945, menimbang butir 2itu TAP MPRSNomor 25 Tahun 1966," ujar Mahfud MD.

Simak maklumat Habib Rizieq Shihab, tiba-tiba minta MPRgelar sidang pemakzulan Jokowi, alasan mengejutkan.

Unjuk rasa penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) diwarnai dengan kehadiran Habib Rizieq Shihabdalam bentuk suara.

Dalam maklumatyang diperdengarkan ke pengunjuk rasa, Habib Rizieq Shihabmeminta Presiden Joko Widodoatau Jokowimundur.

Baca Juga: Video Mesranya Diumbar Mantan ke Medsos, YouTuber Ericko Lim Kembali Disorot Hingga Bikin Pacar Barunya Jadi Pengangguran, Netizen: Dikasih yang Kayak Lisa BLACKPINK Malah Pilih...

Pimpinan Front Pembela Islam atau FPIini meminta MPRRI menggelar sidang istimewauntuk memberhentikan Jokowidari kursi Presiden.

Ketua Front Pembela Islam(FPI) Habib Rizieq Shihab, hadir di tengah-tengah massa aksi DPR RI melalui pesan suara.

Dirinya menyampaikan agar Presiden Joko Widodo mendengarkan nasihat darinya terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) HIP itu.

"Sudah saatnya Jokowisegera mengundurkan diri secara terhormat, karena sudah tidak mampu mengelola negara dan menjalankan roda pemerintahan secara baik," kata Rizieq, Kamis (16/7/2020).

Rizieq mengatakan pesan tersebut disampaikan secara tulus dan ikhlas untuk keselamatan negara dan ridho dari Allah SWT.

"Semoga hati Presiden Jokowimau terbuka dan mau menerima nasihat. Amin," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Agama Sebut PNS yang Terpapar Radikalisme Seperti Musuh dalam Selimut, Kini Budiman Sudjatmiko Malah Soroti Seragam Korpri ASN Ini Hingga Terlanjur Jadi Viral

Selain kepada Jokowi, Rizieq pun mengutarakan pesan kepada seluruh anggota DPR dan DPD RI, serta anggotaMPRRI.

"Sudah semestinya DPR RI dan DPD RI segara mendorong MPRRI agar secepatnya menyelamtkan Jokowidan negara," ucap Rizieq.

"Sekaligus dengan menggelar sidang istimewa MPRRI untuk memakzulkan Jokowidan penyelematan rakyat, bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.

Massa aksi demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) mendengarkan maklumatImam Besar Front Pembela Indonesia (FPI) Habib Rizieq Shihab(HRS) via rekaman suara.

Maklumat yang disampaikan Habib Rizieq langsung menuntut kepala negara yang sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan, Presiden Joko Widodo, untuk segera mengundirkan diri.

"Sudah saatnya Jokowisegera mengundurkan diri secara terhormat," kata HRS saat awal maklumatnya, yang didengar ratusan massa aksi di depan Gedung DPR RI.

Baca Juga: Dituding Menyesal Tinggalkan Karier Tentaranya Hingga Dibela Istri Sendiri, AHY Malah Lontarkan Komentar Begini Saat Lihat Fotonya Berseragam TNI Terpajang di Pintu Bak Truk

HRS menyampaikan dasar tuntutannya tersebut, dengan menyinggung kinerja rezim saat ini yang notabene dikendalikan oleh kekuataan oligarki.

"Karena Jokowisudah tidak mampu mengelola negara, dan menjalankan roda pemerintahan secara baik.

Sehingga mafia oligarkisemakin merajalela dan berbuat semaunya, sementara rakyat semakin sengsara dankedaulatan negara semakin terancam," ujarnya.

(TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma