Seharusnya Dipegang Kementerian Pertanian, Jokowi Mendadak Tunjuk Prabowo Jadi Kepala Proyek Lumbung Pangan Nasional, Ternyata Kepala Negara Punya Alasan Khusus Ini

Jumat, 10 Juli 2020 | 19:11
Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Tinjau Food Estate hingga Posko Penanganan Covid-19 di Kalteng

Fotokita.net - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunggah sebuah foto yang menggambarkan kebersamaannya bersama Presiden Joko Widodo melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (9/7/2020).

Di dalam foto tersebut, Prabowo yang mengenakan setelan safari berwarna coklat muda, terlihat duduk di atas kursi kayu panjang sembari mendengarkan arahan yang disampaikan Jokowi.

Terlihat, tangan kiri Prabowo memegang sebuah buku catatan, sementara pulpen berada di tangan kanannya.

Baca Juga: Penampilan Iparnya di Depan Kamera Selalu Tuai Pujian, Potret Keseharian Putri Jokowi Seperti Tak Mau Kalah, Curi Perhatian Gegara Foto Ini

Wajah Prabowo tak terlihat jelas karena tertutup masker medis yang sedang dikenakan.

Namun, dari sorot matanya, ia terlihat serius memperhatikan arahan yang disampaikan.

Baca Juga: Abdi Negara Segera Tambah Gembira, Tak Cuma Dapat Gaji ke-13 Tahun Ini PNS Bakal Terima Kenaikan Uang Pensiun Sampai Rp 20 Juta

Pada keterangan yang disampaikan, Prabowo menuliskan, "Pada hari ini saya meninjau kawasan food estate bersama Presiden Republik Indonesia @jokowi di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Bersama dengan Kementerian lainnya Kementerian Pertahanan akan terus bersinergi dalam upaya untuk mewujudkan program cadangan ketahanan pangan."

Baca Juga: Indonesia Kembali Pecahkan Rekor Harian Kasus Covid-19, Tapi Ratusan Mayat Korban Corona di Tempat Ini Cuma Dibungkus Plastik Hitam Hingga Dibiarkan Menumpuk di Jalanan

Presiden Jokowi diketahui, baru saja menunjuk Prabowo untuk memimpin pembangunan food estate, proyek lumbung pangan nasional yang seharusnya menjadi salah satu pekerjaan utama dari Kementerian Pertanian.

Namun, tugas tersebut justru diserahkan kepada Prabowo yang notabene adalah seorang Menhan.

Baca Juga: Bak Pahlawan Sejati, Begini Detik-detik Suami Peluk Istri yang Hamil 7 Bulan Saat Ditodong Senjata Api Oleh Begal, Akhirnya Terpaksa Pulang Jalan Kaki

Jokowi berdalih, dirinya sengaja menunjuk Prabowo karena persoalan pangan kini tengah menghadapi ancaman serius.

Organisasi pangan dan pertanian yang berdiri di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), FAO, telah membunyikan lonceng peringatan atas potensi krisis pangan yang mungkin akan dihadapi oleh seluruh umat manusia.

Krisis tersebut tidak terlepas dari adanya pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia.

Dilansir dari Worldometers, akumulasi kasus positif Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 12.397.927 kasus per 10 Juli 2020.

Baca Juga: Ahok Manfaatkan Posisinya Sebagai Gubenur DKI Jakarta Buat Bongkar Kasus Selingkuh Sang Mantan Istri, Ternyata Veronica Tan Malah Dapat Pengakuan Dunia: 'Saya Hanya Bagian Kecil...'

Mayoritas, yaitu sebanyak 7.227.108 kasus telah dinyatakan sembuh. Sementara, pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 557.569 orang.

"Oleh sebab itu, kita menyiapkan sekarang ini yang namanya cadangan logistik nasional yang nantinya kurang lebih akan dikelola oleh sebuah badan.

Dan badan ini nanti SPV (special purpose vehicle)-nya bisa bekerja sama baik dengan pola investasi, baik nanti dikerjakan BUMN, atau dengan scheme yang lainnya," kata Presiden seperti dilihat dari video yang diunggah oleh akun YouTube Sekretariat Presiden.

"Dan leading sector-nya nanti akan, karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, akan kita berikan kepada Pak Menhan (Prabowo) yang tentu saja didukung oleh Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) dan juga Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono)," imbuh Presiden.

Proyek food estate sendiri telah menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Baru Beberapa Hari Nikmati Malam Pertama, Pasangan Mempelai dengan Mas Kawin Sandal Jepit dan Air Putih Malah Apes Dapat Nyinyir Diejek Cari Sensasi

Dilansir dari Indonesia.go.id, food estate merupakan sebuah program jangka panjang dalam penyediaan lahan baru, serta rehabilitasi lahan yang ada dengan meningkatkan sarana untuk mendukung produktivitas lahan, terutama dari sisi pengairan dan drainane di lahan berawa.

Kawasan pangan ini rencananya akan dikembangkan di atas lahan seluas 600.000 hektare.

Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas sengaja dipilih karena lokasinya yang strategis di tengah wilayah Indonesia dan dekat dengan calon ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Area food estate merupakan bekas lahan program "Sawah Sejuta Hektar" yang telah dirintis di Presiden RI kedua Soeharto sejak 30 tahun silam.

Namun, proyek yang diharapkan dapat mendukung swasembada pangan itu terpaksa berhenti pada 1999.

Hal ini, karena terjadi berbagai kerusakan lingkungan akibat pembangunan kanal. Dalam perjalanannya, 400.000 hektare di antaranya berubah fungsi, umumnya menjadi kebun sawit.

Baca Juga: Ditonton Jutaan Kali Hingga Banjir Komentar, Inilah 6 Konten Artis yang Disebut Jadi Drama Tak Berujung di YouTube, Ashanty Malah Kasih Respon yang Bikin Terkejut

Sebagai langkah awal, Presiden Jokowi telah mematok target yang cukup ambisius pada proyek yang mulai digarap pada tahun ini.

"Tahun ini Insya Allah akan kita selesaikan kurang lebih 30.000 hektare terlebih dahulu.

Kemudian berikutnya akan dalam 1,5 tahun sampai maksimal 2 tahun akan ditambah lagi 148.000 hektare, baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun di Kabupaten Kapuas," kata Jokowi.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma