Inilah 8 Minuman Paling Aneh dan Menjijikan, Tapi Masih Juga Diminum, Berani Coba?

Kamis, 25 Juni 2020 | 10:25
Dok. CNN Travel

Soju air mata tuna dari Korea Selatan.

Fotokita.net - CNN Internasional merangkum minuman paling aneh dan menjijikkan di dunia.

Ada yang dibuat dari campuran air mata ikan tuna atau dada ayam yang mengalami proses penguapan dan disuling.

Berikut adalah 8 minuman paling aneh di dunia versi CNN Internasional:

Baca Juga: Setelah Sempat Maju Mundur, Menkeu Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 PNS Cair Tahun Ini, Catat Waktu dan Besarannya

1. Mezcal de pechuga, Meksiko

Mezcal de pechuga dibuat dengan menggantungkan dada ayam mentah, bisa juga kelinci, atau kalkun di atas dada tempat penyulingan.

Dipercaya dada dari hewan dapat membuat minuman jadi lebih terasa kuat. Minuman ini sangat populer di Meksiko.

Baca Juga: Emosi Memuncak Setelah Dihujat Habis-habisan, Baim Wong Kebingungan Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Gegara Postingan Soal Jokowi?

Dok. El Universal

Mezcal de pechuga minuman khas Meksiko.

2. Mamajuana, Republik Dominika

Mamajuana adalah minuman nasional dari Republik Dominika.

Namun yang unik setiap rumah punya resep berbeda untuk meracik minuman ini.

Mamajuana terbuat dari rum, anggur merah, dan madu yang direndam dengan kulit pohon serta rempah-rempah.

Baca Juga: Akui Sosok Ariel Noah dalam Video Panas yang Libatkan Cut Tari dan Luna Maya, Penampilan Terakhir Sarah Amalia yang Jarang Terekspos Sukses Bikin Pangling

Mamajuana berfungsi sebagai afrodisiak, penyembuh demam, flu, dan masalah pencernaan.

Minuman ini bahkan lazim dijual sebagai oleh-oleh di Republik Dominika.

Baca Juga: Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Jokowi Mendadak Minta Anak Buahnya Beri Perhatian Khusus Pada 3 Provinsi Ini

3. Soju air mata tuna, Korea Selatan

Soju atau minuman beralkohol khas Korea kian terkenal saat ini.

Berbagai rasa seperti soju jeruk atau persik mudah ditemui di pasaran.

Namun di Korea Selatan ada campuran tak biasa untuk soju yakni menggunakan cairan dari mata tuna.

Baca Juga: Puncaki Daftar 10 YouTuber dengan Penghasilan Terbesar, Ternyata Selebriti Kondang Ini Pernah Ditolak Mentah-mentah Ajakan Collabnya, Kini Kondisinya Berbanding Terbalik

Minuman ini disebut chamchi nunmulju yang artinya minuman air mata tuna.

Dengan campuran cairan mata tuna, maka soju yang diminum akan lebih kental seperti jelly.

Minuman ini biasa disajikan di restoran khas Jepang di Korea Selatan.

Baca Juga: Banjiri Ayu Ting Ting dengan Perlakuan Istimewa Hingga Bikin Orangtuanya Terperangah, Musisi Kondang Ini Malah Kepergok Dapat Pesan Menohok dari Ibunda Sendiri Sampai Tersedak Makanan: 'Ini Krusial Di!'

4. Sinchicara, Ekuador

Ini adalah minuman beralkohol brendi (brandy) dari tebu yang kemudian dicampur dengan tanaman khusus yang berasal dari hutan hujan tropis.

Minuman ini populer di kalangan masyarakat sekitar Hutan Amazon.

Minuman ini dipercaya dapat meringankan penyakit radang sendi dan meningkatkan libido.

Baca Juga: Borok Pengusaha Tajir Timor Leste Itu Terkuak Sudah, Mantan Istri Raul Lemos Kaget Saat Tahu Krisdayanti Bukan Jadi Tujuan Akhir Bekas Suaminya: 'Saya Dibohongi Raul Atau Malah Kita Berdua yang Dibohongi'

5. Kava, Fiji

Minuman yang selalu ada dalam upacara tradisional orang Fiji.

Minuman ini terkenal menimbulkan efek sedatif (menenangkan) tetapi ada pula yang menyebutkan memberi rasa gembira.

Minuman ini terbuat dari Piper Methysticum atau tanaman khas Kepulauan Pasifik yang dikenal dengan nama wati di Indonesia.

Hanya bagian akar tanaman yang digunakan dan diolah dengan cara tradisional. Dahulu kava hanya boleh diminum kepala suku, tetapi sekarang boleh diminum siapapun.

Baca Juga: Tragis! Artis Cantik Ini Seketika Roboh Saat Syuting di Depan Kamera Televisi Hingga Meninggal Dunia, Ternyata Inilah Penyebabnya

6. The Sourtoe Cocktail, Dawson City, Kanada

Minuman aneh lainnya adalah The Sourtoe Cocktail.

Minuman itu terbuat dari alkohol Yukon Jack atau requila yang dicampur dengan jari kaki manusia yang telah diawetkan.

Asal usul dari minuman ini berasal dari legenda seorang pembuat rum bernama Louie Liken yang kehilangan jari kaki karena kedinginan (forstbitten) di salju.

Baca Juga: Fakta Baru, Virus Corona Makin Menyebar ke Luar Jawa, Akhirnya Provinsi Ini Salip Jumlah Kasus Baru Covid-19 di Jakarta dan Jawa Timur

Sang kakak memotong jari tersebut dan menaruhnya di toples. Berpuluh tahun kemudian ia Liken menemukan jari kakinya dan menyajikan pada tamu baru yang pemberani.

Cara meminum The Sourte Cocktail adalah dengan meminum sampai jari kaki menempel ke bibir.

Bukan cuma minuman ini, Dawson City di Kanada juga terkenal dengan minuman Dog Ball Highball yang disajikan setahun sekali, yakni minuman dengan testikel anjing.

7. Tongba (bir jawawut), Nepal

Orang Nepal membuat minuman beralkohol dari fermentasi jawawut, tumbuhan serealia yang dahulu menjadi makanan pokok orang Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi.

Cara minum tongba caranya sangat unik, tuangkan air panas di jawawut yang sudah difermentasikan, kemudian diamkan agar bercampur dan minum dengan sedotan bambu.

Tongba yang hangat ini cocok dengan iklim dingin Pegunungan Himalaya.

Baca Juga: Terapis Pijat Minta Tambahan Uang Sehabis Beri Servis Ekstra, Mahasiswa Teknik Sipil Ini Malah Naik Darah, Ujung-ujungnya Masuk Bui...

Dok. CNN Travel

Tongba, bir tradisional dari Nepal.

8. Boza, Bulgaria

Minuman ini mirip susu, tetapi terbuat dari tepung yang difermentasi alias tepung basi.

Boza aman diminum semua usia, karena memiliki kandungan probiotik yang aman bagi pencernaan.

Dok. CNN Travel

Boza, minuman khas Bulgaria dari tepung yang difermentasi.

Ada sedikit kandungan alkohol pada boza, tetapi para ahli justru menyarankan anak-anak dan ibu hamil minum boza.

Baca Juga: Bagaikan Bumi dan Langit dengan Krisdayanti yang Rela Operasi Plastik Supaya Awet Muda, Yuni Shara Buka-bukaan Rahasia Wajah Mulus dan Tubuh Aduhai Selama Ini

Minuman ini dipercaya dapat menambah volume ASI. Saat ini boza sudah tidak begitu populer, tetapi masih dapat dibeli di toko kelontong lokal.

(Silvita Agmasari/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma