Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

Selasa, 16 Juni 2020 | 11:26
Navy Recognition

Kapal Induk China Shandong siap melawan kapal perang andalan Amerika Serikat USS Gerald R Ford

Fotokita.net -Di tengah sorotan sebagai negara yang pertama kali ditemukan virus corona hingga membuat repot seluruh dunia, China juga dapat kecaman lantaran terus ngotot mencaplok wilayah perikanan dan hegemoni di Laut China Selatan.

Kelakuan China yang ingin mengamankan pasokan pangan dan lumbung energi itu mendapat kecaman keras dari negara-negara tetangganya, bahkan Amerika Serikat pun ikut turun tangan.

Belum lagi persoalan Laut China Selatan kelar, China kembali terlibat konflik dengannegara tetangga daratan lainnya, India.

Meskipun jarang disorot, belakangan ketegangan India-China muncul di media sosial.

Menurut media Vietnam 24h.com.vn, pada Selasa (2/6/2020), sebuah rekaman foto bentrokan China dengan India di perbatasan negara beredar.

Baca Juga: Memilukan! Bertahun-tahun Kaya Raya dari Hasil Jualan Emas Hitam, Kini Presiden Ini Kebingungan Saat Rumah Sakit di Negaranya Butuh Listrik dan Air Bersih untuk Tangani Pasien Corona

Konflik kedua negara tersebut beredar di media sosial, meski dikabarkan kedua pemerintah telah menyatakan keinginan untuk meredakan ketegangan.

Menurut South China Morning Post (SCMP), foto-foto bentrokan antara pasukan India dan China pertama kali diposting di platform WeChat.

Dok. Angkatan Militer AUSTRALIA
Dok. Angkatan Militer AUSTRALIA

Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

Sebuah foto menunjukkan tentara India terbaring di tanah.

Sementara itu, pasukan China berdiri di atasnya sambil memegangi sebuah tongkat.

Foto itu hanya diposting dengan deskripsi sederhana, "Hanya satu orang terluka di China tetapi lusinan di India."

Foto itu diposting sehari setelah video yang dirilis oleh perwira China menunjukkan ledakan di danau Pangong.

Tidak jelas kapan bentrokan tersebut terjadi, tetapi diperkirakan terjadi pada bulan lalu.

Video tersebut memperlihatkan kerusakan terlihat pada kendaraan militer milik Tiongkok.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

24h.com.vn/South China Morning Post
24h.com.vn/South China Morning Post

Sebuah foto yang menunjukkan bentrokan antara China dan India beredar di Media Sosial.

Dua sumber dari militer Tiongkok mengatakan pada SCMP bahwa petugas yang terluka dalam video sebelumnya adalah penerjemah, pria itu kemudian dibawa oleh tentara India.

Ketika bala bantuan China datang, pria tersebut sudah kembali dengan kondisi luka ringan.

Menurut keterangan, foto yang dirilis di media sosial itu sendiri memiliki tujuan untuk menunjukkan keberanian terhadap musuh.

"Pejabat Beijing tidak ingin publik berpikir bahwa penjaga perbatasan kalah dalam pertarungan, sehingga membiarkan foto tersebut beredar," kata sumber militer Tiongkok

"Namun Beijing juga tidak ingin meningkatkan ketegangan," imbuhsumber militer Tiongkok.

Ahli militer China, Zhou Chenming, mengatakan pasukan China berusaha menahan perselisihan dengan India, di sisi lainTiongkok juga berusaha meredam bentrokan dengan Hong Kong dan Taiwan.

Baca Juga: Tragis! Dulu Bergelimang Harta Hingga Manjakan Rakyatnya, Kini Negara Ini Tak Mampu Pasok Listrik, Air Bersih dan Alat Medis ke Rumah Sakit yang Terancam Ambruk Jika Tangani Lonjakan Pasien Corona

Xinhua
Xinhua

Jenderal Militer China : Beijing Harus Segera Aneksasi Taiwan Walau dengan Kekerasan Bersenjata!

Sementara menurut sumber militer India, China telah memobilisasi sekitar 5.000 prajurit ke tempat-tempat bermasalah.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lian Kien mengatakan, "situasi di perbatasan China-India masih di bawah kendali, kedua negara berjanji akan menyelesaikannya melalui negosiasi melalui dialog."

Baca Juga: Rekaman Foto Tentaranya Digebuk Habis Militer China Sengaja Disebarkan, India Langsung Bikin Kesepakatan dengan Antek Amerika: Negeri Tirai Bambu Terjepit?

Situasi di perbatasan wilayah China dan India masih memanas. Ketegangan terbaru ini semakin mendorong kedua negara untuk meningkatkan keamanan dengan mengerahkan pasukan keamanan.

MelansirSouth China Morning Post, belum ada konfirmasi resmi tentang jumlah pasukan yang telah dikerahkan oleh masing-masing negara.

Akan tetapi, laporan menunjukkan bahwa Pasukan Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) telah mengirim beberapa sistem senjata canggih dan jet tempur yang disiagakan untuk operasi di daerah dataran tinggi di dataran tinggi Tibet.

Tentara India juga telah memindahkan beberapa batalion dari divisi infantri yang biasanya bermarkas di kota Ladakh, Leh, dekat perbatasan, ke "daerah siaga operasional" di sepanjang perbatasan.

Republic World
Republic World

Siap Baku Hantam, 9 Brigade Gabungan PLA Army China Akan Berhadapan dengan Divisi Infantri India di Perbatasan Kedua Negara

Ahli militer yang berbasis di Hong Kong Liang Guoliang mengatakan Beijing telah mengerahkan setidaknya sembilan brigade senjata gabungan - dengan spesialisasi termasuk infanteri gunung, artileri, pertahanan udara, penerbangan, kimia dan nuklir, dan perang elektronik - ke Wilayah Militer Tibet, sebuah distrik PLA yang didedikasikan untuk perbatasan sengketa dengan India.

Informasi saja, ketegangan antara kedua belah pihak semakin memanas di perbatasan selama sebulan terakhir.

Pasukan dari kedua negara sempat terlibat dalam pertempuran tinju dan saling melempar batu di lembah Sungai Galwan antara Ladakh di Kashmir yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikelola China.

Konflik perbatasan antara China dan India sudah memanas pada tahun 2017, ketika pasukan India dan PLA melakukan konfrontasi paling serius mengenai pembangunan jalan di Doklam, China, dekat daerah perbatasan tiga persimpangan yang dikenal sebagai Donglang atau Donglang Caochang di Tiongkok, wilayah yang diklaim oleh China dan Bhutan oleh India.

Baca Juga: Tercium Hubungan Buruk Antara Khofifah dan Risma di Tengah Pandemi, Netizen Makin Khawatir Lihat Kondisi Surabaya yang Menghitam di Peta Covid-19: 'Please, Stop Gelut!'

Global Timesmemberitakan, sejak Doklam berselisih, PLA telah memperluas arsenalnya, mengirimkan senjata seperti tank Tipe 15, helikopter Z-20, pesawat serang GJ-2, dan howitzer canggih yang dipasang kendaraan canggih ke dataran tinggi Tibet.

Sementara itu,Times of Indiamemberitakan, militer India dan China akan menggelar perundingan tingkat tinggi pada 6 Juni 2020 yang melibatkan letnan jenderal kedua belah pihak.

Perundingan ini bertujuan untuk membahas proposal spesifik demi meredakan ketegangan di wilayah-wilayah yang sensitif di timur Ladakh.

Menurut sumberTimes of Indiayang menolak namanya disebut, pejabat militer yang akan mewakili India adalah Letnan Jenderal Harinder Singh. Perundingan dijadwalkan akan digelar di titik temu perbatasan.

Baca Juga: Tragis! Dulu Bergelimang Harta Hingga Manjakan Rakyatnya, Kini Negara Ini Tak Mampu Pasok Listrik, Air Bersih dan Alat Medis ke Rumah Sakit yang Terancam Ambruk Jika Tangani Lonjakan Pasien Corona

Handout

Howitzer PCL-181 dengan truk adalah salah satu senjata yang dikirim ke Tibet oleh China

Sumber tersebut juga bilang, pihak India diprediksi akan mempresentasikan proposal spesifik untuk meredakan ketegangan di Pangong Tso, Galwan Valley dan Demchok.

Ini merupakan tiga area di timur Ladakh di mana kedua belah pihak memiliki hubungan pahit dalam sebulan terakhir.

Belum lagi perundingan dengan India kelar, China dibikin geram dengan kemunculan Angkatan Laut Amerika Serikat.

Baca Juga: Rupanya Bukanlah Wuhan, Sarang Virus Corona Terbesar di Dunia Justru Ada di Daerah yang Tak Terduga Ini: Ahli Minta Kita Tak Anggap Remeh

Seperti yang terjadi pada hari Jumat minggu lalu itu membuat Beijing panas dingin

Dilansir dari CNN International, Amerika telah kirimkan 3 kapal induk Angkatan Laut untuk berpatroli di Laut China Selatan.

Kapal-kapal induk Amerika memiliki massa 100 ribu ton dan selain digunakan untuk patroli juga digunakan untuk menampung jet tempur mereka.

Baca Juga: Warga Dengar Ledakan Keras Sebelum Sebelum Pesawat Tempur TNI AU Jatuh Menimpa Rumah, KSAU Jelaskan Kronologinya dengan Lengkap

US Navy photo/Nathan Burke
US Navy photo/Nathan Burke

Kapal Induk AS

Kedatangan tiga kapal induk Amerika Serikat ini telah membuat China geram, dan media didukung pemerintah China menyebutkan Beijing tidak akan menahan pertahanan keras mereka.

Ketiga kapal tersebut adalah kapal induk USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt yang berpatroli di Pasifik Barat.

Sementara kapal ketiga adalah USS Nimitz di Pasifik Timur, seperti mengutip press release dari Angkatan Laut AS.

Masing-masing kapal membawa 60 jet tempur, sehingga pengiriman tiga kapal induk ini menjadi pengiriman kapal pembawa jet tempur terbesar di Pasifik sejak 2017.

Baca Juga: Kabar Baik, Tim Peneliti Unair Berhasil Temukan Kombinasi Obat yang Dijual Bebas Buat Pasien Corona, Inilah Penjelasannya

Saat itu, pengiriman kapal dilakukan saat ketegangan dengan Korea Utara terkait program nuklir mereka mencapai puncak.

"Kapal induk dan jet tempur yang dibawa mereka adalah simbol fenomenal dari kekuatan Angkatan Laut Amerika.

"Aku sendiri benar-benar bersemangat bahwa kita mendapatkan tiga sekaligus," Laksamana Muda Stephen Koehler, ketua operasi Komando Indo-Pasifik di Hawaii menyebutkan kepada AP.

Sementara pada hari Minggu, Partai Komunis mengatakan ketiga kapal tersebut dapat mengancam tentara yang menjaga Laut China Selatan.

Baca Juga: Tragis! Sehabis Gelar Konser Musiknya yang Meriah, Penyanyi Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Mendadak Meregang Nyawa di Depan Kamera: Ditembak Mati Laki-laki Misterius

Kapal Induk AS, USS Nimitz

"Dengan mengumpulkan ketiga kapal induk ini, Amerika mencoba mendemonstrasikan kepada seluruh wilayah dan bahkan seluruh dunia jika mereka tetap menjadi militer angkatan laut terkuat di dunia.

"Pasalnya mereka bisa masuk Laut China Selatan dan mengancam pasukan China yang berjaga di pulau Spratly dan Paracel, dan kapal induk itu melewati perairan terdekat.

"Sehingga Amerika sukses melakukan politik hegemoniknya," ujar Li Jie, ahli angkatan laut Beijing dikutip dari Global Times.

Pengiriman tiga kapal induk dari total tujuh kapal induk Angkatan Laut Amerika berarti tiga kapal induk ada di Pasifik.

Baca Juga: Ibadah Haji Tahun 2020 Dibatalkan, Siapa Sangka Jemaah Indonesia Bernasib Mujur Bisa Saksikan Mukjizat di Padang Arafah Pada Musim Haji Lalu, Ada Pertanda Apa dari Sang Khalik?

DEFENSE STUDIES
DEFENSE STUDIES

Kapal induk China, Liaoning

Sementara empat yang lain sedang berlabuh untuk perawatan dan perbaikan.

Collin Koh, peneliti di Institute of Defense and Strategic Studies di Singaura, mengatakan China bereaksi dengan brutal karena kehadiran kapal induk tersebut berkebalikan dengan gambaran China terkait Amerika.

China mengira, Amerika terutama Angkatan Lautnya sudah dilumpuhkan dengan pandemi virus Corona.

"Hal ini melawan naratif jika China ingin membuat Amerika tertekan di Pasifik," ujar Koh.

Baca Juga: Biarpun Fisiknya Jauh Lebih Mungil, Siapa Sangka Pesawat Tempur Hawk TNI AU Pernah Bikin F-18 Hornet Australia Ngacir Gara-gara Kepergok 'Slonong Boy' ke Wilayah Indonesia, Hampir Saja Dilumpuhkan!

Memang benar, USS Theodore Roosevelt kembali ke laut pada 4 Juni setelah berminggu-minggu mendekam di Guam semenjak ada wabah virus Corona di kapal pada bulan Maret.

Saat itu, lebih dari 1000 kru kapal dari seluruhnya 4900 total teruji positif Corona.

"Kami mengembalikan Theodore Roosevelt ke laut sebagai simbol harapan dan inspirasi, dan instrumen kekuatan nasional karena kita memiliki TR," ujar Kapten kapal induk Roosevelt Kapten Carlos Sardiello.

Sementara USS Ronald Reagan kembali berlayar pada akhir Mei setelah kru kapal diberi larangan gerakan pada pelabuhan mereka di Jepang.

Baca Juga: Anaknya Dilantik Sebagai Prajurit TNI AD 3 Tahun Lalu, Orang Rimba yang Tinggal di Belantara Jambi Titip Pesan Begini Buat KSAD Andika Perkasa

Hal tersebut untuk memastikan Reagan dapat beragkat lagi tanpa kasus Covid-19.

Reagan juga telah diisi dengan 1000 ton artileri, disebutkan oleh Angkatan Laut Amerika "kekuatan perang yang cukup untuk membuat kapal lain tumbang sampai 5 inci di bawah garis laut."

Pergerakan itu datang setelah Angkatan Laut Amerika mengatakan bulan lalu jika semua kapal selam mereka ada di laut dalam ketegangan di Pasifik Barat.

Tidak disebutkan berapa jumlah yang diluncurkan, tetapi ahli mengatakan kemungkinan melibatkan lebih dari 8 kapal serangan cepat dan sulit dikejar.

Baca Juga: Tak Lagi Bisa Mengelak, China Terdiam Saat Amerika Keluarkan Foto Satelit yang Buktikan Kebohongan Mereka Soal Virus Corona: Selalu Sembunyikan Hal Ini dari Dunia

Carl Schuster, mantan ketua operasi di Komando Center Intelijen Komando Amerika-Pasifik, mengatakan itu bukanlah kebetulan.

"Angkatan Laut China tidak tahu di mana kapal selam tersebut dan itu mempersulit kalkulasi respon dan perencanaan mereka," ujarnya.

Ia juga tambahkan Beijing juga harus tidak boleh lupa tiga kapal induk dan senjata yang ada di atas kapal itu.

Pengiriman tiga kapal induk ini tepat saat ketegangan kedua negara tersebut meningkat.

Baca Juga: Fakta Baru, Virus Corona Menyebar Bukan Lagi Lewat Batuk Atau Bersin, Tapi Menular dari Rumah ke Rumah Hingga Pedagang Pasar Ikut Terinfeksi

Minggu lalu, pesawat Angkatan Laut Amerika C-40 yang setara dengan Boeing 737, terbang lewati Taiwan ke Thailand yang disebut mereka sebagai penerbangan logistik rutin.

Jet Amerika tersebut dialihkan Taiwan, yang dianggap China sebagai teritori mereka.

Namun Beiijing menyebutkan tindakan tersebut adalah provokasi serius dan tindakan tanpa dasar hukum, seperti dilansir dari Xinhua.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya