Terjadi Perang? Sehabis Kerahkan Tentara Gabungan dan Sistem Senjata Canggih, China dan India Kirimkan Jet Tempur ke Perbatasan

Sabtu, 06 Juni 2020 | 09:01
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/INSTAGRAM @WELOVEINDIANARMY/INSTAGRAM @GUARDINGINDIA/KOLASE

Ilustrasi tentara India

Fotokita.net - China mungkin disebut-sebut negara paling serakah untuk saat ini.

Selain getol ingin kuasai Laut China Selatan dan Laut China Timur, perbatasan dengan India yang sudah aman tiba-tiba digempur.

Menghadapi hal ini India pun tidak tinggal diam.

Perdana Menteri Narendra Modi dengan tegas perkuat kekuatan militer mereka yang beda tipis dengan militer China.

Baca Juga: Memilukan! Bertahun-tahun Kaya Raya dari Hasil Jualan Emas Hitam, Kini Presiden Ini Kebingungan Saat Rumah Sakit di Negaranya Butuh Listrik dan Air Bersih untuk Tangani Pasien Corona

Namun rupanya ia tidak hanya perkuat militernya secara internal saja.

Dilansir dari South China Morning Post, Modi mulai perkuat persekutuan dengan negara yang sama-sama dirugikan oleh China.

Negara tersebut adalah Australia, dengan Perdana Menteri Scott Morrison.

Keduanya sepakat untuk perkuat sistem pertahanan mereka, juga buka perdagangan bilateral dan saling meningkatkan sistem pendidikan masing-masing.

Baca Juga: Makna 5 Lambang dalam Pancasila, Inilah Arti Pohon Beringin yang Menjadi Dasar Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

China juga terlibat konflik dengan beberapa negara tetangganya, termasuk dengan India itu tadi.

Meskipun jarang disorot, belakangan ketegangan India-China muncul di media sosial.

Menurut media Vietnam 24h.com.vn, pada Selasa (2/6/2020), sebuah rekaman foto bentrokan China dengan India di perbatasan negara beredar.

Baca Juga: Memilukan! Bertahun-tahun Kaya Raya dari Hasil Jualan Emas Hitam, Kini Presiden Ini Kebingungan Saat Rumah Sakit di Negaranya Butuh Listrik dan Air Bersih untuk Tangani Pasien Corona

Konflik kedua negara tersebut beredar di media sosial, meski dikabarkan kedua pemerintah telah menyatakan keinginan untuk meredakan ketegangan.

Menurut South China Morning Post (SCMP), foto-foto bentrokan antara pasukan India dan China pertama kali diposting di platform WeChat.

Dok. Angkatan Militer AUSTRALIA
Dok. Angkatan Militer AUSTRALIA

Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

Sebuah foto menunjukkan tentara India terbaring di tanah.

Sementara itu, pasukan China berdiri di atasnya sambil memegangi sebuah tongkat.

Foto itu hanya diposting dengan deskripsi sederhana, "Hanya satu orang terluka di China tetapi lusinan di India."

Foto itu diposting sehari setelah video yang dirilis oleh perwira China menunjukkan ledakan di danau Pangong.

Tidak jelas kapan bentrokan tersebut terjadi, tetapi diperkirakan terjadi pada bulan lalu.

Video tersebut memperlihatkan kerusakan terlihat pada kendaraan militer milik Tiongkok.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

24h.com.vn/South China Morning Post
24h.com.vn/South China Morning Post

Sebuah foto yang menunjukkan bentrokan antara China dan India beredar di Media Sosial.

Dua sumber dari militer Tiongkok mengatakan pada SCMP bahwa petugas yang terluka dalam video sebelumnya adalah penerjemah, pria itu kemudian dibawa oleh tentara India.

Ketika bala bantuan China datang, pria tersebut sudah kembali dengan kondisi luka ringan.

Menurut keterangan, foto yang dirilis di media sosial itu sendiri memiliki tujuan untuk menunjukkan keberanian terhadap musuh.

"Pejabat Beijing tidak ingin publik berpikir bahwa penjaga perbatasan kalah dalam pertarungan, sehingga membiarkan foto tersebut beredar," kata sumber militer Tiongkok

"Namun Beijing juga tidak ingin meningkatkan ketegangan," imbuhsumber militer Tiongkok.

Ahli militer China, Zhou Chenming, mengatakan pasukan China berusaha menahan perselisihan dengan India, di sisi lainTiongkok juga berusaha meredam bentrokan dengan Hong Kong dan Taiwan.

Baca Juga: Tragis! Dulu Bergelimang Harta Hingga Manjakan Rakyatnya, Kini Negara Ini Tak Mampu Pasok Listrik, Air Bersih dan Alat Medis ke Rumah Sakit yang Terancam Ambruk Jika Tangani Lonjakan Pasien Corona

Xinhua
Xinhua

Jenderal Militer China : Beijing Harus Segera Aneksasi Taiwan Walau dengan Kekerasan Bersenjata!

Sementara menurut sumber militer India, China telah memobilisasi sekitar 5.000 prajurit ke tempat-tempat bermasalah.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lian Kien mengatakan, "situasi di perbatasan China-India masih di bawah kendali, kedua negara berjanji akan menyelesaikannya melalui negosiasi melalui dialog."

Baca Juga: Rekaman Foto Tentaranya Digebuk Habis Militer China Sengaja Disebarkan, India Langsung Bikin Kesepakatan dengan Antek Amerika: Negeri Tirai Bambu Terjepit?

Situasi di perbatasan wilayah China dan India masih memanas. Ketegangan terbaru ini semakin mendorong kedua negara untuk meningkatkan keamanan dengan mengerahkan pasukan keamanan.

MelansirSouth China Morning Post, belum ada konfirmasi resmi tentang jumlah pasukan yang telah dikerahkan oleh masing-masing negara.

Akan tetapi, laporan menunjukkan bahwa Pasukan Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) telah mengirim beberapa sistem senjata canggih dan jet tempur yang disiagakan untuk operasi di daerah dataran tinggi di dataran tinggi Tibet.

Tentara India juga telah memindahkan beberapa batalion dari divisi infantri yang biasanya bermarkas di kota Ladakh, Leh, dekat perbatasan, ke "daerah siaga operasional" di sepanjang perbatasan.

Republic World
Republic World

Siap Baku Hantam, 9 Brigade Gabungan PLA Army China Akan Berhadapan dengan Divisi Infantri India di Perbatasan Kedua Negara

Ahli militer yang berbasis di Hong Kong Liang Guoliang mengatakan Beijing telah mengerahkan setidaknya sembilan brigade senjata gabungan - dengan spesialisasi termasuk infanteri gunung, artileri, pertahanan udara, penerbangan, kimia dan nuklir, dan perang elektronik - ke Wilayah Militer Tibet, sebuah distrik PLA yang didedikasikan untuk perbatasan sengketa dengan India.

Informasi saja, ketegangan antara kedua belah pihak semakin memanas di perbatasan selama sebulan terakhir.

Pasukan dari kedua negara sempat terlibat dalam pertempuran tinju dan saling melempar batu di lembah Sungai Galwan antara Ladakh di Kashmir yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikelola China.

Konflik perbatasan antara China dan India sudah memanas pada tahun 2017, ketika pasukan India dan PLA melakukan konfrontasi paling serius mengenai pembangunan jalan di Doklam, China, dekat daerah perbatasan tiga persimpangan yang dikenal sebagai Donglang atau Donglang Caochang di Tiongkok, wilayah yang diklaim oleh China dan Bhutan oleh India.

Baca Juga: Tercium Hubungan Buruk Antara Khofifah dan Risma di Tengah Pandemi, Netizen Makin Khawatir Lihat Kondisi Surabaya yang Menghitam di Peta Covid-19: 'Please, Stop Gelut!'

Global Timesmemberitakan, sejak Doklam berselisih, PLA telah memperluas arsenalnya, mengirimkan senjata seperti tank Tipe 15, helikopter Z-20, pesawat serang GJ-2, dan howitzer canggih yang dipasang kendaraan canggih ke dataran tinggi Tibet.

Sementara itu,Times of Indiamemberitakan, militer India dan China akan menggelar perundingan tingkat tinggi pada 6 Juni 2020 yang melibatkan letnan jenderal kedua belah pihak.

Perundingan ini bertujuan untuk membahas proposal spesifik demi meredakan ketegangan di wilayah-wilayah yang sensitif di timur Ladakh.

Menurut sumberTimes of Indiayang menolak namanya disebut, pejabat militer yang akan mewakili India adalah Letnan Jenderal Harinder Singh. Perundingan dijadwalkan akan digelar di titik temu perbatasan.

Baca Juga: Tragis! Dulu Bergelimang Harta Hingga Manjakan Rakyatnya, Kini Negara Ini Tak Mampu Pasok Listrik, Air Bersih dan Alat Medis ke Rumah Sakit yang Terancam Ambruk Jika Tangani Lonjakan Pasien Corona

Handout

Howitzer PCL-181 dengan truk adalah salah satu senjata yang dikirim ke Tibet oleh China

Sumber tersebut juga bilang, pihak India diprediksi akan mempresentasikan proposal spesifik untuk meredakan ketegangan di Pangong Tso, Galwan Valley dan Demchok.

Ini merupakan tiga area di timur Ladakh di mana kedua belah pihak memiliki hubungan pahit dalam sebulan terakhir.

(Kompas.com/Kontan.co.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya