Sehabis Kejadian McDonalds Sarinah dan Bandara Soetta, Tenaga Medis Ramai-ramai Unggah Indonesia Terserah: Pertanda Petugas Garis Depan Menyerah?

Sabtu, 16 Mei 2020 | 21:27
Instagram @dr.tirta

Reaksi dr. Tira yang geram soal foto bandara Soetta yang mulai padat penumpang kembali di masa PSBB.

Fotokita.net - NostalgiaMcD Sarinahyang harusnya menjadi lembar penutup perjalanan restoran cepat saji pertama di Indonesia terusik dengan keramaian yang terjadi pada Minggu malam.

Pihak manajemen mengadakan sebuah seremoni penutupan restoran yang hampir 30 tahun beroperasi itu.

Baca Juga: Mendiang Didi Kempot Puji Setinggi Langit Hingga Hadiahkan Masjid Buat Istri Pertama, Yan Vellia Malah Ajukan Syarat Buat Foto Bareng Saputri yang Jadi Permintaan Sobat Ambyar

Warga pun berbondong-bondong menyaksikan seremoni itu. Awalnya, mereka hanya sekadar memesan makanan dengan menerapkanphysical distancing.

Namun, jelang penutupan, kedatangan warga ke lokasi kian tak terelakkan hingga akhirnya tercipta keramaian di tengah PSBB.

Satpol PP bersama tim gabungan langsung mendatangi lokasi dan membubarkannya. Namun, kerumunan sudah telanjur terjadi.

Acara seremoni penutupan itu pun sudah berlangsung hingga selesai.

Surtradara Joko Anwar dengan pedas kritik perkumpulan orang dalam acara penutupan McDonald Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat.

Acara tersebut,baginya, sungguh sembrono mengingat telah diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh pemerintah.

Banyaknya orang yang berkumpul dinilainya tidak perlu mengingat tujuan pemberlakuan PSBB adalah menekan angka penyebaran virus Corona.

Baca Juga: Di Jakarta Kena Hukuman Menyapu Trotoar dan Bersihkan WC Hukum, Tapi Pelanggar PSBB di Sidoarjo Dapat Sanksi yang Bikin Bulu Kuduk Merinding: Biar Nggak Anggap Remeh

Hal ini diungkapkan Joko Anwar dalam akun Twitternya @jokoanwar.

McD Sarinah punya tempat khusus dalam ingatan kita, tetapi serius nih @McDonalds_ID, apa pertemuan seperti ini di tengah pandemi benar-benar diperlukan? “

Tempat itu bisa pergi dengan kesan manis. Tapi ini benar-benar pekak. Sungguh memalukan,” buka Joko Anwar dikutip, Selasa (12/5/2020).

(Tangkapan Layar Dokumentasi Pribadi/TWITTER)
(Tangkapan Layar Dokumentasi Pribadi/TWITTER)

Sejumlah warga Ibu Kota meramaikan area luar McDonalds Sarinah untuk menyaksikan penutupan gerai secara permanen, pada Minggu (10/5/2020) pukul 22.00 WIB.

Tanpa perhitungan, pertemuan yang mengundang banyak orang ini baginya sangat menyepelrkan pihak juga melanggar aturan.

Yang melanggar PSBB, maksain kumpul-kumpul rame-rame, gak jaga jarak, gak pake masker, memperbesar peluang Covid-19 menyebar artinya tidak menghargai pengorbanan dan penderitaan rakyat kecil yang kena dampak pandemi.

Banyak yg udah kelaparan, dan elo mikirin kesenangan lo doang,” kata Joko Anwar.

Baca Juga: Fatwa MUI Ternyata Masih Perbolehkan Shalat Idul Fitri di Luar Rumah, Ketahui Syarat dan Ketentuannya

Sungguh ironis, Joko Anwar membandingkan orang-orang yang hadir ini tak jauh beda kelakuannya dengan youtuber yang pranksembako isi sampah baru-baru ini.

Dan elo kumpul-kumpul, ngeluarin hape rekam video, buat apa? Buat sosmed?”

“Dan elo menghujat orang yang bikin prank sampah demi konten? Seriously? Bedanya, perbuatan elo punya potensi bunuh banyak orang,” ujar Joko Anwar keheranan.

Kerumunan warga saat penutupan gerai McDonald's Sarinah, Minggu (10/5/20).

Jika tak memiliki rasa dan komitemen kuat, bagi Joko Anwar, perubahan ke arah yang lebih baik tak akan terwujudkan.

Joko Anwar lebih ekstrem mengecam aksi ini tak memiliki kepedulian pada masyarakat kecil dan tenaga medis yang mengorbankan hidupnya.

Mau #diRumahAja 10 tahun sampe orang cuman bisa makan batu sama tanah pun nggak bakal kelar penyakit ini kalo gini caranya. Kemana sih pikiran dan hati nuraninya?” tutur Joko Anwar.

Baca Juga: Shalat Idul Fitri Boleh di Rumah, Begini Tata Caranya Berdasarkan Fatwa MUI: Salah Satunya, Berjamaah dengan Minimal 4 Orang

Mending elo teriak: "Fakyu tenaga medis! Fakyu rakyat yang kelaparan!" terus yang kumpul bareng elo bersorak tepuk tangan mengamini. Sama aja itu,” tutup Joko Anwar.

Tercatat sebagi gerai pertama di Indonesia, McDonald Sarinah Thamrin resmi tidak beroprasi sejak pukul 22.00 WIB, Minggu (10/5/2020).

PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan sempat terjadi antrean calon penumpang pesawat di posko pemeriksaan dokumen perjalanan yang terletak di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta,Kamis (14/5/2020).

Antrean terjadi mulai pukul 04.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB diklaim sudah tidak terjadi lagi antrean hingga sekarang.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, personel AP II berupaya penuh mengatur antrean, namun calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.

Baca Juga: Usai Setujui 3 Kebijakan yang Picu Kontroversi di Tengah Pandemi, Kini Jokowi Berikan Pil Pahit Rakyat Indonesia: Iuran BPJS Kesehatan Batal Turun

Twitter/@Andriansyahyasin

Membludak penumpang di bandara Soetta

“Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00 - 08.00 WIB," kata Febri dalam keterangan pers, Kamis.

"Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink," lanjutnya.

Baca Juga: Wuhan Umumkan Kluster Covid-19 Baru, China Lockdown 4 Juta Warga Kota yang Dekat Korea Utara: Gelombang Kedua Infeksi Corona Telah Tiba?

Seperti diketahui, lanjut Febri, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check in.

"Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di posko pemeriksaan,” jelas Febri Toga.

Adapun dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat memproses check in antara lain tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat bebas COVID-19.

Kemudian dokumen lainnya sesuai yang tercantum dalam Surat Edaran No. 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

"Saat ini sudah tidak ada antrean lagi di Terminal 2. Kami selalu berupaya untuk menjaga physical distancing di setiap area," kata Febri.

"Penerapan physical distancing di Soekarno-Hatta juga akan dievaluasi berkala melihat situasi dan kondisi terkini yang cukup dinamis," lanjutnya.

Baca Juga: Belum Cukup 3 Kebijakan Jokowi yang Picu Kontroversi, Pakar UI Sebut Akhir Pandemi Dipastikan Molor dari Bulan Juni Jika Pemerintah Nekat Lakukan Hal Ini

Febri mengatakan, ke depannya juga dilakukan penataan jadwal keberangkatan penerbangan.

“Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan,” jelas Febri.

Seluruh bandara PT Angkasa Pura II selalu beroperasi dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Perhubungan No. 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Virus Corona Dipastikan Tak Akan Hilang dari Muka Bumi, Jangan Mimpi Bisa Hidup Tanpa Organisme Di Ujung Kehidupan Itu: Wuhan Jadi Contohnya

Unggahan foto tenaga medis dengan tulisan " Indonesia Terserah" ramai di media sosial baru-baru ini. Seperti di media sosial Twitter, sejak Jumat (15/5/2020) hingga Sabtu (16/5/2020), tagar #indonesiaterserah menjadi trending.

Berikut beberapa unggahan yang muncul di Twitter.

Selain unggahan di atas, influencer dr. Tirta Mandira Hudhi juga membuat postingan terkait hal serupa.

Guru Besar Psikologi Sosial UGM Prof Faturochman menjelaskan tulisan "Indonesia Terserah" yang ramai di media sosial tersebut, meskipun bernada menyerah, sebenarnya para tenaga medis tidak menyerah. "Itu protes, jadi bukan menyerah," ujarnya kepada, Sabtu (16/5/2020).

Faturochman mengatakan para tenaga medis tidak mungkin menyerah, karena mereka imbuhnya sudah disumpah.

Baca Juga: Bikin IG Live Bareng Hingga Dapat THR dari Ganjar Pranowo, Begini Sosok Mbah Minto yang Videonya Jadi Viral: Ternyata Tak Bisa Baca Tulis

Saat ini, yang terjadi yakni kekhawatiran di dunia medis. Pasalnya dengan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) artinya peluang penyebaran virus corona dapat meningkat lagi.

Pelonggaran itu kentara terlihat pada sektor transportasi, yakni dengan kemudahan sejumlah akses transportasi, mulai dari darat dengan operasional bus AKAP, kereta api hingga pesawat terbang.

Kekhawatiran tersebut jelas terlihat, seperti saat berjubelnya penumpang di terminal 2 bandara Soekarno-Hatta baru-baru ini.

"Dengan PSBB yang tidak seketat lockdown pun kasus masih ada terus. Apalagi jika dilonggarkan. Beban tenaga medis akan makin berat," terangnya.

Baca Juga: Sehabis Gembira Dapat Kabar Baik dari Jokowi, Kini Pemilik KTP Daerah yang Tinggal di Jabodetabek Dibikin Galau Gara-gara Aturan Baru Anies Baswedan

Selain itu, Faturochman menjelaskan di awal pandemi yang terjadi yakni para tenaga medis kekurangan APD, pengetahuan tentang Covid-19, obat-obatan, dan sebagainya. Sehingga dari awal mereka ingin masyarakat di rumah saja.

Tetapi apa yang terjadi saat ini, melihat kondisi sekarang, sepertinya mereka kecewa. "Sudah sejak lama rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru.

Hingga ada orang-orang yang disarankan untuk isolasi mandiri," kata dia. "Jika ditambah lagi, para tenaga medis akan sangat kewalahan. Jadi mereka protes," imbuhnya.

Faturochman melihat, para tenaga medis protes kepada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat. Kepada pemerintah mengenai kebijakan yang dibuat.

Menurutnya kebijakan PSBB belum ditegakkan di lapangan. "Jelas harus mempertegas dan implementasinya. Kalau saya lihat di kalangan pengambil kebijakan dan implementer di lapangan juga terbelah dua," katanya.

Di satu sisi, ada yang mengutamakan kesehatan dan satunya ekonomi. Mereka yang mementingkan ekonomi ini melonggarkan kebijakan.

Sebaiknya ada win-win solution. Menurut Faturochman, PSBB tetap harus dijalankan, dipertegas, dan ada dukungan semua pihak. Pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana kebutuhan pokok didistribusikan. Daya beli masyarakat juga perlu dipikirkan.

Baca Juga: Sehabis Jokowi Persilakan Warga Aktivitas Kembali, Anies Baswedan Keluarkan Aturan Baru: Warga yang Keluar Masuk Jakarta Harus Punya Surat Ini

Faturochman menambahkan protes kepada masyarakat tersebut terlihat dari perilaku masyarakat yang masih longgar di tengah pandemi.

Salah satunya terjadi di tempat tinggalnya di Yogyakarta, masih banyak orang keluar rumah dengan mudahnya. Banyak yang tidak memakai masker, bahkan keluar tanpa alasan yang mendesak.

"Jika dilihat, masyarakat juga bosan karena terlalu lama di rumah, sehingga ada dorongan keluar rumah" kata dia. Mereka yang melakukan perbuatan karena menuruti keinginannya saja itu yang berbahaya.

Baca Juga: Tak Pernah Putus Asa Pada Kondisi Tubuhnya, Inilah Dua Penyakit Ganas yang Akhirnya Renggut Nyawa Aktor Senior Henky Solaiman

Menurut Faturochman masyarakat Indonesia bukan orang yang patuh. "Kita sudah lama bertransisi antara ditekankan kepatuhan zaman Orde Baru ke kepatuhan bertanggungjawab, kemudian ke demokrasi. Itu kita belum sampai ke sana," katanya.

Dengan sejumlah kejadian di atas, tentunya membuat para tenaga medis jengkel. "Seandainya PSBB dijalankan semua saling mendukung saya yakin baik baik saja," imbuhnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya