Terlalu Fokus Pada Asteroid Besar yang Tabrak Bumi, Ahli Tak Menyadari Ada Benda Langit yang Nyaris Masuki Atmosfer Bumi. Begini Faktanya

Jumat, 15 Mei 2020 | 04:04
Flickr

Asteroid

Fotokita.net -Beberapa waktu lalu, kabar tentang asteroid menabrak Bumi ramai beredar di dunia maya.Dari kabar yang menyebar, disebutkan bahwa kejadian ini segera terjadi.

Adapun kebenaran dari informasi tersebut pun dibantah oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Dalam beberapa hari terakhir, terdapat kabar yang menyebut bahwa akan ada asteroid yang menabrak Bumi pada 8 Mei 2020 atau 15 Ramadhan 1441 H.

Kabar ini, salah satunya tersebar melalui Twitter dan direspons oleh warganet. Sejumlah warganet pun mempertanyakan kebenaran dari informasi ini.

Baca Juga: Ustaz Abdul Solmad Bicara Isu Dukhan Akhir Zaman Jumat 8 Mei 2020, Ternyata Ada Fenomena Supermoon Terakhir di Tahun 2020 yang Bisa Kita Lihat Nanti Malam: Yuk Siapkan Kamera!

Pixabay

ilustrasi asteroid

"Ada yang tau info OFFICIAL yang bilang ada asteroid yg bakal nabrak bumi 8 May 2020/15 Ramadhan? I can't find any" tanya akun @Rayaaap

"Buat temen2 ni sekedar info aja, tapi belom tau kepastinnya yaa buat jaga2 aja si.hari Jum'at 8 Mei 2020 jam 4.48 WIB diperkirakan akan terjadi jatuhnya asteroid apollo" tulis akun @mikohenky

"Serem dengerin berita mau ada asteroid tgl jumat 8 mei 15 ramadhan. Bismillah ya Allaah. Serem tapi kita cuma bisa berdoa dan pasrah"ujar akun @dwitastyf

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Kita, Inilah Daerah yang Bisa Lihat Supermoon Terakhir di Tahun 2020 Besok Malam: Jangan Lupa, Siapkan Kamera!

Untuk mencari kebenaran dari kabar yang beredar tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin.

Lapan menyebut bahwa kabar ini tidak benar. "Jelas hoaks. Tidak ada asteroid yang akan menabrak Bumi," jawab Thomas.

Baca Juga: Berita Viral di Korea yang Bisa Bikin Netizen Ngenes, Detik-detik Jenazah Pelaut Indonesia Dilempar Ke Laut Gara-gara Kerja Tanpa Batas di Kapal China

Ia menjelaskan bahwa beberapa asteroid hanya melintas dalam jarak aman, yakni lebih jauh daripada jarak Bumi-Bulan.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) LAPAN Emmanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi secara terpisah.

"Tidak betul. Beberapa asteroid yang berpotensi berbahaya sudah kami muat di web LAPAN" jelasnya saat dihubungiKompas.com,Selasa (5/5/2020).

Sementara, melansir laman resmi Pusat Sains Lapan, disebutkan bahwa pada pertengahan Ramadhan, akan ada asteroid yang mendekati Bumi, yaitu Asteroid 2016 HP6 dan Asteroid 2009 XO.

Asteroid 2009XO akan mendekati bumi pada Kamis, 7 Mei 2020 pukul 12.17 Universal Time atau malam 15 Ramadhan 1441 H pukul 19.17 WIB.

Asteroid tersebut berukuran lebih cepat dan lebih besar dibanding Asteroid 2016 HP6 dan akan berada pada jarak 3,4 juta kilometer.

Baca Juga: Bikin Trauma Warga Hingga Tak Mau Tinggal di Dalam Rumah, Inilah Penyebab Gempa 7,3 Magnitudo di Maluku

“Dia (Asteroid 2009 XO) mendekat Bumi dengan jarak 4X jarak Bumi-Bulan, jadi masih relatif aman,” terang Sungging.

Sungging menjelaskan, selain tidak menabrak Bumi, asteroid tersebut juga tidak akan menimbulkan dampak apapun. “Tidak ada efek, untuk diamati juga tidak mudah,” tambah dia.

Twitter.com/alonelynair
Twitter.com/alonelynair

Viral video asteroid hampir tabrak bumi

Menurut Sungging, gerakan asteroid ada yang berada dalam orbit tertentu, ada juga yang bergerak liar.

Asteroid yang bergerak liar inilah yang kemudian perlu diwaspadai sebagai Potensial Hazard Object (PHO) dan harus terus menerus diawasi.

Asteroid XO sendiri termasuk asteroid yang dianggap berpotensi berbahaya, tetapi ia menyampaikan ada program internasional untuk selalu mengamati asteroid-asteroid yang punya potensi membahayakan Bumi ini.

Baca Juga: Cuma Beberapa Bulan Sebelum Lelaki Bule Bongkar Borok Masa Lalunya, Mbak You Sudah Singgung Soal Perubahan Drastis dalam Rumah Tangga Syahrini: Bakal Jadi Nyata?

Adanya asteroid raksasa 1998 OR2 dan 2020 BX12 yang mendekati Bumi membuat para astronom berfokus pada obyek itu dan hampir tak menyadari bahwa ada asteroid lain yang bahkan lebih dekat dengan Bumi.

Pada 27 April 2020, para astronom mengetahui bahwa ada asteroid dengan ukuran lebih kecil, yakni diameter 4-8 meter yang mendekati Bumi.

Asteroid ini diberi nama 2020 HS7. DIlansir Science Alert, Senin (11/5/2020), ketika mengetahui ada pergerakan dari 2020 HS7, ternyata asteroid ini sudah hampir mendekati Bumi dan punya peluang sekitar 10 persen untuk menabrak Bumi di keesokan harinya.

Asteroid ini ditemukan terbang sangat dekat dengan area tempat satelit-satelit buatan manusia beroperasi, yakni di orbit geostasioner.

Baca Juga: Dapat Banyak Gangguan Tak Kasat Mata Selama di Tahanan, Akhirnya Permintaan Roy Kiyoshi Dikabulkan Polisi: Bakal Segera Bebas dalam Waktu Dekat?

Kendati sangat dekat, 2020 HS7 ternyata tak akan membahayakan sekalipun menabrak Bumi karena dengan ukurannya yang kecil benda tersebut akan terbakar pada saat melewati atmosfer Bumi.

Para astronom mencatat pada 28 April 2020, asteroid ini melintasi Bumi dengan jarak paling dekat, yakni 9 kali lebih dekat dari jarak rata-rata Bulan dengan Bumi.

Ini menjadikan 2020 HS7 merupakan salah satu asteroid yang terbang paling dekat melewati Bumi.

Asteroid 2020 HS7 hanya berjarak sekitar 42.735 kilometer (26.554 mil) dari pusat Bumi. Padahal, jarak rata-rata antara pusat Bumi dengan pusat Bulan adalah 384.400 kilometer (238.855 mil).

Asteroid ini juga terbang dengan jarak hanya sekitar 1.200 km dari satelit terdekat. Meski terdengar menakutkan, perlu diingat kembali bahwa 2020 HS7 tidak berbahaya bagi manusia di Bumi ataupun satelit tersebut.

“Asteroid kecil seperti 2020 HS7 dengan aman melewati bumi beberapa kali per bulan. Itu tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita," kata astronom Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet (PDCO) NASA, sesaat sebelum asteroid tersebut terbang melewati bumi.

Baca Juga: Jokowi Sudah Ingatkan Hidup Berdamai dengan Covid-19, WHO Tegaskan Virus Corona Akan Terus Ada dalam Kehidupan Sekalipun Vaksin Telah Ditemukan: Begini Faktanya

Sebenarnya kehadiran 2020 HS7 merupakan suatu hal yang bagus. Pasalnya, kehadiran asteroid 2020 HS7 membuat para ilmuan menguji kemampuan mereka dalam mendeteksi, mengamati, hingga memprediksi pergerakan asteroid kecil yang berjarak sangat dekat dengan Bumi.

Para astronom pun telah menunjukkan bahwa mereka mampu memprediksi dan melacak jalur dari 2020 HS7 dengan tingkat akurasi yang luar biasa, bahkan meski hanya dengan pemberitahuan satu hari sebelumnya.

Baca Juga: Mendiang Didi Kempot Puji Setinggi Langit Hingga Hadiahkan Masjid Buat Istri Pertama, Yan Vellia Malah Ajukan Syarat Buat Foto Bareng Saputri yang Jadi Permintaan Sobat Ambyar

Asteroid raksasa akhir-akhir ini memang bergerak terbang mendekati Bumi, seperti 2020 BX12 dan 1998 OR2, yang terbang melewati Bumi hanya beberapa hari setelah 2020 HS7 melintas.

Asteroid 2020 BX12 berukuran diameter 165 meter dan memiliki benda langit menyerupai bulan dengan diameter 70 meter.

Asteroid ini masuk dalam kelompok berbahaya atau Potentially Hazardous Asteroid (PHA) jika menabrak Bumi.

Adapun Asteroid 1998 OR2 memiliki ukuran yang lebih besar, yakni berdiameter 1,5-4,1 km yang melintas dengan jarak sangat dekat dengan Bumi pada 29 April 2020.

Para astronom jug menetapkan 1998 OR2 sebagai asteroid berbahaya atau PHA. Fenomena ini menunjukkan banyaknya asteroid di sekitar Bumi, dan para astronom hingga saat ini mampu mendeteksi pergerakan benda-benda langit tersebut.

Ini sekaligus jadi berita bagus untuk kita, karena berarti menjadi lebih siap untuk menghadapi asteroid yang dapat mengancam Bumi. Deteksi, observasi, dan prediksi adalah langkah awal yang penting.

Baca Juga: Gelar Seremoni yang Libatkan Banyak Orang di Tengah Pandemi Corona, McDonald's Akhirnya Dapat Hukuman Ini dari Anak Buah Anies Baswedan

Badan-badan antaraksi di seluruh dunia juga akan bekerja sama untuk melakukan percobaan menghantam asteroid, yang sedang tidak menuju ke Bumi, dengan kapal ruang angkasa untuk melihat apakah mampu untuk membelokkan arah pergerakan asteroid.

Jika percobaan ini berhasil, tentunya kita akan memiliki peralatan canggih lainnya yang dapat menjaga agar tidak ada hujan batu berukuran besar dan berapi yang mengancam Bumi. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya