Sama-sama Sukses di Dunia Seni Indonesia, Ternyata Didi Kempot Meninggal Dunia Mendadak di Usia yang Sama dengan Sang Kakak: Pelawak Legendaris dari Srimulat

Selasa, 05 Mei 2020 | 10:09
Rangga Gani Satrio/Grid.ID

Didi Kempot saat ditemui Grid.ID di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Selatan pada Kamis (12/12/2019).

Fotokita.net -Pria bernama lengkap Dionisius Prasetyo ini lahir di Surakarta, 21 Desember 1966. Ia merupakan anak dari seorang seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel, atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.

Keluarganya memiliki darah seni yang kental. Kakaknya, Mamiek Prakoso, merupakan seorang pelawak senior Srimulat.

Adapun nama panggung Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawanya hijrah ke Jakarta.

Lagu-lagu Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan patah hati. Oleh karena itu, Didi Kempot kerap dijuluki oleh para penggemarnya dengan nama The Godfather of Broken Heart, Bapak Loro Ati Nasional, dan Bapak Patah Hati Indonesia.

Baca Juga: Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit, Apakah Masalah Kesehatan Ini Jadi Penyebab Kematian Mendadak The Godfather of Broken Heart Itu?

Legenda campur sari asal Solo, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.30 pagi. Ia tutup usia pada umur 53 tahun.

Kabar ini disampaikan oleh Lili, kerabat dekat Didi Kemptr dalam wawancara di KompasTV. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi para pencinta karya-karyanya yang menjangkau kalangan luas.

Youtube.com/KOMPASTV
Youtube.com/KOMPASTV

Penampilan Arda, bocah cilik penyandang disabilitas saat menyanyikan lagu berjudul

Lagu-lagunya pun sangat populer di berbagai kalangan, termasuk anak muda dari berbagai daerah.

Para penggemar musik campur sari Didi Kempot kerap menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".

Didi Kempot telah memulai kariernya sebagai musisi jalanan pada tahun 1984 hingga tahun 1986 di Kota Solo.

Baca Juga: Didi Kempot Pergi untuk Selamanya dengan Tiba-tiba, Hasil Terawang Dua Paranormal Kondang Ini Kembali Terbukti? Ada Banyak Artis Meninggal Dunia Mendadak di Tahun Ini

Selanjutnya, ia mengadu nasib ke Jakarta dari tahun 1987 hingga tahun 1989 setelah menciptakan beberapa lagu.

Di Jakarta, ia sempat menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Didi Kempot berhasil menarik perhatian label Musica Studio's.

Pada tahun 1989, ia pun meluncurkan album pertamanya. Lagu Cidro menjadi salah satu andalan.

Instagram.com/lambe_turah
Instagram.com/lambe_turah

Istri Didi Kempot, Yan Vellia

Sejak tahun 1993, Didi Kempot mulai tampil di luar negeri, yaitu dimulai dari Suriname, Amerika Selatan, kemudian Eropa.

Ia sempat menggarap dan merekam lagu berjudul Layang Kangen di Rotterdam, Belanda pada tahun 1996.

Setelah itu, pada tahun 1999, Didi Kempot mengeluarkan salah satu lagunya yang paling legendaris hingga kini, yaitu Stasiun Balapan.

Baca Juga: Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit, Apakah Masalah Kesehatan Ini Jadi Penyebab Kematian Mendadak The Godfather of Broken Heart Itu?

Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengeluarkan lagu Kalung Emas pada 2013 lalu. Kemudian, ia mengeluarkan lagu berjudul Suket Teki yang pada tahun 2016, yang memperoleh apresiasi sangat tinggi dari warga Indonesia.

Hingga kini, Didi Kempot telah menulis sekitar 700 lagu, baik yang dipublikasi maupun tidak.

Lagu-lagu tersebut kebanyakan menggunakan Bahasa Jawa dan bertemakan patah hati.

Menurut Didi, pemilihan tema tersebut sengaja dilakukan karena akan terasa dekat dengan pendengar yang pasti pernah mengalami apa yang ia tuliskan.

Setidaknya, ada 23 album yang pernah ia keluarkan, termasuk lagu-lagu andalan di dalamnya seperti Sewu Kutha, Stasiun Balapan, Cidro, Tanpa Sliramu, Eling Kowe, hingga Suket Teki.

Baca Juga: Meninggal Dunia Mendadak, Didi Kempot Belum Sempat Penuhi Permintaan Jokowi yang Satu Ini: Itu Permintaan Beliau

Atas karya-karyanya ini, Didi Kempot telah memperoleh banyak penghargaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Penyanyi Terbaik, Anugerah Musik Indonesia 2001
  • Lagu Dangdut Etnik Terbaik, Anugerah Dangdut TPI, 2002
  • Karya Produksi Tradisional Terbaik, Anugerah Musik Indonesia, 2003
  • Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik, Anugerah Musik Indonesia, 2010
  • Solo, Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah, Anugerah Musik Award, 2013
  • Penghargaan Khusus Maestro Campursari, Indonesian Dangdut Award, 2019
Selain itu, ia juga telah berkali-kali dinominasikan dalam berbagai ajang penghargaan.

Pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso, meninggal dunia di Rumah Sakit Brayat Minulya, Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/8/2014) sekitar pukul 15.00 WIB. Mamiek mengembuskan napas terakhir di usia 53 tahun.Menurut informasi pihak Rumah Sakit kepada Kompas.com, pelawak asal Solo tersebut telah dirawat di rumah sakit sejak 1 Agustus 2014 karena sakit.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Begini Kesaksian Dokter Sewaktu King of Broken Heart Itu Tiba di Rumah Sakit

Mohamad Takdir

Pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso, Meninggal Dunia

Belum diketahui di mana jenazah pria berjuluk "burung kepodang" itu akan disemayamkan sebelum dimakamkan.Ucapan belasungkawa mengalir dari sejumlah selebritis. Salah satunya dari vokalis band Naif, David Bayu Danangjaya."Selamat jalan istirahat dgn damai Mamiek Prakoso (pelawak) semoga diterima di sisi Nya," kicau David lewat akun Twitter, @davidbayu.

Ucapan duka cita juga datang dari penyanyi mendiang Glenn Fredly pada waktu itu."Berduka untuk pelawak Srimulat Mamiek Prakoso yang meninggal dunia hari ini...Trimakasih kasih mas Mamiek.. #SrimulatLegenda," kicau Glenn dalam akun Twitter, @GlennFredly.

Baca Juga: Sukses Gelar Konser Amal Miliaran Rupiah untuk Donasi Covid-19, Didi Kempot Meninggal Dunia Pagi Ini Sekadar informasi, Mamiek Prakoso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 6 April 1961. Dia adalah pelawak Indonesia yang mengawali kariernya di grup lawak Srimulat. Ia juga adalah kakak kandung dari penyanyi campursari yaitu Didi Kempot.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya