Fotokita.net -Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?
Itulah pertanyaan kedua yang muncul dalamprogram Belajar dari Rumah di TVRI untuk SMP Kelas 7 8 9 membahas salah satu pakaian asli Nusantara, yaitu Kain Batik pada Senin 4 Mei 2020. Program ini tayang pada pukul 09.30 - 10.00 WIB.
Pada kesempatan kali ini kita akan membagikan soal dan jawaban Belajar dari Rumah di TVRI Senin 4 Mei 2020 untuk SMP kelas 7 8 9 lengkap dengan cara dan penjelasannya.
Dalam materi Program Belajar dari Rumah di TVRI kembali lagi menjumpai siswa-siswi SMP Kelas 7 8 9 yang pada Senin 4 Mei 2020 mengajukan tiga soal.
Kurang lebih 10 menit sebelum program belajar dari rumah TVRI ditayangkan, orang tua diharapkan untuk mengajak putra-putrinya duduk bersama dengan santai.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) bekerja sama denganKementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menayangkan program Belajar dari Rumah untuk memfasilitasi siswa/siswi segala tingkatan, yang tengah menjalani pembatasan aktivitas sosial akibat pandemi Covid-19.
Tayangan ini diberi nama Program Belajar dari Rumah. Programyang ditayangkan TVRI Nasional ini merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan kini dihadirkan melalui Program Belajar dari Rumah.
Kebijakan siaran belajar dari rumah yang ditayangkan di stasiun TVRI Nasional telah diterapkan sejak Senin, 13 April 2020 dan akan berlangsung hingga 3 bulan mendatang pada jadwal yang telah ditentukan.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) melalui TVRI meluncurkan program " Belajar dari Rumah" sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
"Program ini direncanakan akan dimulai pada Senin, 13 April 2020 dan akan berjalan selama tiga bulan hingga Juli 2020," jelas Mendikbud Nadiem Makarim pada telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).
Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid menjelaskan program Belajar dari Rumah di Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Setiap hari dari Senin hingga Jumat ada siaran pembelajaran untuk seluruh jenjang dari PAUD sampai SMA/SMK dan program untuk orang tua (parenting).
"Tiap jenjang ada waktu setengah jam. Materi siaran berasal dari berbagai sumber, seperti TV Edukasi yang diproduksi Kemdikbud maupun pihak di luar Kemdikbud," terangnya.
Materi belajar dari rumah TVRI kali ini akan membahas tentang salah satu pakaian asli Nusantara yaituKain Batikyang tayang pada pukul 09.30 – 10.00 WIB.
Jadi, sebelum acaranya berlangsung, kalian diharapkan sudah siap dengan buku dan alat tulis untuk mencatatnya, serta jangan lupa mandi dulu ya.
Tapi, bila kalian tidak sempat untuk menonton acara tersebut atau sinyal TVRI di rumah kalian jelek, kalian bisa melihat materi soalnya di artikel ini.
Pertanyaan dan soal materi belajar dari rumah TVRI kali ini akan membahas tentang salah satu pakaian asli Nusantara yaituKain Batik adalah
- Kini batik dapat kita jumpai di luar provinsi Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?
- Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?
- Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik kepada temanmu agar menjadi keterampilan yang diminati?
- Filosofi Batik di luar Pulau Jawa sangat berbeda dengan Batik yang berasal dari Jawa, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan struktur sosial dan wilayah, perbedaan tingkat kemakmuran, perbedaan sumber daya alam yang dimiliki di daerah tersebut, serta perbedaan sejarah asal usul daerah tersebut.
- Perbedaan falsafah atau makna dari batik Parang dan Truntum adalah :
Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari penikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.
Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.
Motif Batik Parangmemiliki kandungan makna yang tinggi. Bahasa simbol yang terkandung di dalamnya adalah sebuah pesan bahwa sebagai manusia hendaknya tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah untuk bergerak.
Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik Parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.
- Jika saya memiliki keahlian untuk membatik, saya akan membuka sanggar khusus untuk belajar batik, di mana semua orang bisa belajar gratis di sanggar tersebut.
Kita sampaikan pula bahwa dengan memiliki keahlian membatik, kita juga bisa membuka wirausaha untuk memproduksi dan menjual kain maupun baju batik sendiri.
Dan akhirnya mereka tertarik untuk belajar membatik karena ada nilai ekonomis di dalamnya.