Fotokita.net - Belajar dari Rumah untuk siswa-siswi SMA/SMK Sederajat kembali diteruskan pada Senin (27/04/2020) pukul 10.00 - 10.30 yang tayang di TVRI.
Pada hari keempat puasa Ramadhan 1441 H ini, topik Belajar dari Rumah adalah sampah plastik.
Seperti kita ketahui, ancaman sampah plastik yang belakangan mulai menimbulkan kekhawatiran tak luput dari perhatian dari Susi Pudjiastuti sewaktu menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2014 - 2019.
Apalagi, menurut Susi, Indonesia kini menempati urutan kedua setelah China sebagai negara penyumbang sampah laut terbesar di dunia.
Merujuk pada hal tersebut, Menteri Susi pun mengaku khawatis bahwa suatu saat jumlah sampah di lautan akan mengalahkan jumlah ikan.
Baca Juga: Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah SMP Sederajat Senin 27 April 2020: Pesona Masjid Agung Banten
"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya," kata Susi melalui telepon, Sabtu (20/7/2019).

:quality(100)/photo/2020/02/25/3796449071.jpg)
Contoh sampah plastik
Susi mengatakan, sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.
Maka, sudah saatnya masyarakat pesisir merubah pola untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.
"Saya saja sudah membiasakan tidak menggunakan minuman dalam botol plastik dan memilih menggunakan air dalam gelas seperlunya," ucap Susi.
Jika ada masyarakat kedapatan membuang sampah ke laut, Susi menegaskan bahwa pihaknya akan tidak segan-segan memberikan sanksi.
"Orangnya yang saya gantung di pelabuhan. Sebagai menteri, saya bertugas menjaga kedaulatan laut dari penjarah ikan," ungkapnya.
"Sekarang kapal ikan asing sudah tidak ada, malah kita yang merusak. Kalian sebenarnya sudah tahu, tapi masih pada degil."
Baca Juga: Jelang PSBB Surabaya Raya, Tri Rismaharini Malah Kedapatan Lakukan Hal Ini: Ayo, Jangan Ngegerombol!
Kampanyekan Larangan Plastik Sekali Pakai di Instansi Pemerintahan
Susi Pudjiastuti juga pernah mengampanyekan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di institusi pemerintah dalam rangkaian kegiatan pawai untuk menolak plastik sekali pakai di Taman Aspirasi Monas, Jakarta, Minggu (31/7/2019).
"Mari kita kampanyekan supaya seluruh institusi pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai," katanya, dikutip dari Antara.
Unggahan Fia diretweet oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti
Ia mengatakan, plastik sekali pakai seperti kantong kresek baru bisa hancur setelah 400 tahun.
"Itu berapa generasi?" katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ketika melakukan Pawai Anti Plastik di Jakarta, Minggu (21/7/2019).
Oleh karena itu, dia mengatakan, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus bersama-sama berusaha mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Nelayan menyandarkan perahunya di bibir pantai yang dipenuhi sampah plastik di Desa Dadap, Indramayu, Jawa Barat, Senin (26/11). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
"Mari tolak plastik sekali pakai," kata Susi.
"Ayo sama-sama kita cintai lautan. Kita jaga lingkungan kita," ia menambahkan.
Susi berharap warga memulai upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dari diri sendiri dan kemudian menularkan kebiasaan mereka kepada orang lain.
Nah, untuk pertanyaan program Belajar dari Rumah Senin 27 April 2020 untuk siswa-siswi SMA/SMK Sederajat adalah sebagai berikut
- Bagaimana cara plastik masuk ke dalam tubuh kita? Jelaskan!
- Bagaimana perilaku dirimu, keluargamu, dan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu terhadap penggunaan sampah plastik sekali pakai?
- Buatlah penelitian sesuai dengan topik yang kamu minati! Identifikasi masalahnya, susun kerangka pemikiran, rumuskan hipotesis, uji hipotesis, lakukan pembahasan, dan tarik kesimpulan dari penelitian ini.
- Mengapa sampah plastik tidak disarankan untuk dibakar?
- Plastik mikro yang berdiameter antara 5 milimeter hingga 100 nanometer dan bisa masuk ke dalam tubuh kita.
Infografik pembatasan pemakaian plastik.
Sedangkan dari non laut, plastik mikro dapat berasal dari ampela ayam, madu, bir, serta air minum dalam botol.
- Penggunaan plastik sekali pakai di keluarga dan masyarakat sekitar daerahku sudah lebih berkurang, karena kami lebih banyak menggunakan kantong yang bisa dipakai berulang kali.
ilustrasi kampanye anti penggunaan plastik sekali pakai
Sampah plastik dan organis pun juga dibedakan tempatnya, dan tidak dicampur menjadi satu.
Ada larangan untuk membakar sampah plastik di daerahku, yang boleh dibakar hanya sampah organik seperti daun dan kayu lapuk.
Infografik kota yang menerapkan pembatasan pemakaian kantong plastik.
- Buatlah penelitian sesuai minat masing-masing.
- Sampah plastik yang dibakar, kata dia, mengandung gas rumah kaca bahkan zat diosksin dan furan, yang oleh WHO sudah ditetapkan sebagai gas yang memicu kanker pada manusia.
Kedua zat dioksin dan furan sangat berbahaya bagi tubuh manusia, ketika kedua zat masuk dari hasil pembakaran mengakibatkan batuk-batuk, sesak nafas dan pusing, ketika keseringan mengihirup kedua sat ini maka akan terjadi kanker.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri Susi Khawatir Laut Indonesia Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikannya" dan "Menteri Susi Kampanyekan Larangan Plastik Sekali Pakai di Instansi Pemerintahan".