Pelan-pelan Terbongkar, Langkah China Ini Seperti Kuatkan Kesaksian Pembelot Korea Utara: Kim Jong Un Sengaja Tutupi Kasus Covid-19 Demi Wibawa Koleganya Itu

Minggu, 26 April 2020 | 03:36
republica.com

Saking Menyimpan Rahasianya, Air Kencing dan Kotoran Kim Jong Un Tak Boleh Jatuh ke Tangan Musuh

Fotokita.net - Dalam urusan penyebaran pandemi Covid-19 ke berbagai negara dunia, rupanya Korea Utara memegang rahasia China. Korea Utara adalah negara terisolasi yang mati-matian bilang bahwa mereka tak memiliki kasus Covid-19.

Pernyataan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un langsung mendapatkan bantahan keras dari warganya yang berhasil membelot. Kasus Covid-19 sebenarnya telah ada di negara semenanjung Korea yang mendapatkan embargo dari Amerika Serikat itu.

Kini, omongan sang pembelot sedikit banyak seperti mendekati kebenaran.

Baca Juga: Kabar Kesehatan Kim Jong Un Makin Tak Jelas, Warga Korea Utara Ini Blak-blakan Alasan Negara Terisolasi Itu Selalu Tutupi Kasus Covid-19: Ada Hubungannya dengan China?

Melansir Reuters, China telah kirimkan tim ke Korea Utara.

Dari tim tersebut ada ahli medis untuk memeriksa kesehatan Kim Jong-Un, presiden Korea Utara.

Hal ini diiyakan oleh tiga orang yang familier dengan situasi tersebut.

Perjalanan dokter China dan pihak berwenang mereka datang di tengah laporan spekulasi mengenai kesehatan dari pemimpin Korea Utara.

Namun belum diketahui kondisi kesehatan diktator tersebut.

Delegasi dipimpin oleh anggota senior Hubungan Internasional Partai Komunis China (CCP) tinggalkan Beijing menuju Korea Utara pada Kamis.

Departemen tersebut merupakan bagian penting di pemerintahan China yang mengurusi hubungan dengan Korea Utara.

Sumber menolak untuk diidentifikasi terkait sensitifitas masalah ini.

Baca Juga: Punya Istri yang Tetap Tampil Menawan di Usia Jelang Senja, Orang Dekat Jokowi Ini Tiba-tiba Kesal dengan Candaan Hotman Paris: Istri Saya Bisa Marah Nih!

nknews.org

Parade militer Korut walaupun negaranya dihantam Corona dan Kim Jong-Un dikabarkan sakit

Departemen Perhubungan China sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini.

Dilaporkan oleh Daily NK jika Kim Jong-Un telah sembuh setelah melalui operasi jantung pada 12 April silam.

Pemerintah Korea Selatan dan China melalui Departemen Perhubungan meragukan laporan berikutnya yang menyatakan Kim sedang dalam bahaya setelah operasi tersebut.

Korea Selatan sendiri mengatakan mereka tidak mendeteksi hal aneh di Korea Utara.

Baca Juga: Sehabis Dengarkan Keterangan Saksi Mata, Ternyata Pak Camat Ini Malah Memuji Tindakan Ketua RT yang Terlibat Adu Mulut dengan Warga Soal Bansos Covid-19. Begini Penjelasannya

Pada Kamis, Presiden Amerika Donald Trump juga menampik laporan jika Kim Jong-Un 'sakit berat'.

"Menurutku laporan itu salah," ujar Trump kepada reporter, tetapi ia menolak mengatakan jika ia berkontak dengan pihak Korea Utara.

Pada Jumat, Korea Selatan mengatakan kepada Reuters dari intelijen mereka jika Kim hidup sehat dan akan menunjukkan diri segera.

Orang tersebut tidak memberi komentar apapun terkait kondisi Kim ataupun keterlibatan China.

Baca Juga: Girang Terpilih Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi, Anak Milenial Ini Bikin Heboh Gara-gara Tulisan Ini di Akun LinkedIn: Gaji Rp 51 Juta dan Nggak Perlu Ngantor Tak Cukup?

Pihak berwenang intelijen Amerika mengatakan jika Kim dikenal memiliki masalah kesehatan.

Namun mereka tidak memiliki alasan mengatakan apakah ia benar-benar sakit atau tidak mampu muncul ke publik lagi.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika tidak berkomentar.

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo saat ditanyai mengenai kesehatan Kim di Fox News mengatakan, "Aku tidak memiliki apapun yang aku bisa bagikan, tetapi penduduk Amerika harus tahu kita menonton ini dengan tajam."

Korea Utara merupakan salah satu negara paling terisolasi dan paling rahasia, demikian juga dengan kesehatan pemimpin negara tersebut.

Belum ada media internasional yang mampu mengkonfirmasi mengenai keberadaan Kim Jong-Un ataupun kondisinya.

Baca Juga: Kiprahnya Tak Terlalu Terdengar di Tengah Pandemi Covid-19, Tiba-tiba Menhan Prabowo Subianto Bikin Gebrakan yang Buat Orang Terperangah: Ada Apa?

Terakhir ia dilihat adalah pada 11 April.

Ia melewatkan acara peringatan ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung pada 15 April.

Sebelumnya pernah ada saat Kim Jong-Un menghilang dari liputan media Korea Utara.

Pada 2014, ia menghilang lebih dari sebulan dan TV pemerintah Korea Utara kemudian melihatkan dia berjalan dengan pincang.

Baca Juga: Bukan Cuma Kesayangan Mendiang Ashraf Sinclair yang Sedih Ditinggal Pergi Sang Majikan, Foto Kucing Tak Mau Pergi dari Atas Nisan Pemiliknya Ini Jadi Viral: Bukti Kesetiaan Si Hewan Berkumis

Spekulasi kesehatannya telah ditambah dengan kebiasaan merokoknya, kelebihan berat badan sejak memimpin Korea Utara dan sejarah panjang masalah kesehatan jantung di keluarganya.

Saat Kim Jong-Il, ayah Kim Jong-Un mengalami stroke di tahun 2008, media Korea Selatan meliput jika saat itu pengobatannya melibatkan dokter China dan dokter Perancis.

Tahun lalu, Xi Jinping presiden China membuat kunjungan pertamanya dalam 14 tahun oleh presiden China ke Korea Utara.

Kunjungan itu dilakukan untuk tunjukkan dukungan Beijing untuk dukungan ekonomi dan diplomasi,

Baca Juga: Dicecar Najwa Shihab Soal Arti Istilah Pulang Kampung dan Mudik, Jokowi Dapat Angin Segar dari Pengacara Kondang Ini yang Balas Sindir Sang Presenter: Tergelincir Nie Ye

China adalah sekutu utama Korea Utara dan jalur kehidupan ekonomi bagi negara yang dilanda sanksi PBB tersebut.

Mereka juga memiliki ketertarikan yang besar terhadap stabilitas negara yang dengannya negara itu memiliki perbatasan yang panjang dan keropos.

Kim adalah pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah ayahnya Kim Jong Il meninggal pada 2011 karena serangan jantung.

Dia telah mengunjungi China empat kali sejak 2018.

Baca Juga: Anak Semata Wayangnya Mulai Bisa Terima Keadaan, Tapi Penyanyi Cantik Ini Malah Kembali Sampaikan Berita Duka: Aku Tahu Kamu Sudah Berjuang...

Trump mengadakan KTT yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kim pada 2018 dan 2019 sebagai bagian dari upaya untuk membujuknya agar melepaskan persenjataan nuklir Korea Utara.

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (12/4/2020),Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, meminta jajaran pejabat negara untuk lebih tegas menanganipandemi virus corona.

Beberapa cara sudah dilakukan Korea Utara demi menghentikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Sumber Internal Amerika Bocorkan Kabar Kim Jong Un Kritis Sehabis Operasi, Donald Trump Malah Buru-buru Membantahnya: Itu Laporan Palsu!

independent.co.uk via Tribunnewswiki
independent.co.uk via Tribunnewswiki

Kim Jong Un

Misalnyalangsung menutup perbatasannya begitu tahu negara tetangga, China, mengalami wabah itu pada Januari.

Sertalangsung menerapkan serangkaian kebijakan untuk menanggulangi virus corona, termasuk mengarantina para diplomat negara lain.

TercatatPyongyang maupun media pemerintah bersikeras mereka tidak mendapatkan satu pun kasus Covid-19.

Baca Juga: Kiprahnya Tak Terlalu Terdengar di Tengah Pandemi Covid-19, Tiba-tiba Menhan Prabowo Subianto Bikin Gebrakan yang Buat Orang Terperangah: Ada Apa?

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan tengah menjalani pemulihan di sebuah vila di kawasan Hayngsan County.

Operasinya sendiri telah berlangsung pada 12 April lalu. Daily NK mengulas kondisi Kim Jong Un yang perokok berat, memiliki obesitas dan kelelahan menjadi faktor kenapa Kim menjalani operasi jantung.

Bahkan, sebuah laporan sumber dari Amerika Serikat (AS) menyatakan kalau Kim Jong Un berada dalam kondisi kritis pasca operasi.

Pada 15 April Korea Utara merayakan ulang tahun sang pendiri sekaligus kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung.

Namun, Kim Jong Un tidak tampak di sana. Diketahui dari Daily NK, sebuah media pembelot Korea Utara, Kim Jong Un sedang menjalani operasi kardiovaskular.

Baca Juga: Bermodalkan Lensa Tele Panjang, Fotografer Prancis Ini Sukses Dapatkan Foto-foto Terlarang di Korea Utara: Hasil Sembunyi-sembunyi dari Kim Jong Un

Pemimpin otoriter Kim Jong Un dikabarkan tengah menjalani pemulihan di sebuah vila di kawasan Hayngsan County.

Operasinya sendiri telah berlangsung pada 12 April lalu. Daily NK mengulas kondisi Kim Jong Un yang perokok berat, memiliki obesitas dan kelelahan menjadi faktor kenapa Kim menjalani operasi jantung.

Bahkan, sebuah laporan sumber dari Amerika Serikat (AS) menyatakan kalau Kim Jong Un berada dalam kondisi kritis pasca operasi.

Baca Juga: Kerap Diremehkan Lantaran Disebut Operasikan Armada Tua, Siapa Sangka Alat Perang TNI AL Ini Sukses Bikin Militer Australia Tunggang Langgang

Sementara dilansir dari AFP pada Selasa (21/4/2020), juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan memberi tanggapan bahwa mereka tidak bisa mengonfirmasi atau pun membantah kabar tersebut.

"Kami tidak punya apa pun untuk dikomentari, dan sejauh ini, belum ada pergerakan baru yang terdeteksi," ungkap juru bicara pemerintah Korea Selatan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Kim diketahui telah berjumpa dalam dua konferensi tingkat tinggi.

Bermula pada Juni 2018 di Singapura, yang juga merupakan perjumpaan pertama keduanya.

Konferensi tingkat tinggi kala itu berfokus pada keamanan dan isu denuklirisasi. Namun, perbincangan antara kedua pemimpin itu gagal di Hanoi, Vietnam pada 2019.

Baca Juga: Dikabarkan Pernah Lempar Ajudannya Sendiri ke Kolam Piranha, Rupanya Kim Jong Un Selalu Pamer Deretan Gigi Bersih Nan Rapi Saat Berada di Depan Kamera

Instagram/ @kimjongun_juche

Usai Jalani Operasi Kardiovaskular, Kim Jong Un Dikabarkan Kritis

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un agar lekas sembuh pada Selasa (21/4/2020).

Namun, Trump enggan berkomentar terkait kondisi kesehatan yang dialami oleh Kim Jong Un setelah pemimpin otoriter itu dikabarkan kritis.

"Saya harap dia segera sembuh," ungkap Trump kepada reporter Gedung Putih seraya membahas hubungan baik yang selama ini dia jalin dengan pemimpin Korea Utara itu.

Baca Juga: Enggak Kapok Mata Kena Infeksi dan Lahap Daging Kelelawar, Bule Norwegia Ini Ketagihan Tinggal Bersama Suku Pedalaman di Pulau Terpencil Indonesia

"Saya hanya berharap dia baik-baik saja," imbuh Trump dengan menekankan dia mungkin akan mencari tahu langsung kondisi Kim.

Dilansir dari media Perancis AFP, Trump juga menambahkan, "Jika dia dalam kondisi seperti yang dilaporkan, (dia) berada dalam kondisi yang sangat serius."

Namun, Trump menolak dirinya dikatakan mengetahui informasi kesehatan Kim secara langsung. Dia mengatakan hanya tahu melalui laporan berita."Saya pun tidak mengerti apakah berita itu benar," ungkap Trump.

Mysteriousfacts.com
Mysteriousfacts.com

Korea Utara Bakal Ditutup Jika Nyawa Kim Jong Un Melayang Akibat Penyakitnya

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, beberapa waktu belakangan ini menjadi sorotan karena dikabarkan kritis seusai menjalani operasi kardiovaskular.

Kondisi kesehatan Kim menjadi perhatian sejak absen dari perayaan ulang tahun mendiang kakeknya sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pada 15 April lalu.

Sebuah sumber internal dari Amerika Serikat (AS) melaporkan kepada CNN pada Senin (20/4/2020) bahwa kondisi kesehatan Kim yang dilaporkan kredibel.

Baca Juga: Ilmuwannya Peringatkan Ada Virus Corona Jenis Baru yang Jauh Lebih Mematikan, China Lockdown 10 Juta Warga Kota Ini: Covid-19 Belum Benar-benar Pergi?

Namun, sumber itu tidak mengetahui seberapa parah kondisi pemimpin otoriter itu. Berdasarkan laporan tersebut, Kim dikabarkan menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.

Dia harus menjalani prosedur itu karena obesitas, merokok, dan bekerja secara berlebihan.

Para pakar bahkan sudah memprediksi siapa pengganti Kim Jong Un jika pemimpin itu meninggal dunia.

Sejauh ini, Kim dikabarkan tengah menjalani perawatan di sebuah vila di kawasan Hyangsan County.

Presiden AS Donald Trump mendoakan Kim Jong Un agar pemimpin itu baik-baik saja pada Selasa (21/4/2020).

Akan tetapi, Trump tidak mau berkomentar tentang kondisi Kim Jong Un yang dikabarkan kritis. Dia hanya mengatakan, "Saya harap dia baik-baik saja."

Sementara itu, bertolak belakang dengan laporan dari CNN, sebuah sumber dari Pemerintah Korea Selatan mengatakan kepada JoongAng Ilbo bahwa kondisi Kim Jong Un baik-baik saja.

Sumber itu mengatakan, "Saya tahu pemimpin Kim sedang berada di sebuah vila di Provinsi Kangwon dan telah melakukan kunjungan rahasia di lokasi terdekat."

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Belum Lagi Berhasil Diciptakan, Ilmuwan China Kembali Temukan Mutasi Virus Corona Jenis Baru: Jauh Lebih Mematikan dari Yang Ada Sekarang

Saluran media dari Pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency, bahkan menerbitkan teks ucapan balasan dari Kim Jong Un kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad yang mengucapkan harapan baik tentang perayaan ulang tahun mendiang kakek Kim, Kim Il Sung.

Media itu mengabarkan bahwa pada pesan balasannya, Kim menyatakan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Presiden Republik Arab Suriah karena mengirim pesan salam yang tulus.

Pesan dari Assad dianggap mencerminkan rasa hormat yang hangat kepada Presiden Kim Il Sung yang selalu hidup di dalam hati para rakyat Korea dan pemimpinnya.

Sementara itu, pada Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan terkait kondisi Kim Jong Un.

Baca Juga: Didesak Tak Lakukan Pelarangan Sejak Awal Wabah Covid-19, Jokowi dengan Tegas Jelaskan Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung: Wajar Mereka Lakukan Hal Itu

Trump mengatakan, laporan dari CNN yang mengabarkan kondisi Kim kritis adalah "membangun cerita dari dokumen lama".

"Saya pikir laporan itu tidak benar, saya tegaskan seperti itu." kata Trump. "Saya dengar mereka pakai dokumen-dokumen lama," kata Trump, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (24/4/2020).

Trump bahkan menyerang jaringan berita CNN dengan mengatakan bahwa laporan Kim kritis adalah laporan palsu.

Korea Utara mengklaim negaranya bebas dari Covid-19, faktanya beberapa waktu lalu terungkap ada seorang pembelot yang melarikan diri ternyata positif Covid-19.

Namun itu hanya sebagian kecil dari bukti tentang situasi Korea Utara saat ini.

Sebelumnya seorang dosen juga bocorkan bahwa Korea Utara memiliki kasus virus corona, namun detailnya dirahasikan oleh pemerintah sampai saat ini.

Selain kedua bocoran tersebut, lagi-lagi seorang pembelot juga ungkapkan hal yang sama mengenai situasi sebenarnya di Korea Utara.

Baca Juga: Sumber Internal Amerika Bocorkan Kabar Kim Jong Un Kritis Sehabis Operasi, Donald Trump Malah Buru-buru Membantahnya: Itu Laporan Palsu!

@DPRK_News
@DPRK_News

Kim Jong Un Terancam Nyawanya, Jika Mau Sedari Dulu Korea Selatan Sudah Bunuh Diktator Korut Itu dengan Senjata Mematikan Ini

Mengutip Daily Mirror pada Sabtu (25/4/2020), seorang pembelot bernama Kim Myong mengatakan klaim Korea Utara bebas virus corona adalah sebuah kebohongan absurd.

Korban virus corona di Korea Utara sebenarnya sangat tajam, sehingga melebihi imajinasi, ungkap seorang pembelot.

Kim Jong Un sangat ingin menjaga sosoknya dari pandangan rakyatnya.

Dia khawatir dan takut jika gelombang kejut akan mengguncang masyarakat, jika pemerintah berkata jujur serta mengetahui dampak nyata.

Baca Juga: Dapat Gaji Rp 51 Juta dan Tak Perlu Ngantor, Ternyata Staf Khusus Presiden Jokowi Ini Pernah Bikin Gaduh Gara-gara Menulis Begini: Setara dengan Menteri

Saat ini Pyongyang sedang membangun rumah sakit baru, sebagai bagian dari propaganda.

Negara itu menyangkal keberadaan virus corona, menyatakan tidak ada satupun masyarakat Korea Utara yang terinfeksi Covid-19.

Tetapi Myong mengatakan, "Kebohongan itu tidak masuk akal, negara itu memiliki jumlah kasus besar yang sangat mungkin melebihi perkiraan kita."

Dia menambahkan, "Pada bulan Maret, Kim Jong Un tiba-tiba meluncurkan sebuah proyek untuk membangun rumah sakit umum Pyongyang, dan muncul pada upacara peletakan batu pertama."

"Sejak itu, media Korea Utara meningkatkan propaganda, memuji kepemimpinannya dalam meningkatkan sistem kesehatan sosial," katanya.

"Namun, tidak ada yang percaya dengan propaganda itu lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Ilmuwannya Peringatkan Ada Virus Corona Jenis Baru yang Jauh Lebih Mematikan, China Lockdown 10 Juta Warga Kota Ini: Covid-19 Belum Benar-benar Pergi?

"Semua propaganda dan kebijakan yang dilakukan pemimpin ini secara paradoks adalah indikasi Kim Jong Un memiliki sesuatu yang disembunyikan, dan rasa takut akan kegelisahan," tambahnya.

Selain itu ada alasan diplomatik Korea Utara menyembunyikan informasi tentang virus corona.

China telah meluncurkan kampanye disinformasi untuk membantah asal virus corona.

"Jika Korea Utara transparan mempublikasikan jumlah korban virus corona, ini bisa berpotensi merusak kampanye disinformasi yang dilakukan China," katanya.

"Kedua negara itu berbagi perbatasan, sepanjang 880 mil dan pengakuan wabah Covid-19 besar-besaran di Korea Utara secara substansial akan memperkuat bukti virus itu berasal dari China," jelasnya.

"Kim Jong Un menyembunyikan datanya, untuk menghindari Xi Jinping untuk dipermalukan," tambahnya.

Baca Juga: Beri Kode Buat Sang Mantan Usai Skandal Video Panasnya Terlupakan, Akankah Cinta Lama Luna Maya Bersemi Kembali Setelah Ariel NOAH Lakukan Hal Ini?

Korea Utara yang semakin terisolasi dari panggung dunia membuat China satu-satunya sekutu yang memiliki hubungan erat sebagai negara komunis.

Bahkan, sepenuhnya ekonomi di Korea Utara sepenuhnya tergantung pada China.

Ini akan membuat Korea Utara dalam bahaya, penindasan hak asasi manusia, kurangnya transparansi dan kejamnya rezim Kim dapat menciptakan krisis kemanusiaan yang lebih buruk dari kelaparan tahun 1991.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya