Fotokita.net - Seperti yang diketahui, Mbak You belum lama ini meramalkan tiga pulau di Indonesia yang akan dilanda musibah pada akhir tahun 2019 hingga 2020.
Ramalan prediksi bencana alam itu dibagikan sang paranormal di akun Instagram pribadinya.
Prediksi bencana alam itu Mbak You unggah di laman Instagram @mbakyou17, pada Rabu (27/11/2019) lalu.
Paranormal Kejawen Mbak You kembali mengungkap ramalan terhadap bencana alam yang akan terjadi di Indonesia.
Kali ini, Mbak You membeberkan hari-hari yang disebutnya rawan terjadi bencana alam di akhir tahun 2019 ini.
Tak hanya bicara soal hari rawan bencana alam, Mbak You juga membeberkan daerah yang akan diguncang musibah.
Mbak You menyebutkan tiga pulau di Indonesia akan dilanda bencana alam pada akhir tahun 2019 hingga tahun 2020.
Bencana alam itu pun disebut akan memakan korban jiwa oleh sang paranormal.
Beberapa bencana alam yang disebut Mbak You antara lain gempa, banjir, angin, dan petir.
Kali ini, Mbak You kembali mengunggah ramalannya tentang hari yang rawan terjadi bencana alam.
Bahkan, paranormal itu pun mengunggah salah satu bentuk bencana alam yang terjadi di Indonesia belum lama ini.
Lantas apa saja hari rawan bencana yang diramalkan oleh Mbak You?
Dilansir dari laman Instagram @mbakyou17, beirkut ini 3 hari rawan bencana yang diungkapkan Mbak You.
Menurut penerawangan Mbak You, ada tiga hari yang rawan terjadi bencana alam gempa.
Hari itu antara lain, Selasa, Rabu, dan juga Sabtu.
"Selasa menjelang Rabu, Rabu menjelang Kamis, Sabtu menjelang Minggu, hari-hari rawan ada gempa-gempa besar. Walaupun ada gempa-gempa kecil di hari lain," ujar Mbak You.
Meski begitu, Mbak You menegaskan tiga hari itulah bencana alam besar akan terjadi di Indonesia.
"tapi hari Rabu menjelang Kamis, Sabtu menjelang Minggu rawan dengan gempa dan pergeseran tanah," imbuh Mbak You.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap wilayah lain yang akan mengalami bencana alam.
Hal ini tampak pada video kedua yang diunggah oleh Mbak You.
"Kalimantan cuma angin puting beliung yang lumayan merusak rumah warga, tapi di Pati, Jawa Tengah pesisir akan ada pergeseran yang lumayan mengganggu bangunan-bangunan yang sudah dibangun. Banyak bangunan yang retak," ucap Mbak You.
Sementara itu, di slide ketiga tampak bencana alam angin puting beliung yang terjadi di wilayah Indonesia.
Lewat kolom keterangan Mbak You mengungkap ramalannya yang sudah terjadi di Kota Pati.
"Semoga kita semua di jauhkan dari mara bahaya,amin.Di kota PATI sekitarnya kejadianya, pesisir pada tgl 3 DESEMBER 2019 ( kemarin ) angin puting beliung yang merobohkan bangunan dan adanya pergerakan.cek di media.#paranormalkejawen," tulis @mbakyou17.
Warga, pengunjung serta wisatawan diimbau tidak mendekati Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Mereka juga diminta tidak melakukan pendakian dan beraktivitas di zona perkiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari kawah utama.
Imbauan tersebut disampaikan menindaklanjuti peningkatan aktivitas Gunung Karangetang yang terus mengeluarkan guguran lava.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III (siaga)," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang Fredianto Anthon Richard Korompis dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/12/2019).
Selain itu, warga diminta menjauhi area perluasan sektoral dari dua kawah ke arah barat laut utara sejauh 4 kilometer, dan dari kawah utama sejauh 3 kilometer ke barat.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai berhulu dari Puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan. Sebab lahar hujan dan banjir bandang yang mengalir hingga ke pantai berpotensi menjadi ancaman.
Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan Gunung api Karangetang, sinar api tampak di atas puncak kawah setinggi 25 meter. Guguran lava dari puncak kawah utama mengarah ke Sungai Nanitu, Sense dan Pangi.
"Jarak luncuran mencapai 1.000 sampai 1.500 meter. Aktivitas itu terjadi pada Sabtu (14/12/2019) pukul 18.00-24.00 Wita," katanya.
Adapun kawah utama mengeluarkan asap bertekanan sedang. Asap teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter. Tidak menutup kemungkinan, peningkatan aktivitas menimbulkan hujan abu.
Mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu, warga diminta menyiapkan masker penutup hidung. (Grid.ID/Kompas.com)