Kena Skak Presenter Kondang di Depan Kamera, Politikus Kontroversial Ini Masih Juga Pede Bakal Segera Dapat Jabatan dari Jokowi: Jadi Penasihat Spiritual Atau Juru Bicara?

Kamis, 28 November 2019 | 08:45
Tribunnews

Ali Mochtar Ngabalin yang tidak lagi jadi staf khusus Jokowi.

Fotokita.net - Selain tujuh stafsus dari kalangan Milenial, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sudah menunjuk enam nama lain.

Tiga nama merupakan wajah lama, sementara tiga nama lainnya adalah nama baru.

Berbeda dengan para staf khusus milenial yang tak mendapat pembidangan, keenam stafsus ini sudah diberi tugas sesuai bidangnya masing-masing.

Baca Juga: Sibuk Naik Gunung dan Kemping Bareng Mapala Kampus, Dosen UGM Ini Bongkar Kelakuan Jokowi Sewaktu Jadi Mahasiswa Skripsinya

Berikut keenam stafsus dan bidangnya:

1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana: Stafsus Bidang Politik dan Pemerintahan

2 Sukardi Rinakit: Staf Khusus Bidang Politik dan Pers

3 Arif Budimanta: Staf Khusus Bidang Ekonomi

4 Diaz Hendropriyono: Staf Khusus Bidang Sosial

5 Dini Shanti Purwono: Staf Khusus Bidang Hukum

6 Fadjroel Rachman: Staf Khusus Bidang Komunikasi/Jubir Presiden

Menda Clara/Grid.ID
Menda Clara/Grid.ID

Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan pesan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk keluarga korban

Tak Ada Nama Ali Ngabalin dalam Daftar Staf Khusus Presiden

Dari nama-nama staf khusus presiden yang diumumkan kemarin tak ada nama Ali Mochtar Ngabalin.

Sebelumnya dia disebut-sebut akan masuk jajaran staf khusus Jokowi.

Terlebih dia kerap dipercaya berbicara ke publik atas nama Istana Kepresidenan RI.

Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin menjabat sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP).

Sebelum masuk istana, Ali Mochtar Ngabalin adalah sosok yang kerap mengkritisi pemerintahan Joko Widodo.

Baca Juga: Jokowi dan Gibran Rakabuming Pilih Nama Anak dari Bahasa Jawa, Wishnutama Sematkan Nama yang Islami untuk Putrinya yang Baru Lahir. Apa Artinya?

Contohnya, saat Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi hanya pencitraan terkait penolakan pembelian mobil Mercy pada tahun 2014.

Politikus yang lahir pada 25 Desember 1968 itu bekerja di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Tugasnya mengkomunikasikan segala pencapaian pemerintah.

Adapun alasan Ali Mochtar Ngabalin bersedia masuk dalam jajaran pemerintaan karena ingin menjadi penyambung antara pemerintah dan ulama.

Lagi pula, ia menyebut tak ada yang abadi dalam politik.

"Ya, politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman-teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya," katanya beberapa waktu lalu.

Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta doa agar dia bisa kembali dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjabat pada pemerintahan.

"Bantu doanya ya. Terakhir saya sebagai tenaga ahli utama kantor staf presiden. Dimana saja bapak presiden tempatkan saya pasti, saya siap untuk menjaga ruang publik dari fitnah dan ujaran kebencian," kata Ngabalin.

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini menyatakan kesiapannya untuk membantu kembali pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024. Sebab, ia mengetahui Jokowi merupakan pemimpin yang tulus.

"Setiap saat saya siap untuk dan atas nama pemerintah, istana dan kehormatan bapak Presiden Joko Widodo beliau orang ikhlas dan tulus untuk negara dan rakyatnya," ucap dia.

Baca Juga: Karyanya Torehkan Rekor Dunia Hingga Namanya Disebut Jokowi Di mana-mana, Alumni ITB Itu Terima Bonus Ratusan Juta Rupiah dari 2 Menteri Ini. Siapakah Dia?

Ngabalin yang terkenal aktif bersuara ini mengaku miris jika melihat pejabat publik pelit dalam memberikan keterangan kepada para wartawan. Ia menilai hal itu seharusnya tidak terjadi, karena selama ini, ia selalu bersuara mewakili istana kepresidenan.

"Kasihan juga kenapa banyak pejabat publik yang tidak memberi keterang pada awak media. Padahal publik Indonesia harus ter-update," tuturnya.

Saat ini, kata Ngabalin belum ada informasi apakah ia kembali mendapat posisi di pemerintahan atau tidak. Tapi, ia akan tetap bersuara jika ada narasi yang tidak benar menyangkut pemerintah.

"Saya belum ada atribusi tetapi kerap akan ngomong dan back up kalau-kalau ada narasi dan diksi yang menyudutkan presiden dan istana bahkan pemerintah," kata dia.

Ali masih optimistis ke depan akan ada posisi terbaik bagi dirinya. "Doa-doa terbaik selalu datang tepat pada waktunya. Saya tidak pernah ragu dengan kehidupan," ujarnya.

Terpilihnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi petinggi BUMN menuai banyak protes dari berbagai pihak.

Bahkan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyindir Presiden RI Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir yang terkesan terburu-buru menyatakan kemungkinan posisi Ahok di BUMN.

Marwan mengatakan Ahok masih harus melalui tes dan seleksi, jadi masih terlalu dini untuk menyatakan kemungkinan posisi Ahok tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Staf Khusus Presiden Ali Mochtar Ngabalin memberi pembelaan kepada Ahok.

Baca Juga: Politikus Ini Yakini Jabatan Komisaris Utama Cuma Sebagai Batu Loncatan, Menteri Jokowi yang Juga Profesor Hukum Itu Tegaskan Ahok Tak Bisa Duduk dalam Kabinet. Begini Alasannya

Melansir dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Kamis (21/11/2019), Ngabalin pertama mengatakan pesan yang ia sampaikan tidak hanya ditujukan untuk Marwan Batubara yang santer mengkritik Ahok.

Namun juga bagi seluruh masyarakat yang menyaksikan tayangan tersebut.

"Yang pertama yang saya harus bilang tidak hanya kepada Pak Marwan, tetapi siapa saja yang mendengar tvone pada kesempatan petang ini," kata Ngabalin.

Ngabalin kemudian mengutip sebuah ayat Al-Quran yang berisi tentang kebencian dan perlakuan tidak adil.

"Menurut ajaran agama, janganlah karena kebencianmu kepada seseorang, janganlah karena kebencianmu terhadap suatu kaum, kamu itu berlaku tidak adil," kutip Ngabalin dari sebuah ayat Al Quran.

Kristianto Erdianto/Kompas.com
Kristianto Erdianto/Kompas.com

Mantan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin

Hal tersebut yaitu terkait rasa benci yang berlebihan terhadap Ahok lalu semua tentang Ahok jadi negatif.

"Hati-hati, bangsa ini bangsa punya peradaban, bangsa ini punya moral yang tinggi," jelas Ngabalin.

"Kalau dari awal kita sudah punya negative thingking (pikiran buruk), kemudian memberikan penilaian yang tidak benar kepada seperti itu kepada seorang calon komisaris di BUMN seperti Pak Ahok," tambahnya.

Ngabalin menekankan agar jangan berprasangka buruk dulu terhadap Ahok, karena masih belum pasti posisi yang nantinya akan dipegang oleh Ahok.

"Ini kan kita juga belum tahu, bung, jangan begitu dong," kata Ngabalin.

"Ini kita belum tau dia mau diangkat sebagai apa, baru dipanggil sama Pak Erick," imbuhnya.

Baca Juga: Sosoknya Disorot Gara-gara Video Marah-marahnya Pada Seniman TIM Jadi Viral, Rupanya Pejabat DKI Ini Punya Sederet Gelar Mentereng yang Jadi Andalan Anies Baswedan. Begini Profilnya

Menanggapi pernyataan Ali Ngabalin tersebut, Presenter Karni Ilyas tampak melontarkan sindiran kepada Ali Ngabalin.

Dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (26/11/2019), Ali Ngabalin mulanya memberikan pujian kepada Ahok dan imbauan agar ia menjalankan tugas secara maksimal di Pertamina.

"Selamat datang Tuan Basuki Tjahaja Purnama," kata Ngabalin.

"Anda (Ahok) adalah manusia yang dipercaya oleh negara, oleh Presiden Republik Indonesia, oleh Menteri BUMN untuk mengawal jalannya usaha-usaha korporasi yang terbaik bagi Pertamina, dalam rangka menguntungkan bangsa dan negara," sambungnya.

Lantas, Ngabalin juga menyampaikan doa khusus untuk Ahok dalam menjalankan tugas di Pertamina.

Baca Juga: Ciputra Meninggal Dunia, Inilah Sosok Raja Properti yang Pernah Minta Karyawannya Lakukan Hal Ini Sewaktu Perusahaannya Nyaris Bangkrut Gara-gara Diterjang Krisis Moneter

Mendengar pernyataan Ngabalin yang begitu mendukung Ahok, Presenter Karni Ilyas pun berkelakar.

Karni Ilyas menyebut akan mengusulkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar kembali memberikan jabatan untuk Ali Ngabalin.

"Maka saya minta Pak Jokowi memperpanjang masa jabatan saudara," kata Karni Ilyas disambut gelak tawa dari penonton.

"Saya sudah bilang sama Presiden Jokowi kan, 'kalau lah nanti bapak berniat untuk menaruh saya menjadi salah satu menteri atau wakil menteri atau apa aja' saya bilang, 'abaikan saja pikiran bapak itu'," jawab Ngabalin.

Ngabalin pun mengaku selalu berada di samping Jokowi sudah merupakan kehormatan baginya.

"Cukup lah saya selalu hari-hari ada di samping bapak. Selesai," kata Ngabalin.

Penonton pun kembali dibuat tertawa mendengar pernyataan Ngabalin itu.

"Supaya tidak merusak niat saya dalam beribadah karena (Jokowi) ini orang baik pak, ini orang jujur, orang mau mengubah, memajukan bangsa Indonesia," sambungnya.

"Biarlah Bapak Ali Mochtar ada selalu di samping bapak, jabatan tidak terlalu penting," pungkas Ngabalin.

Baca Juga: Sebentar Lagi Bebas dari Jeruji Besi, Sosok Ini Sudah Tak Sabar Nantikan Kedatangan Ahmad Dhani dari Cipinang. Akankah Ada Kejutan Darinya?

Menanggapi hal itu, Karni Ilyas pun kembali bertanya.

"Sebagai penasehat spiritual atau juru bicara?" tanya Karni Ilyas.

Ngabalin mengaku hanya ingin meluruskan kabar bohong terkait pemerintah yang beredar di masyarakat.

"Ya yang mana saja, yang penting saya ada di ILC ini untuk menjaga semua berita bohong yang diarahkan pada pemerintah, saya hadir untuk meluruskan dengan baik, apapun kebenarannya," ujar Ngabalin.

"Luar biasa," sahut Karni Ilyas.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya