Tinggal Tunggu Waktu Penetapannya Sebagai Komisaris Utama, Inilah Para Tokoh yang Masih Pertanyakan Keputusan Penunjukan Ahok yang Tuai Pro Kontra Itu

Senin, 25 November 2019 | 09:11
Instagram Basukibtp

Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok.

Fotokita.net-Belakangan ini mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kabar menjadi petinggi Pertamina mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu dan PA 212.

Adanyapenolakan dari Serikat Pertamina terkait isu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ramai diperbincangkan akan menjadi petinggi Pertamina. Ternyata Ahok menanggapi santai soal penolakan itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Pertaminapada Senin (25/11/2019) saat dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Baca Juga: Gara-gara Perilaku Mantan Karyawannya Ini, Perangai Ahok Sebetulnya Sudah Berubah. Begini Cerita Si Anak Buah Sewaktu Kerja Buat Komisaris Utama Pertamina Itu

Berdasarkan Laporan Tahunan 2018 PT Pertamina (Persero), jajaran Dewan Komisaris, termasuk komisaris utama memiliki fungsi pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan perusahaan.

Secara terperinci pengawasan itu meliputi kebijakan pengelolaan perusahaan, pelaksanaan rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran, ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, peraturan perundangan yang berlaku, dan memberikan saran kepada Direksi.

Instagram @basukibtp

Ahok resmi jadi Komisaris Utama PT Pertamina

Selain itu, Dewan Komisaris juga bertugas memantau efektitivitas praktik Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan Perusahaan dan apabila dinilai perlu dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.

Isu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menduduki jabatan di PT Pertamina memang sudah diketahui jawabannya.

Baca Juga: Ayah Mantan Penyanyi Cilik Ini Unggah Foto Bareng Puput Nastiti Devi, Eh Warganet Malah Salfok Pada Penampilan Istri Ahok Itu"Hidupgueditolak melulu, kok, ha-ha-ha...," kata Ahok sebelum mengisi Workshop Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Hotel Grand Arkenso, Semarang, Rabu (20/11/2019) seperti dilansir detik.com.

Ia menjelaskan wajar ada penolakan sehingga, saat ditanya tanggapan soal penolakan, Ahok menjawab santai.

Kompas.com/Kristianto Purnomo
Kompas.com/Kristianto Purnomo

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

"Hidup ini tidak ada yang setuju 100 persen, Tuhan saja ada yangnentang,kok," lanjutnya.Namun Ahok dengan tegas mengatakan siap jika ternyata benar ditugasi sebagai petinggi Pertamina.

Baca Juga: Setelah 9 Bulan Menikah, Foto Pernikahan Ahok dan Puput Nastiti Devi Akhirnya Tersiar. Mengapa Keduanya Tampak Berbeda dalam Deretan Foto Itu?"Kalau ditunjuk dan diminta tugas, ya kita siap," tegasnya.

Kolase foto instragram puputnastitidevipnd
Kolase foto instragram puputnastitidevipnd

Ahok dan Puput tampak bahagia menunggu kelahiran bayi mereka

Untuk diketahui, kabar Ahok menjadi petinggi Pertamina mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu dan PA 212.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," lanjut dia.

Baca Juga: Tahu Ada Penolakan Soal Tawaran Jabatan di Pertamina, Ahok Malah Santai Skak Mat Penentangnya dengan Komentar Menohok Ini

Selain masuknya Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina.

"Juga ada Direktur Keuangan (Pertamina) yang baru, Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut PT Telkomsel," lanjut Erick.

Rencana penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi salah satu petinggi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) menuai pro dan kontra.

Ada yang menganggap Ahok tak pantas menjadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap bukan sosok yang bersih.

(@hanifdhakiri)
(@hanifdhakiri)

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjamu sarapan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri, Senin (18/11/2019).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina.

Ia menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Baca Juga: Seperti Tak Peduli Ayahnya Jadi Pejabat Pertamina Bergaji Rp 38 Miliar Setahun, Anak Ahok Ini Malah Sibuk Bikin Proyek Bareng Reza Rahadian

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Instagram/Soakti13

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP menerima pelukan dari warga Jakarta

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya. Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya.

Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo. Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Baca Juga: Lama Bungkam, Akhirnya Sosok Tukang Kritik Pemerintah Ini Buka Suara Tentang Gonjang Ganjing Penunjukan Ahok: Apa Hebatnya Dia di Pertamina?

Terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) memunculkan pro kontra.

Sejumlah politisi menduga terpilihnya Ahok diduga adanya hubungan khusus dengan istana, terlebih jejak rekam mantan Wakil Gubernur Jakarta ini mempunyai kedekatan khusus dengan Presiden Joko Widodo.

Dipertanyakan Fadli Zon

Salah satu yang menduga hal itu adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama bukan karena prestasi atau kemampuannya, melainkan karena faktor pertemanan dengan Jokowi.

Baca Juga: Sebentar Lagi Dikukuhkan Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Rupanya Ahok Sudah Siapkan Kejutan Lagi. Katanya, Ada Campur Tangan Tuhan

"Jadi saya kira mungkin itu refleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," kata Fadli.

Dijadikannya Ahok sebagai Komut Pertamina juga dapat memunculkan penolakan dari orang-orang yang tidak menyukai Ahok.

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujar Fadli.

Menurut dia, masih banyak orang lain yang lebih kompeten mengisi posisi Ahok tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," papar Fadli.

"Kan seharusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," lanjutnya.

Dipertanyakan Rizal Ramli

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli juga mengeluarkan pernyataannya atas terpilihnya Ahok sebagai Komut PT Pertamina.

Menurut dia, masuknya Ahok sebagai pejabat perusahaan BUMN hanya akan menambah masalah baru.

"Saya bingung Pak Jokowi cari masalah baru," kata Rizal.

Rizal menilai, pengangkatan Ahok ini hanya akan menambah kontroversi yang tidak perlu.

Ketidaksetujuan Rizal dikarenakan track record Ahok yang tidak mulus dalam kariernya.

Ia memberi saran, penunjukan bos BUMN dapat dari sektor swasta yang lebih kompeten dari Ahok.

Baca Juga: Pantas Saja Jokowi Restui Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Rupanya BPK Sudah Banyak Temukan Hal Janggal Ini Sejak Lama: Uang Negara Lenyap Tanpa Jejak?

Himbauan Keras Andre Rosiade

Menanggapi dijadikannya Ahok sebagai Komut PT Pertamina ini, anggota DPR RI bidang industri, investasi dan persaingan usaha Andre Rosiade mengingatkan Ahok untuk tidak petantang-petenteng.

Selain itu, Andre juga mengingatkan Ahok merubah gaya komunikasinya, untuk tidak berkata kasar dan kotor seperti saat memimpin Jakarta.

"Kita sudah ingatkan Menteri BUMN Erick Thohir, sebelum dilantik Pak Ahok dipanggil dulu."

"Diingatkan agar tidak petantang-petenteng dan mengubah gaya komunikasinya," kata Andre, Sabtu (23/11/2019).

Baca Juga: Usai Resmi Diumumkan Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok Juga Bersiap Dapatkan Kabar Gembira Satu Lagi. Sosok Ini Sudah Kasih Bocorannya

Kendati begitu, Andre mengakui kewenangan menunjuk komisaris dan direksi BUMN memang berada di tangan Menteri BUMN.

Andre menegaskan, jika Ahok tak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, pihaknya di Komisi VI DPR RI akan meminta ke Menteri BUMN Erick Thohir untuk dipecat.

"Kalau tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, kita rekomendasikan yang bersangkutan dipecat," tutur dia.

Ia menambahkan, banyak tugas yang harus dibenahi dan diawasi Ahok sebagai Komut PT Pertamina.

Baca Juga: Ayah Mantan Penyanyi Cilik Ini Unggah Foto Bareng Puput Nastiti Devi, Eh Warganet Malah Salfok Pada Penampilan Istri Ahok Itu

Ahok dituntut mengawasi kinerja Pertamina agar mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, salah satunya distribusi BBM yang di beberapa daerah terjadi kelangkaan dan menjadikan Pertamina tidak kalah dengan Shell dan Total.

Andre menyampaikan, pihaknya meragukan integritas Ahok, namun pihaknya menghormati keputusan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Para Tokoh Pertanyakan Pemilihan Ahok Jadi Komut Pertamina"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya