Sibuk Naik Gunung dan Kemping Bareng Mapala Kampus, Dosen UGM Ini Bongkar Kelakuan Jokowi Sewaktu Jadi Mahasiswa Skripsinya

Rabu, 20 November 2019 | 07:59
dok. akun resmi FB Joko Widodo

Jokowi muda berbisnis mebel

Fotokita.net-Kemunculan Joko Widodo di kancah politik nasional pada mulanya diyakini bisa mendobrak dinasti politik Indonesia. Tapi sekarang, satu per satu anggota keluarganya mulai berniat mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Baca Juga: Dapat Usulan Perubahan Waktu Pelantikan dari Relawan, Jokowi Tanggapinya dengan Begini Saja. Ada Apa Sebenarnya?

Gibran Rakabuming Raka, si anak sulung, mengaku hendak mencalonkan diri sebagai wali kota Solo— kursi yang pernah ditempati bapaknya.

Bukan hanya Gibran. Bobby Nasution, menantu Jokowi, sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Medan pada 13 September lalu.

instagram @dr_tompi
instagram @dr_tompi

Bikin Baper! Romantisnya Foto Hitam Putih Keluarga Jokowi Hasil Jepretan Tompi

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menilai fenomena ini sebagai awal kelahiran dinasti politik baru dari klan Jokowi.

"Secara moral menjadi sesuatu yang disayangkan oleh banyak kelompok. Karena ternyata kekuasaan itu menggoda, dan godaan itu sulit ditepis oleh lingkungan di sekitar Jokowi," kata Titi kepada wartawan Muhammad Irham yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Baca Juga: Rapat Kabinet Terakhir, Para Menteri Jokowi Ini Tertangkap Kamera Mencatat di Buku Kecil. Tapi, Ada Satu Menteri Pakai Gadget Keren...

Instagram/riaricis1795
Instagram/riaricis1795

Ria Ricis bersama Keluarga Jokowi

Jokowi bukan berasal dari keluarga politikus, bukan pula anak ketua partai berlambang banteng bermoncong Putih, Megawati Soekarnoputri. Tapi karier politiknya moncer sejak menjabat wali kota Solo selama dua periode (2005 dan 2010).

Setelah menjadi wali kota Solo, Jokowi meniti tangga politik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dengan mengalahkan petahana, Fauzi Bowo.

Sebagai pemimpin ibu kota, dia bertahan selama dua tahun karena anak dari pasangan Wijiatno Notomiarjo dan Sujiatmi mencoba peruntungan menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2014.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Kerusuhan Wamena Sebagai Konflik Etnis, Tapi Ribuan Warga Pendatang Korban Kekacauan Itu Alami Trauma Berat. Bagaimana Kondisi Mereka?

Gloria Samantha

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ketika meninjau genangan banjir di Grogol.

Menang pada pilpres 2014, Jokowi mempertahankan kursinya pada 2019. Sebanyak dua kali pula lawannya, mantan menantu Presiden Soeharto, Prabowo Subianto, kalah.

"Beliau memang terlihat polos, tapi beliau ini politisi yang ulung. Justru dengan gayanya itu (polos), dia adalah politisi ulung," kata Wakil Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Hurriyah kepada BBC News Indonesia.

Keulungan Jokowi, menurut Hurriyah, salah satunya diwujudkan dengan mempersiapkan regenerasi, walau dia sendiri dipersepsikan sebagai antitesa dari semua hal buruk di Orde Baru, termasuk dinasti politik.

Baca Juga: Dulu Dikenal Ramah dengan Warga, Mengapa Kini Presiden Jarang Berdialog dengan Mahasiswa? Inilah Alasan Mahasiswa Tolak Bertemu Jokowi

"Sebenarnya yang dilakukan Jokowi hanyalah mengikuti, meneruskan, tradisi yang sudah berjalan lama, sejak masa reformasi," kata Hurriyah.

Tradisi yang dimaksud Hurriyah telah dijalankan Susilo Bambang Yudhoyono yang melibatkan anak-anaknya dalam politik praktis.

Begitupun dengan Megawati Soekarnoputri. Putri semata wayang, Puan Maharani kini duduk sebagai ketua DPR.

Tribunnews.com

Jokowi Muda

Usia Kasmudjo memang sudah tidak lagi muda.

Namun pria yang kini berusia70 tahun ini masih ingat ketika menjadi dosen akademik sekaligus pembimbing skripsi Presiden Joko Widodo.

Di matanya, Joko Widodo merupakan mahasiswa yang sederhana dan disiplin.

"Saya kan dosen pembimbing akademik, jadi tahu lika-liku beliau (Joko Widodo) dalam belajar dan skripsi," ujar Kasmudjo saat ditemui oleh Kompas.com seusai acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (19/12/2017).

Baca Juga: Dianggap Pendobrak Politik Indonesia, Apa Alasan Anak dan Menantu Jokowi Tergoda Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah?

Kasmudjo menceritakan bahwa Joko Widodo merupakan mahasiswa yang termasuk di atas rata-rata.

Selain itu, Joko Widodo juga aktif di kegiatan Mapala Fakultas Kehutanan, Silvagama.

Instagram Mapala Silvagama

Jokowi Muda

"Termasuk mahasiswa yang di atasnya rata-rata dan beliau itu juga aktif di Silvagama. Jadi kelebihannya di situ, bukan semata-mata akademik saja," katanya.

Joko Widodo juga merupakan mahasiswa yang sederhana dan disiplin.

Baca Juga: Sama-sama Lahir di Hari Jumat, Inilah Kelebihan Terpendam dari Cucu Ketiga Jokowi dan Putri Mungil Wishnutama

Setiap kali janjian untuk bimbingan, selalu datang dan tidak pernah mengingkari.

"Ya dari dulu yang saya lihat, Beliau itu sederhana, lalu juga disiplin. Setiap janji bimbingan selalu datang," urainya.

Skripsi Joko Widodo saat itu membahas tentang mebel.

Penelitian skripsinya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.

Kompas.com
Kompas.com

Kasmudjo, dosen pembimbing skripsi Presiden Joko Widodo semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

"Skripsinya itu tentang mebel juga. Jadi ada senior saya, ada kegiatan mebel evaluasi, lalu mahasiswa-mahasiswa yang suka di bidang itu diajak. Waktu itu beliau skripsinya juga di Solo, bagaimana evaluasi kondisi mebel-mebel di sana," katanya.

Joko Widodo menyelesaikan skripsinya dalam waktu sekitar 6 bulan.

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang diperoleh Joko Widodo terbilang bagus.

Kendatisibuk dengan berbagai kegiatan, Jokowi bisa lulus tepat waktu.

Baca Juga: Punya Arti yang Unik dalam Islam, Wishnutama Pilih Nama Ini untuk Putrinya yang Telah Lahir. Begini Perbedaan Maknanya dengan Nama Cucu Ketiga Jokowi

Instagram Mapala Silvagama

Jokowi Muda

"Beliau lulus tepat waktu dan IP-nya memuaskan. Setelah lulus juga masih sering main dengan saya," pungkasnya.

Jokowi bertemu dengan dosen pembimbing skripsinya saat menghadiri acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM pada 2017 silam.

Pada kesempatan itu, Jokowi secara langsung mengucapkan terima kasih kepada dosennya yang telah membimbingnya hingga berhasil merengkuh gelar sarjana.(Wijaya Kusuma/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulDosen Pembimbing Skripsi Cerita Blak-blakan soal Jokowi saat Mahasiswa

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya