Malang Melintang di Dunia Hiburan, Lantas Kenapa Perempuan yang Selalu Bisa Mengocok Perut Itu Dikebumikan di TMP Kalibata?

Minggu, 10 November 2019 | 15:59
Tribunnews.com

Ratmi B-29 pelawak yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Fotokita.net -

Setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan. Dari anak sekolah sampai pegawai kantor, tanpa terkecuali, mereka memperingatinya dengan beragam cara.

Ditetapkannya 10 November sebagai hari pahlawan didasari Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Ditetapkannya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa alasan.

Tanggal 10 November 1945 merupakan pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda.

Baca Juga: Jadi Pemimpin Upacara Hari Pahlawan di TMP Kalibata, Presiden Jokowi Tak Ditemani Prabowo. Kemana Gerangan Sang Menteri Pertahanan?

Pada Minggu (10/9/2019) Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingati Hari Pahlawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan, Jokowi menyatakan, bangsa besar adalah yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

"Bangsa besar adalah bangsa yang mau menghargai, menghormati jasa-jasa pahlawannya," ucap Jokowi.

Saat memimpin upacara, Jokowi tak ditemani Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Twitter/@Prabowo

Mobil Toyota Alphard milik Prabowo Subianto digunakan saat Kunjungan Kerja di Mabes TNI

Dahnil Anzar Simanjuntak yang menjadi juru bicara pribadi Prabowo mengatakan, eks Danjen Kopassus itu mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Yogyakarta.

"Beliau (Prabowo) upacara di Yogyakarta," kata Dahnil melalui pesan singkatnya kepada awak media.

Dahnil menjelaskan, Prabowo memiliki beberapa agenda di Yogyakarta pada Hari Pahlawan ini. Salah satunya adalah peresmian patung Jenderal Soedirman.

"Peresmian Patung Jenderal Soedirman Yogyakarta di Ring Road Barat," tutur dia.

Tepat di hari pahlawan biasanya beberapa taman makam pahlawan (TMP) seperti TMP Kalibata biasanya dikunjungi oleh banyak pihak.

Baik keluarga maupun perwakilan pemerintah.

Ya, taman makam pahlawan memang diperuntukkan khusus sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi mereka yang dianggap berjasa bagi negara.

Baca Juga: Gagah Berani Menghalau Penjajah dari Bumi Pertiwi, Inilah Deretan Pahlawan Kita yang Tak Pernah Diketahui Keberadaan Makamnya Hingga Kini

Namun, tahukah Anda bahwa ada sosok "tak terduga" di TMP Kalibata.

Sebab, orang lebih banyak mengenalnya sebagai seorang pelawak, bukan seorang pahlawan.

Berikut ini kisahnya.

Ketika Ratmi B-29 meninggal dunia di Ujungpandang (sekarang Makassar), Sulawesi Selatan, pada 31 Desember 1977 dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, banyak orang yang agak heran.

Soalnya orang lebih mengenal Ratmi sebagai pelawak dan pemain film daripada sebagai seorang pejuang.

Mencari riwayat hidup Suratmi tidak mudah.

Di TMP Kalibata sendiri tidak ada berkasnya.

Bahan-bahan mengenai riwayat hidupnya lebih banyak didapat dari koran-koran.

Ratmi meninggal karena serangan jantung.

Ratmi B-29 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Menurut seorang rekan ia hendak naik pesawat menuju Surabaya untuk merayakan Tahun Baru di sana, tapi ia jatuh pingsang kurang lebih setengah meter dari tangga pesawat dalam pelukan suaminya.

Mobil yang datang untuk mengangkut Ratmi ternyata terlalu kecil sehingga perlu diganti dengan mobil yang lebih besar.

Ratmi pun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Pelawak, pemain film, penyanyi keroncong, dan pesinden ini adalah seniman lawak pertama yang dimakamkan di Kalibata.

Baca Juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Begini Kisah Heroik 2 Warga Papua Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Pengungsi dari Amukan Perusuh di Wamena

Sebuah mobil jenazah diselubungi kain bendera merah putih berhenti di halaman Kalibata.

Barisan seragam bergenderang dan tembakan salto mengiringi penguburan jenazahnya.

Lalu, kenapa Ratmi dimakamkan di makam “keramat” itu?

Ini semua berkat jasa Ratmi membela negara negara sehingga ia dianugerahi bintang gerilya, bintang kemerdekaan I dan II dan bintang gerakan operasi Militer I dan V.

Ia pernah menjadi sersan dua pada Laskar Wanita (Laswi) pimpinan Ny. Arudji Kartawinata sebagai anggota Batalyon D Brigade 16 “Citarum” Jawa Barat.

Ia juga pernah masuk pasukan Srikandi dan tahun 1945 ia ikut berjuang di daerah Banyumas, Jawa Tengah.

tribunnews.com

Ratmi B-29

Menikah tiga kali

Perempuan kelahiran Bandung 16 Januari 1932 ini terlebih dahulu dikenal sebagai seorang penyanyi lagu-lagu keroncong yang dirintisnya pada 1943.

Pada 1947, ia masuk perkumpulan wayang orang, dan mulai merambah ke dunia film pada 1961 sebagai seorang figuran.

Tak hanya itu, Ratmi B-29 juga masuk dunia lawak, bergabung dengan grup “Tiga Djenaka” hingga 1976—sebelum akhirnya membentuk grup lawaknya sendiri bertajuk Ratmi Cs.

Dari sinilah pamornya sebagai seorang pelawak melejit.

kompas.com
kompas.com

Ani Yudhoyono dan Ratmi B-29 sama-sama dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Ratmi menikah tiga kali.

Suami pertama bernama Idris, yang meninggal dunia.

Suami kedua Surnarno, yang kemudian bercerai.

Sekitar tahun 1973, ia bertemu dengan seorang pemuda yang 10 tahun lebih muda.

Beralis dan berkumis tebal bernama Didi Sugandhi.

Mereka bertemu dalam sebuah pengambilan film di Bandung.

Baca Juga: Layak Jadi Pahlawan Anti Korupsi, Bung Hatta Tak Pernah Miliki Sepatu Mewah yang Diidamkannya

Ceritanya, seorang sopir mengantar Ratmi yang mendadak sakit ke ayah si sopir.

Dasar jodoh, Ratmi yang katanya kemasukan roh jahat di Cibulan (ketika opname film Ayah, tiga hari sebelumnya) bisa sembuh.

Sopir tersebut tidak lain Didi Sugandhi, suami dan ayah dari 4 orang anak.

Baca Juga: Cinta Jadi Cerita Rahasia Sang Pencipta, Dari Kisah Nikahi Mantan Guru di Sekolahnya Hingga Lulusan S2 Tambatkan Hati Pada Sopir Truk Tangki

Didi kemudian bercerai dari isterinya yang pertama untuk kemudian menikah dengan Ratmi.

Tiga anak Didi dari isteri pertama diambil oleh Ratmi dan diasuh seperti anaknya sendiri.

Dan pangkuan Didilah Ratmi mengembuskan napas terakhirnya ketika hendak menuju rumah sakit di Ujungpandang. (Moh Habib Asyhad/Suar.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya