Fotokita.net -Presiden AS Donald Trump menyatakan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan malam pasukan khusus.
Dalam pernyataannya di televisi, dia menyebut pasukan AS membunuh "sebagian besar" pengikut Baghdadi di terowongan, dan membuatnya tersudut.
Trump menambahkan selain Baghdadi, tiga anaknya juga tewas dalam serangan pasukan khusus AS.
"Dia mengaktifkan rompi bom bunuh diri miliknya. Dia membunuh dirinya sendiri. Sekarat seperti anjing," terang Trump dikutip AFP Minggu (27/10/2019).
Adapun media AS sempat memberitakan dua istri Baghdadi juga terbunuh. Dia menjelaskan operasi itu ditempuh selama satu jam menggunakan helikopter yang diterbangkan dari sebuah pangkalan rahasia.
Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut-sebut sebagai orang paling dicari di seluruh dunia.
Pada bulan Oktober 2011, Amerika Serikat secara resmi menetapkan ia sebagai "teroris" dan menawarkan hadiah uang sebesar US$10 juta (Rp140 triliun) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematiannya.
Al-Baghdadi punya reputasi sebagai taktisi di medan perang yang sangat terorganisir dan bengis.
Ia dilahirkan di dekat Samarra, sebelah utara Baghdad, pada tahun 1971. Nama aslinya adalah Ibrahim Awad al-Badri.
Berbagai laporan menyebutkan ia menjadi imam di sebuah masjid di kota tersebut selama invasi yang dipimpin AS pada 2003.

:quality(100)/photo/2019/04/30/3927966063.jpg)
Baghdadi Muncul Kembali dalam Video Propaganda setelah 5 Tahun
Beberapa kalangan percaya bahwa ia sudah menjadi jihadis militan selama Saddam Hussein berkuasa. Yang lain menduga ia teradikalisasi selama empat tahun ditahan di Camp Bucca, fasilitas AS di Irak selatan tempat banyak komandan al-Qaida ditahan.
Ia muncul pada tahun 2010 sebagai pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu grup yang melebur dengan ISIS, dan menjadi terkenal dalam upaya merger dengan Front al-Nusra di Suriah.
ISIS merilis video seorang pria yang mengaku sebagai al-Baghdadi awal tahun ini. Sebelumnya, ia tidak pernah terlihat sejak 2014, ketika dari Mosul ia memproklamirkan pendirian "kekhalifahan" di wilayah Suriah dan Irak.
Jenazah Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, telah dibuang setelah pasukan Amerika Serikat melancarkan operasi penyerbuan di Suriah.
Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri.
Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley, mengemukakan hal tersebut seraya menambahkan bahwa tidak ada rencana berbagi tayangan saat dia tewas.
"Jenazah Baghdadi dibawa ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya melalui uji forensik DNA dan pembuangan jenazahnya sudah dilakukan dan rampung serta ditangani dengan layak," kata Jenderal Milley kepada wartawan.
Disebutkan Jenderal Milley, foto-foto dan sejumlah video operasi penyerbuan tersebut sedang melalui "proses deklasifikasi".
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan beberapa rekaman saat penyerbuan dilakukan mungkin akan dirilis ke publik. Rekaman itu, menurutnya, seperti "menonton film".
"Ya, kami mungkin mengambil beberapa bagian dan merilisnya," kata Trump.
Abu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad
Baghdadi bunuh diri dengan cara memicu sabuk berisi bahan peledak setelah kabur melewati terowongan selagi dikejar anjing-anjing dari kesatuan militer AS, papar Trump pada Minggu (27/10).
Departemen Pertahanan AS mengatakan tidak ada personel militer AS yang tewas dalam operasi penyerbuan, namun salah satu anjing yang mengejar Baghdadi mengalami cedera serius.
Jenderal Milley menegaskan nama anjing tersebut dirahasiakan.
Baca Juga: Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Kenapa Polisi Begitu Cepat Tuduh Pelaku Terpengaruh ISIS?
Menanggapi pernyataan Trump bahwa Baghdadi "merintih, menangis, dan menjerit" menjelang ajalnya, Jenderal Milley mengaku dirinya tidak paham dari mana informasi tersebut berasal.
Presiden Donald Trump membenarkan bahwa al-Baghdadi meninggal
Dia menambahkan, "Saya berasumsi itu didapat dari berbicara langsung dengan anggota unit."
Selain memaparkan mengenai jenazah Baghdadi, Jenderal Milley mengungkap bahwa terdapat dua pria yang ditangkap dalam operasi penyerbuan.
Mereka, kata Jenderal Milley, berada dalam "fasilitas yang aman".
Lokasi penyerangan tempat persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi di Suriah oleh Pasukan Gabungan Amerika Serikat.
Jenderal Milley juga mengatakan pasukan AS akan terus melindungi ladang minyak dari para milisi ISIS. Meski demikian, "pada penghujung hari, kami akan mengirim pulang tentara".
Trump mengatakan AS seharusnya bisa mengambil beberapa ladang minyak, namun beberapa kalangan menilai langkah itu melanggar Konvensi Jenewa tentang larangan menjarah sumber daya alam. (BBC Indonesia)