Fotokita.net - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menjawab pertanyaan banyak pihak yang tak menyangka Nadiem makarim sebagai pendiri perusahaan startup Gojek akan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Jokowi menilai, latar belakang Nadiem Makarim yang mendirikan perusahaan berbasis teknologi inovasi seperti Gojek justru menjadi modal tersendiri.
Ia meyakini sosok Nadiem bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar pendidikan yang sama bagi 300.000 sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa membuat loncatan sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, dipilih Mas Nadiem Makarim," kata dia lagi.
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Mendikbud Nadiem Makariem Berikan Pesan Untuk Generasi Muda
Jokowi juga mengatakan bahwa Nadiem telah bercerita banyak hal kepadanya tentang apa-apa saja yang dikerjakan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Ada peluang besar, ada terobosan besar untuk melakukan itu. Itu kira-kira kurang lebihnya," ucap Jokowi.
Namun, keberadaan Nadiem Makarim di dalam Kabinet Indonesia Maju justru menuai cerita lain dalam kacamata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pesona Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merasa terusik ketika dirinya dilantik bersebelahan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Sebab, usia Nadiem relatif lebih muda dibanding dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju lain, yaitu 36 tahun. Sementara saat ini, Sri Mulyani sendiri telah berusia 57 tahun.
"Saya ketika pelantikan berdiri dengan menteri yang usianya baru 35 tahun itu menandakan saya sudah miles away," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Sri Mulyani mengatakan, ketika berdiri di samping Nadiem, dirinya berdiskusi mengenai perubahan dengan dia. Dan ketika itulah dirinya menyadari bahwa perubahan harus dilakukan di dalam pemerintahan.
"Itu membuat kita sadar bahwa perubahan itu adalah keniscayaan," ujar dia.
Retno Marsudi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Presiden Jokowi, dan Wapres Ma'ruf Amin
Sri Muyani pun kembali memberi peringatan kepada jajaran Kementerian Keuangan untuk melakukan perubahan. Perubahan tersebut meliputi inovasi dan efektifitas dalam bekerja. Apalagi, dengan bantuan teknologi perubahan bisa dilakukan dengan lebih mudah.
"Saya ingin kembali mengingatkan kepada jajaran kementerian keuangan, meski punya menteri yang sama, dan Wamen dari dalam, bukan berarti hidup Anda akan tenang-tenang saja. You better change atau kamu punah," ujar dia.