Usai Dipastikan Hilang Nyawa dan Jalani Tes DNA, Jenazah Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Berakhir Tragis di Tangan Pasukan AS

Selasa, 29 Oktober 2019 | 12:02
Daily Mail

Baghdadi Muncul Kembali dalam Video Propaganda setelah 5 Tahun

Fotokita.net - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi disebut-sebut sebagai orang paling dicari di seluruh dunia.

Pada bulan Oktober 2011, Amerika Serikat secara resmi menetapkan ia sebagai "teroris" dan menawarkan hadiah uang sebesar US$10 juta (Rp140 triliun) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atau kematiannya.

Al-Baghdadi punya reputasi sebagai taktisi di medan perang yang sangat terorganisir dan bengis.

Ia dilahirkan di dekat Samarra, sebelah utara Baghdad, pada tahun 1971. Nama aslinya adalah Ibrahim Awad al-Badri.

Baca Juga: Donald Trump Nyatakan Pemimpin ISIS Telah Lenyap dari Muka Bumi, Ternyata Foto Ini Buktikan Abu Bakar al-Baghdadi Adalah Mata-mata yang Dididik oleh Negara yang Enggak Kita Sangka

Berbagai laporan menyebutkan ia menjadi imam di sebuah masjid di kota tersebut selama invasi yang dipimpin AS pada 2003.

Intisari.id
Intisari.id

Abu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad

Beberapa kalangan percaya bahwa ia sudah menjadi jihadis militan selama Saddam Hussein berkuasa. Yang lain menduga ia teradikalisasi selama empat tahun ditahan di Camp Bucca, fasilitas AS di Irak selatan tempat banyak komandan al-Qaida ditahan.

Ia muncul pada tahun 2010 sebagai pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu grup yang melebur dengan ISIS, dan menjadi terkenal dalam upaya merger dengan Front al-Nusra di Suriah.

ISIS merilis video seorang pria yang mengaku sebagai al-Baghdadi awal tahun ini. Sebelumnya, ia tidak pernah terlihat sejak 2014, ketika dari Mosul ia memproklamirkan pendirian "kekhalifahan" di wilayah Suriah dan Irak.

Baca Juga: Dikabarkan Ledakkan Rompi Bom Bunuh Diri, Kenali Pendiri ISIS yang Jadi Buruan Utama Presiden AS Donald Trump

Jenazah Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, telah dibuang setelah pasukan Amerika Serikat melancarkan operasi penyerbuan di Suriah.

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley, mengemukakan hal tersebut seraya menambahkan bahwa tidak ada rencana berbagi tayangan saat dia tewas.

"Jenazah Baghdadi dibawa ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya melalui uji forensik DNA dan pembuangan jenazahnya sudah dilakukan dan rampung serta ditangani dengan layak," kata Jenderal Milley kepada wartawan.

Disebutkan Jenderal Milley, foto-foto dan sejumlah video operasi penyerbuan tersebut sedang melalui "proses deklasifikasi".

Baca Juga: Beberapa Saat Usai Wiranto Diserang, Polisi Langsung Tuding Pelaku Terhubung dengan ISIS. Rupanya, Dari Tanda Inilah Kesimpulan Itu Bermula

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan beberapa rekaman saat penyerbuan dilakukan mungkin akan dirilis ke publik. Rekaman itu, menurutnya, seperti "menonton film".

"Ya, kami mungkin mengambil beberapa bagian dan merilisnya," kata Trump.

Metro.co.uk
Metro.co.uk

Presiden Donald Trump membenarkan bahwa al-Baghdadi meninggal

Baghdadi bunuh diri dengan cara memicu sabuk berisi bahan peledak setelah kabur melewati terowongan selagi dikejar anjing-anjing dari kesatuan militer AS, papar Trump pada Minggu (27/10).

Departemen Pertahanan AS mengatakan tidak ada personel militer AS yang tewas dalam operasi penyerbuan, namun salah satu anjing yang mengejar Baghdadi mengalami cedera serius.

Jenderal Milley menegaskan nama anjing tersebut dirahasiakan.

Baca Juga: Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Kenapa Polisi Begitu Cepat Tuduh Pelaku Terpengaruh ISIS?

Menanggapi pernyataan Trump bahwa Baghdadi "merintih, menangis, dan menjerit" menjelang ajalnya, Jenderal Milley mengaku dirinya tidak paham dari mana informasi tersebut berasal.

BBC Indonesia
BBC Indonesia

Lokasi penyerangan tempat persembunyian pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi di Suriah oleh Pasukan Gabungan Amerika Serikat.

Dia menambahkan, "Saya berasumsi itu didapat dari berbicara langsung dengan anggota unit."

Selain memaparkan mengenai jenazah Baghdadi, Jenderal Milley mengungkap bahwa terdapat dua pria yang ditangkap dalam operasi penyerbuan.

Mereka, kata Jenderal Milley, berada dalam "fasilitas yang aman".

Baca Juga: Berafliasi dengan ISIS, Benarkah Penyerang Menkopolhukam Wiranto Adalah Anggota Kelompok JAD yang Terbentuk di Penjara Nusakambangan?

newyorker.com

Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bunuh diri.

Jenderal Milley juga mengatakan pasukan AS akan terus melindungi ladang minyak dari para milisi ISIS. Meski demikian, "pada penghujung hari, kami akan mengirim pulang tentara".

Trump mengatakan AS seharusnya bisa mengambil beberapa ladang minyak, namun beberapa kalangan menilai langkah itu melanggar Konvensi Jenewa tentang larangan menjarah sumber daya alam. (BBC Indonesia)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya