Fotokita.net- Kisah-kisah menarik Jusuf Kalla kembali disaksikan dan dituturkan secara langsung oleh orang-orang yang mendampinginya selama menjalani masa jabatan.
Jusuf Kalla dianggap sebagai senior dalam mengambil keputusan politik yang terbukti cerdik.
Jejak langkah yang ditorehkan JK tentu saja tidak akan mudah terlupa, seperti yang diungkapkan berbagai sosok yang sempat mendampinginya.
Baca Juga: Wapres Jusuf Kalla Uji Coba MRT Rute Bundaran HI - Lebak Bulus
Satu di antara yang memberikan kesaksian adalah Syafruddin, mantan ajudan Kalla yang kini telah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Melansir dari kanal Youtube Najwa Shihab dalam episode Terima Kasih Pak JK pada Kamis (17/10/2019), Syafruddin membeberkan kesaksiannya selama bersama Kalla.

:quality(100)/photo/2019/09/24/4015807547.jpg)
Wapres Jusuf Kalla saat ikut mengantre makanan di kantin markas PBB Newyork.
Syafruddin mengaku telah menjadi ajudan Kalla sejak masih mendampingi Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia juga mengaku telah menjalin kedekatan dengan JK selama ini.
Sudah 15 tahun kedekatan JK dan Syafruddin terjalin, ia menyimpan tiga momen besar yang tidak bisa dilupakan saat mendampingi sang wakil presiden tersebut.
Baca Juga: Gembira Masuki Masa Pensiun, Jusuf Kalla Akan Lampiaskan Hasratnya yang Terpendam Selama Ini
Tiga moment tersebut antara lain saat JK terpilih menjadi Wakil Presiden, Ketua Umum Golkar, dan Tsunami Aceh.
"Di situ momen-momen penting yang terkesan untuk saya. Itu merupakan tiga momen besar yang saling berdekatan waktu itu," ungkapnya.
Jelang masa akhir jabatan, Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK, memiliki cerita menarik untuk dikulik
Meskipun Syafruddin sampai detik ini masih dianggap ajudan oleh JK, ia tidak marah.
Ia pun tak merasa keberatan, sebab hubungan mereka terjalin cukup baik.
"Padahal saya sudah bintang tiga di sana, ya tapi saya happy-happy saja karena memang saya juga masih merasa seperti ajudan," ungkapnya.
Bersama JK, ia mengaku banyak belajar dan tahu betul cara berpolitik.
"Pengalaman beliau lah yang mematangkan saya, hingga saya paham politik," paparnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Bilang Tanjung Priok Seperti Bangladesh, Lihat Fotonya Yuk
Wapres Jusuf Kalla bersama rombongan memilih berjalan kaki menuju markas PBB New York.
Sementara itu, kesaksian lain diberikan oleh juru bicara JK, Husain Abdullah.
Husain Abdullah diangkat oleh JK sejak masih kuliah dan menjadi jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta.
Husain menyampaikan, JK memiliki senjata dan barang-barang yang tidak bisa ditinggalkan.
"Pak JK memiliki senjata pamungkas. Kalau polisi ada pistolnya, kalau pak JK itu pulpen harus ada, dan catatan kecil atau kertas," jelasnya.
Wakil Preside Jusuf Kalla bersama istrinya, Mufidah Kalla
Tetapi beda lagi senjata JK yang diserahkan untuk dibawa ajudanya.
"Kalau di tas ajudan beda lagi ada tiga senjata wajib yaitu kopiyah, sisir, serta buku UUD 45. Itu harus ada di dalam tas," paparnya.
"Dan ada satu lagi yang tak kalah penting untuk pak JK yaitu kalkulator," tambahnya.
Diungkapkan oeh Husain, kalkulator itu sangat berjasa.
Sebab, kalkulator itu digunakan oleh pak JK saat memangkas biaya Asian Games dari semula 8 trilyun menjadi sekitar 5 trilyun," ungkapnya.
Sementara itu, ia juga menyebutkan ada satu penunjang yang tak kalah penting dan tidak boleh ditinggalkan oleh JK.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Penunjangnya adalah jam tangan. Sebab tanpa jam tangan, JK bisa membuat bingung orang satu kantor.
"Itu kalau jam tangannya baterainya habis, itu bisa satu kantor yang kerepotan nyari," ungkapnya.
Selanjutnya ketika ditanya oleh Najwa Shihab, jam tangan tersebut memang jadi favorit JK.
Sebab modelnya yang tipis dan simpel, jam tangan tersebut bisa membawa JK untuk tetap tepat waktu. (Novia Tri Astuti)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulJelang Akhir Masa Jabatan, Senjata Rahasia yang Selalu Dibawa Jusuf Kalla Dibongkar sang Ajudan!