Sudah Lama Diincar, Penjual Tas Louis Vuitton Palsu Dicokok Polisi Gara-gara Urusan Sepele Ini

Jumat, 18 Oktober 2019 | 11:38
http://www.steveandalex.org

Ilustrasi identitas palsu

Fotokita.net - Cerita dari China kali ini pun menyangkut isu pemalsuan barang fashion ternama. Namun, terbongkarnya praktik pemalsuan tersebut terjadi karena hal yang terbilang konyol.

Seorang pedagang online dari China barat daya ditangkap polisi karena dituduh menjual barang-barang mewah rapi palsu. Uniknya, praktik ilegal si pedagang terungkap karena sang ibu terlihat menggunakan tas branded Louis Vuitton untuk membawa daging dan sayuran yang dibeli di pasar setempat.

Bergaya dengan barang branded tapi palsu alias " KW" mungkin menjadi pilihan bagi sejumlah orang, agar bisa "ikutan" tampil keren dengan biaya minimal.

Baca Juga: Digadang-gadang Masuk Kabinet Kerja Jilid II, Begini Perbedaan Foto Rumah Pertama AHY dan Annisa Pohan dengan Hunian Saat Ini. Bak Bumi dan Langit!

Di sisi lain, kemajuan teknologi pun telah memungkinkan para pemalsu memproduksi barang palsu, hingga nyaris menyamai bentuk dan penampakan produk asli.

dailymail.co.uk

Stamp made in pada tas palsu

Selain menyasar konsumen yang tak malu tampil gaya dengan barang palsu, produk semacam ini pun kerap mengecoh mereka yang mengira telah memberi barang asli.

Belum lagi tuntutan dari pada pemilik merek-merek ternama, agar para penegak hukum menuntaskan praktik pemalsuan yang jelas merugikan produsen asli.

Nah, Kepolisian Chongqing menjelaskan, awalnya para petugas yang berpatroli di pasar akhir bulan lalu curiga, karena pakaian wanita pengguna tas LV itu tak mencerminkan sosok yang mampu membeli tas mahal.

Kabar yang dilansir Liaoshen Evening News pada Senin (14/10/2019) lalu menyebutkan, tak lama, polisi lalu mengaitkan temuan itu dengan keluhan yang muncul beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga: Disebut Sebarkan Hubungan Palsu Lewat Foto-foto, Benarkah Raffi Ahmad Lakukan Hal Ini Kepada Nagita Slavina Usai Kamera Tak Lagi Menyala?

dailymail.co.uk

Risleting pada tas palsu

Ada seorang wanita yang tinggal di Provinsi Gansu, lebih dari 1.000 kilometer dari Chongqing, mengaku telah ditipu oleh pedagang online yang berbasis di Chongqing.

Wanita itu telah membayar sekitar Rp 19 juta untuk membeli sebuah tas Chanel asli. Penjual pun meyakinkannya bahwa barang tersebut asli.

Tetapi, wanita itu harus kecewa dengan kualitas barang yang ternyata buruk. Ia juga mendapat konfirmasi dari toko Chanel setempat yang memastikan bahwa tas tersebut palsu. Perempuan itu pun lalu mengajukan permintaan pengembalian uang, tetapi ditolak.

Polisi yang menyelidiki kasus ini sempat mengalami kesulitan. Sebab, si penjual ternyata menggunakan alamat palsu, dan bahkan memakai berbagai alamat untuk transaksi online sebelumnya.

Baca Juga: Cita-cita Pembuat Kaki Palsu Ini Sungguh Mulia. Lihat Foto-foto Aksinya yang Bikin Kita Terharu

Namun, berkat temuan dari wanita yang belanja di pasar, dan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seorang pria -yang ternyata adalah ayah si penjual, mengambil tas dari salah satu alamat yang ada, kasus ini terungkap.

Ketika polisi menggerebek rumah yang disasar, ditemukan empat kamar berisi lebih dari 400 tas mewah beserta sekian banyak anti-fake labels.

Polisi mengatakan, pelaku adalah perempuan berusia 27 tahun, yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya, Wang. Kini Wang telah ditempatkan tahanan kriminal, dengan ancaman hukuman penjara akibat kasus penipuan.

Namun, polisi tidak mengungkapkan apakah ada tindakan hukum yang diambil terhadap kedua orangtuanya. Sebelum tertangkap, Wang telah berencana mengikuti ujian untuk menjadi seorang appraiser produk mewah bersertifikat. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya