Gelar Demo Tanpa Tujuan, Ahli Jelaskan Alasan Aksi Pelajar Lebih Mudah Disusupi Provokator. Lihat Foto-foto Mereka yang Melempari Polisi dengan Batu

Kamis, 26 September 2019 | 06:21
KOMPAS.com

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

Fotokita.net -Kericuhan pecah saat salah satu oknum pelajar melempar batu ke arah polisi dan langsung membakar motor sebagai ungkapan kekesalan.

Tidak hanya membakar, mereka juga menyerang aparat yang membentuk barikade dengan petasan. Polisi tidak tinggal diam.

Mereka langsung mengurai massa dengan menembakkan gas air mata serta menyemprotlan air water cannon.

Baca Juga: Usai Massa Demo Bergeser dari Tempat Rusuh, Puluhan Mahasiswa Malang Tak Buru-buru Langsung Pergi. Mereka Malah Gelar Aksi yang Bikin Kita Terharu

KOMPAS.com
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

"Tolong adik-adik jangan serang kami jangan lempar kami, tolong tahan jangan lempar kami," ucap salah satu petugas dari pengeras suara.

Ratusan pelajar membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Pada Rabu (25/9/2019) sejumlah pelajar SMK terlihat melakukan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Berbeda dengan Demo Era Fahri Hamzah, Aksi Mahasiswa Kekinian Sampaikan Kritik Lewat Gaya Kocak. Begini Potret Generasi Bucin Protes Kepada Mereka yang Lalim!

KOMPAS.com
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

Mereka yang sebagian menggunakan seragam OSIS dan pramuka juga tampak menyanyikan yel-yel, menaiki pagar, memblokade jalan, bahkan melakukan aksi pemukulan terhadap polisi yang berjaga.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D menyebut aksi para pelajar itu adalah bentuk konformitas dengan kelompoknya.

Baca Juga: Belajar dari Kericuhan Saat Demo, Polisi Minta Mahasiswa Hati-hati Atas Kehadiran Penyusup dari Gerakan yang Mulai Berkembang di Rusia Ini

KOMPAS.com
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

“Itu kemudian berlaku kesetiakawanan di sini. Makanya kalau ada satu perintah, semuanya datang ke sana, karena ini hubungannya dengan in group dan out group,” kata Koentjoro, dihubungi Rabu (25/9/2019) sore.

“Siapa yang masuk kelompok saya dan siapa yang bukan kelompok saya. Anak-anak ini kemudian takut kalau dia dianggap bukan sebagai kelompok saya, maka dia kemudian berangkat,” lanjutnya.

Baca Juga: Kerusuhan Aksi Mahasiswa di DPR Usai, Kini Petugas Sibuk Bersihkan Fasilitas Umum yang Rusak. Lihat Foto-foto Usai Kekacauan Aksi Itu

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Mereka melakukan semua itu tanpa tujuan konkrit sebagaimana aksi yang digelar oleh para mahasiswa sebelumnya.

“Saya kira enggak, mereka pikirannya belum sampai di situ. Kalau kakak-kakak mahasiswa itu kan sudah punya pikiran, punya tujuan tertentu. Kalau anak-anak ini mereka kumpul-kumpul bareng saja,” jelasnya.

Dimisalkan, jika seorang pemimpin kelompok menyerukan untuk melakukan suatu tindakan tertentu, pemukulan katakanlah, maka serentak seluruh anggota kelompok akan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Bukan Muncul Tiba-Tiba, Begini Alasan Polisi Tuding Anarko Sindikalis Jadi Biang Keladi Kerusuhan Aksi Mahasiswa di Bandung. Siapakah Mereka?

KOMPAS.com
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Polisi berjaga saat sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

Koentjoro menyebut, para pelajar itu adalah korban oknum provokator yang memberikan informasi salah melalui jaringan tertentu, salah satunya pesan berantai.

“Saya menduga, ini salah satunya orang yang diselipkan di situ, yang memberikan provokasi, informasi yang salah, dan ada semacam agitasi-agitasi, semacam brain wash yang terjadi. Itu yang kebangetan yang mem-provoke kalau menurut saya, bisa dilacak itu,” sebut dia.

Baca Juga: Kerusuhan Pecah dalam Aksi Mahasiswa di Bandung, Polisi Tuding Dalangnya Adalah Anarko Sindikalis. Siapakah Mereka Itu? Lihat Foto-foto Aksi Mahasiswa Di Sana

KOMPAS.com
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.

Terdapat sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang disampaikan Koentjoro untuk menjelaskan hal ini. Dugo prayugone durung ono, atau belum memiliki tujuan yang jelas ketika melakukan suatu hal dan mungkin saja bertindak kurang pantas. (Luthfia Ayu Azanella/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya