Energi Terbarukan Akankah Jadi Kenyataan? Foto-Foto Berikut Tunjukan Aksi Teatrikal Rakyat Perjuangkan Rakyat Terdampak

Rabu, 21 Agustus 2019 | 08:43
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan aksi teatrikal berbaring bersama di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Gerakan #BersihkanIndonesia menyerukan kebebasan hakiki dari kerusakan lingkungan dengan meninggalkan sumber energi fosil dan batu bara kotor serta beralih ke energi bersih terbarukan.

Fotokita.net - Belum lama kita dihebohkan oleh kasuslistrik padam di sejumlah titik penting industri di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Beramai-ramai media mewartakan sebab dan akibat atasmusibah listrik yang lumpuh secara total.

Sontak, banyak pihak yang mencemooh dan menuntut PLN atas kerugian yang dialami konsumennya.

Plt Dirut PLN yang belum 24 jam menjabat pun banyak mengucapkan maaf dan hanya bisa menunduk lesu ketika Presiden Jokowi menyindir "orang-orang pintar" listrik mengapa tidak mengerti dan mengantisipasi?

Kemudian, banyak pakar mengusulkan agar Indonesia mengakomodir energi terbarukan sebagai alternatif pengganti energi fosil.

Tapi, energi terbarukan adalah api yang jauh dari panggang.

Baca Juga: Olah Sampah Jadi Energi Listrik, Foto-foto ini Jadi Bukti TPA Banowo Panutan TPA Se-Indonesia

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan aksi teatrikal berbaring bersama di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Gerakan #BersihkanIndonesia menyerukan kebebasan hakiki dari kerusakan lingkungan dengan meninggalkan sumber energi fosil dan batu bara kotor serta beralih ke energi bersih terbarukan.

Dalam tayangan acara talk show Mata Najwa bertajuk Hidup Mati Listrik, Tri Mumpuni dan sejumlahnarasumber menyebut,belum adanya niat yang serius dari pemerintah atas energi terbarukan.

Pada hari Senin (19/8/2019) pagi sejumlah masyarakat yang mewakili rakyat terdampak pertambangan energi fosil melakukan aksi teatrikal di seberang Istana Merdeka.

Mereka menyerukan agar Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah serius dan pasti untuk segera mengganti energi fosil yang sudah banyak mengorbankan warga dan mengotori lingkungan.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan aksi teatrikal berbaring bersama di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Gerakan #BersihkanIndonesia menyerukan kebebasan hakiki dari kerusakan lingku

Baca Juga: Apakah Benar Pohon Sengong Biang Kerok Padamnya Listrik Massal? Foto-Foto Ini Beri Jawabannya

Melansir dari Kompas.com massa aksi teatrikal ini bersatu dalam gerakan #bersihkanIndonesia mendesak presiden untuk tidak lagi mengakomodir rencana baru pembangunan PLTU baru dan perizinan baru tambang batui bara pada 2020.

#bersihkanIndonesia juga mengingatkan bahwa rakyat tidak inginmengindar dari petaka masa depan atas dampak negatif batu bara, dan solusi palsu PLTN dan insineartor.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan aksi teatrikal berbaring bersama di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Gerakan #BersihkanIndonesia menyerukan kebebasan hakiki dari kerusakan lingkungan dengan meninggalkan sumber energi fosil dan batu bara kotor serta beralih ke energi bersih terbarukan.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan aksi teatrikal berbaring bersama di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Gerakan #BersihkanIndonesia menyerukan kebebasan hakiki dari kerusakan lingkungan dengan meninggalkan sumber energi fosil dan batu bara kotor serta beralih ke energi bersih terbarukan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya