Karya Visual Humanis Ini Tercipta di Antara Aksi Anarkis di Jakarta

Kamis, 23 Mei 2019 | 13:46
Instagram @masagungwilis

Foto anggota brimob di demo Jakarta yang viral dibagikan di media sosial.

Fotokita.net - Fotografi adalah senjata melawan apa yang salah di luar sana, memberi kesaksian tentang kebenaran. Seuntai kalimat ini telah dilontarkan oleh juru foto kontributor National Geographic Brent Stirton.

Dalam konteks peristiwa, juru foto memang memegang peran penting. Sekalipun pada zaman milenial ini kebanyakan publik lebih menyukai tayangan visual bergerak, rupanya karya visual statis tetap mendapat hati di penggemarnya.

Buktinya, lihat saja karya visual dari jurnalis foto Mas Agung Wilis Yudha Baskoro. Di tengah situasi yang memanas pada Selasa (21/5), di sekitar Bawaslu Pusat, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Mas Agung berhasil momen humanis yang kemudian banyak dibagikan di media sosial itu.

Baca Juga: Deretan Foto Aksi Anarkis dan Pembakaran Kendaraan di Asrama Brimob

Ketika itu, hari beranjak petang, dua pria berseragam Brimob Polri terlihat saling menyandarkan punggung. Seorang memejamkan mata, seorang lainnya memilih "menemui" sang anak di rumah lewat video call di layar ponselnya.

Mereka tengah beristirahat sejenak, di sela tugasnya mengamankan aksi demo sekelompok massa yang tidak menerima hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Unjuk rasa yang sempat diwarnai sejumlah serangan dan pembakaran ini tentu menjadi beban tersendiri bagi para petugas keamanan yang diberi tanggung jawab untuk memastikan semua tetap dalam kendali.

Baca Juga: Foto-foto Efek Serangan Udara Palestina dan Israel yang Kembali Panas

Seperti dilansir dari Kompas.com, Mas Agung menceritakan sekilas tentang foto yang ia dapatkan pada Selasa (21/5/2019) di sekitar Bawaslu Pusat, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.

"Waktu itu situasi demo memang sedang hampir selesai shalat tarawih. Dua bapak ini sedang istirahat sekitar 10-15 meter di dekat halte bus transjakarta, hampir di depan Kedutaan Perancis,” kata Yudha, Kamis (23/5/2019) pagi.

Yudha menceritakan momen sesaat sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mengabadikan apa yang ada di hadapannya. "Mereka berdua sedang istirahat. Bapak yang depan itu sempat saya ajak ngobrol tapi karena mulai merem-merem, oh saya pikir ngantuk, ya sudah, terus tiba-tiba ya bapak yang belakang video call sama anaknya," ujar Yudha.

"Ya saya ambil sedikit jarak, ambil foto, lalu pergi menjauh takut merusak momen singkat istirahat mereka," tuturnya. Sebagai seorang jurnalis foto, ia menilai momen itu memiliki nilai yang patut untuk ditangkap. "Liputan saya memang lebih ke photo essay sih, jadi saya juga pikir ini salah satu sequence penting untuk liputan saya," ucap Yudha.

Dari foto itu, ia ingin menunjukkan sisi lain sosok anggota Brimob yang terkesan garang saat bertugas. Alasan itulah mengapa ia mengunggah foto itu di akun Instagram-nya, @masagungwilis. "Saya post (di Instagram), karena menurut saya momennya menyenangkan, dalam artian Brimob kan kesannya gahar gitu. Eh begitu video call sama anaknya kan jadi lembut suaranya," ucapnya.

Melalui foto sederhana yang ia buat, ada pesan dan harapan mendalam yang ia sisipkan.

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

Petugas menembakan gas air mata saat membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

"Polisi kan sering jadi yang diserang kalau ada kayak gini, tapi biar pembaca lihat, 'oh ya mereka juga manusia, ayah untuk anaknya di keluarganya sama kayak kebanyakan orang',” kata Yudha.

"Saya cuma pengin kalau orang itu misalnya ingin menyampaikan pendapat dengan demo atau protes seperti ini, jangan berlebihan. Karena ya kembali lagi ini enggak cuma urusan menang-kalah dalam kontestasi politik tapi juga ada kemanusiaan di baliknya yang kita semua enggak boleh lupa," ucapnya.

Dari viralnya foto anggota Brimob di media sosial ini, Yudha mengaku melihat banyak kebaikan yang ternyata masih terdapat di sekitarnya. Mulai dari respons positif netizen di kolom komentar, juga rekan-rekan sesama wartawan yang mengingatkan untuk selalu menyertakan kredit apabila ingin menggunakan fotonya.

Tak hanya itu, ia juga dihubungi oleh seorang agen perjalanan yang menawarkan liburan gratis sekeluarga untuk keluarga anggota Brimob yang ada di fotonya. "Ada travel agent kontak saya, mau kasih bapaknya itu liburan ke Bali satu keluarga free," ujar Yudha.

Namun sayangnya ia tidak sempat berkenalan dengan anggota Brimob tersebut, sehingga ia masih mencari cara untuk menyampaikan kabar ini kepada yang bersangkutan. "Saya kan nyesel kalau ini enggak sampai ke beliau, tapi gimana pula momen cepat berlalu habis 3 frame foto itu massa langsung panas, mereka (Brimob) siaga lagi," tuturnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya