Intip Yuk Aksi Para Perawat Satwa Ragunan yang Penuh Cinta Kasih

Kamis, 21 Maret 2019 | 19:21
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan kepada trenggiling di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019).

Fotokita.net - Sejak tahun 2002, tiga ekorgorilahadir diTaman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Keberadaan Komu, Kumbo, dan Kihi menjadi primadona di Pusat Primata Schmutzer itu. Banyak pengunjung berlama-lama melihat tingkah ketiga gorila itu dan memotretnya.

Namun, menurut perawat gorila, Dwi Suprihadi, banyak pengunjung usil yang memancing kemarahan satwa-satwa mereka.

Baca Juga : Deretan Foto Senyum Pilu Para Pengungsi Banjir Bandang Sentani

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan jerapah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan-makanan yang diberikan adalah sayuran wortel, kacang panjang, dan daun kupu-kupu.

Biasanya, saatGorilatengah beristirahat di kandang tertutup, terkadang pengunjung melempari batu hingga meneriaki gorila-gorila tersebut.

"Memang beberapa pengunjung yang berprilaku suka mengusik, menggaggu, jadi kadang mereka (gorila) tidak suka teriakan dan suara berisik. Kadang mereka (gorila) lagi diam dilempar (batu). Biasanya mereka (gorila) akan respons dengan memukul besi atau teriak," ujar Dwi saat ditemui di dekat kandang gorila, Taman MargasatwaRagunan, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga : Punya Desain Kamera Depan Baru, Hape Ini Bakal Merebut Hati Pecinta Fotografi

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan Jalak Bali di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan adalah jangkrik atau ulat hongkong.

Gorila yang marah biasanya langsung ditenangkan Dwi dengan cara mengalihkan perhatiannya.

Caranya, memberi camilan berupa kurma atau kisimis.

Baca Juga : Patut Kita Coba, Tempat Hunting Foto Baru di Desa Wisata Gamol

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan Jalak Bali di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan adalah jangkrik atau ulat hongkong.

Ia juga akan langsung menegur para pengunjung usil tersebut karena perbuatan mereka bisa membahayakan hewan, maupun dirinya sendiri.

"Ya untuk pengunjung kalau mereka lagi istirahat jangan diganggu lah, karena mereka sama dengan kita, ada jam makan, ada jam bermain, ada jam beristirahat," jelas Dwi.

Baca Juga : Dihargai Rp 80 Juta Kamera Canggih Ini Punya Bodi Kokoh dan Tahan Air

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan burung Bayan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan seperti jangkrik atau ulat hongkong.

Ia juga mengimbau para pengunjung untuk tidak menghidupkan suara ponsel terlalu keras di sekitar kandang gorila.

"Si Kihi ini agak sensitif dari yang lain. Jadi kalau dia dengar suara musik atau apa gitu dari ponsel pengunjung, bisa terganggu. Kalau komu sama kumbo masih bisa tahan, kata Dwi.

Ia berharap pengunjung yang datang menaati peraturan dan menjaga ketenangan di sekitar kandang gorila.

Baca Juga : Sony A6400 Kamera Mirrorless yang Punya Keunikan Pada Layar Sentuh

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan jerapah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan-makanan yang diberikan adalah sayuran wortel, kacang panjang, dan daun kupu-kupu.

Merawat harimau

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harimau Sumatera terlihat di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Harimau diberi makan daging ayam.

Selain Dwi, ada juga Budi Hidayat, seorang pria yang sudah mengabdi sebagai perawat satwa sejak 2000 di Taman Margasatwa Ragunan.

Budi mengatakan, setidaknya ada 20 ekor bayi harimau Sumatra yang ia bantu besarkan setelah puluhan tahun menjadi perawat.

Bukan perkara mudah untuk merawat bayi-bayi harimau tersebut, terlebih jika ada bayi yang kondisinya lemah dan tidak diperhatikan oleh induknya.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan Gorila di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan adalah jenis buah-buahan dan sayuran.

Ia dan rekan-rekannya harus berjaga 24 jam secara bergantian untuk memastikan kebutihan si bayi harimau terpenuhi.

"Kalau di harimau kami harus standby ya, bisa dikatakan 24 jam. Jadi itupun kami harus memberi minum susu kalau masih bayi itu, soalnya harimau itu teriak-teriak kalau haus, jangan sampai dia dehidrasi, harus terus nyusu," kata Budi Hidayat saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Rabu (20/3/2019).

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan Gorila di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan adalah jenis buah-buahan dan sayuran.

Salah satu hal yang dianggap Budi paling sulit dalam mengurus bayi harimau yang kurang diperhatikan induknya ialah saat pertama mengajarkan si bayi minum susu dari dot.

Terkadang ia harus sedikit memaksa si bayi untuk meminum susu yang ada di botol sampai ia merasakan ada air susu keluar, setelah itu barulah mereka bisa meminum susu formula tersebut dengan lancar.

Ia mengatakan, bayi-bayi harimau yang baru dilahirkan setidaknya bisa minum susu dari botol per 15 menit sekali.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengasuh hewan saat memberikan makan Gorila di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019). Makanan yang diberikan adalah jenis buah-buahan dan sayuran.

Susu tersebut diberikan apabila mereka mulai berteriak kehausan di dalam kandangnya. Setelah memasuki usia 1,5 tahun, bayi-bayi itu akan diajarkan untuk mengonsumsi daging-dagingan lunak seperti hati ayam. (JIMMY RAMADHAN AZHARI/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya