Jusuf Kalla Bilang Tanjung Priok Seperti Bangladesh, Lihat Fotonya Yuk

Senin, 28 Januari 2019 | 18:19
Warta Kota

Pengendara melintasi banjir yang menggenangi Jalan Kramat Jaya, Semper Barat, Jakarta Utara, Rabu (12/3/2014). Setiap kali hujan lebat mengguyur kawasan itu, jalan tersebut selalu banjir. Hal itu diperparah oleh sistem drainase yang buruk. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat ihwal pengintegrasian transportasi DKI Jakarta di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019). Kalla memimpin rapat seusai memantau kemacetan Jakarta melalui udara bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Rapat ini untuk membicarakan tentang sistem transportasi ke depan di Jabodetabek. Tadi pagi, kami naik helikopter keliling Jakarta dan sekitarnya untuk melihat apa sih yang terjadi dan apa yang harus dilaksanakan," kata Kalla saat membuka rapat. Kalla mengatakan, hal-hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut tak hanya soal transportasi, tetapi juga tata kota yang ideal. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wapres Kalla: Thamrin seperti di Singapura, tapi di Priok seperti di Bangladesh", https://nasional.kompas.com/read/2019/01/28/11455091/wapres-kalla-thamrin-seperti-di-singapura-tapi-di-priok-seperti-di. Penulis : Rakhmat Nur HakimEditor : Sandro Gatra

Fotokita.net - Ada yang menarik dari apa yang terucap Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemimpin nomor dua negeri ini bilang, "ini Jakarta kalau kita ada di Jalan Thamrin itu seperti di Singapura, tapi kalau kita di belakangnya, itu Tanjung Priok seperti Bangladesh."

Hal itu terucap saat Wapres Kalla memimpin rapat ihwal pengintegrasian transportasi DKI Jakarta di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Kalla memimpin rapat seusai memantau kemacetan Jakarta melalui udara bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga : Darurat, Pantai di Selatan Bali Ini Jadi Lautan Sampah Plastik

"Rapat ini untuk membicarakan tentang sistem transportasi ke depan di Jabodetabek. Tadi pagi, kami naik helikopter keliling Jakarta dan sekitarnya untuk melihat apa sih yang terjadi dan apa yang harus dilaksanakan," kata Kalla saat membuka rapat.

Warta Kota
ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Pengendara melintasi banjir yang menggenangi Jalan Kramat Jaya, Semper Barat, Jakarta Utara, Rabu (12/3/2014). Setiap kali hujan lebat mengguyur kawasan itu, jalan tersebut selalu banjir. Hal itu diperparah oleh sistem drainase yang buruk. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Kalla mengatakan, hal-hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut tak hanya soal transportasi, tetapi juga tata kota yang ideal. Ia mencontohkan kondisi jalanan di Jalan MH Thamrin dan di belakangnya yang berbeda 180 derajat.

Baca Juga : Lihat Yuk Vlog Pertama Buatan Ahok Setelah Bebas Dari Penjara

"Pertanyaannya adalah apakah masalah kita hanya transportasi, dan apakah, atau bagaimana transportasi bisa menjalankan yang lain. Yang kedua, ini Jakarta kalau kita ada di Jalan Thamrin itu seperti di Singapura, tapi kalau kita di belakangnya, itu Tanjung Priok seperti Bangladesh," ujar Kalla lagi.

Warta Kota
ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Siswa sekolah melintasi banjir yang menggenangi Jalan Kramat Jaya, Semper Barat, Jakarta Utara, Rabu (12/3/2014). Setiap kali hujan lebat mengguyur kawasan itu, jalan tersebut selalu banjir. Hal itu diperparah oleh sistem drainase yang buruk. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Karena itu, lanjut Kalla, ada banyak hal yang harus dipikirkan dalam menata transportasi di Jakarta, seperti penataan pedestrian dan selainnya.

Ia juga mengatakan, semestinya Indonesia menganut sistem tata wilayah yang benar di mana masyarakat menengah ke bawah tinggal di pusat kota, sedangkan masyarakat menengah ke atas tinggal di luar kota.

Baca Juga : Lihat Foto Keren Raisa Widjaja, Cucu Konglomerat Eka Tjipta Widjaja

"Kalau di negara lain orang kaya tinggal di luar kota, orang yang kurang mampu tinggal di dalam kota. Kalau kita terbalik, orang yang mampu tinggal di dalam kota, orang yang kurang mampu tergeser ke luar kota," kata Kalla.

Warta Kota/ Junianto Hamonagan

Ceceran minyak di depan Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/4).

"Sehingga lebih besar ongkosnya, karena itulah kita membicarakan konsepnya apa yang kita harapkan," lanjut dia. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wapres Kalla: Thamrin seperti di Singapura, tapi di Priok seperti di Bangladesh"

wartakota.tribunnews.com
wartakota.tribunnews.com

Sebanyak 3.574 penumpang berangkat dari Terminal Tanjung Priok menuju berbagai kota di Pulau Jawa. J

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya